"Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit"
Yak, siapa yang sering nyampakin uang gopek? Berasa uang koin 100 rupiah, 200 rupiah, 500 rupiah, dan 1000 rupiah atau bahkan uang kertas 2000 rupiah itu nggak berarti. Tapi tanpa uang 2000 rupiah, kita ga bisa naik angkot menn!
Tanpa uang 100 rupiah, kita ga bisa beli akua gelas.
Tanpa yang 500 rupiah, uang 10000 rupiah tak'kan diterima pas mau beli pulsa.
Ya kan? *hahahahahahahahaha..*
Setidaknya aku belum bisa menghasilkan duit, tapi bisalah belajar nabung. Ga mesti menabung di bank dengan nominal yang besar. Mari kita mulai dari hal kecil, sodara-sodara senasib dan sepenanggungan.
*01.47 AM* '
Selesai ngerjain jurnal, bingung mau ngapain dan belum bisa tidur. Lalu, seperti dapat ilham darimana, aku melihat kaleng biskuit bekas yang teronggok.
Jadi begini kronologinya. Aku terinspirasi dari sebuah kaleng biskuit, bingung buat apaan. Mau dijadikan gelas, kegedean. Mau dijadikan gayung, ga ada pegangannya. Mau dijadikan pot, Oh my! Aku tak begitu suka becocok tanam. Mau kujadikan apalah ya?
*muncul lampu kuning kaya di kartun-kartun itu loh*
Aku nemuin uang 500 rupiah tercampak di dekat meja.
AHAAAA!! CELENGAN SAJA!
Celengan kan nggak mesti celengan ayam, celengan babi atau apalah. Ini ekonomis mas mbakk.. :D
Mulai aku otak atik kaleng itu dan membuat kaleng ini semenarik mungkin. Membuat kaleng ini sesulit mungkin untuk dibuka. *hahahaha*
Dan beginilah hasilnya!
Sebut saja namanya Puture.
(Puture aspektus anterior - depan)
(Puture aspektus posterior-belakang)
(Puture aspektus inferior-bawah)
Ayo mulai menabung!!
Ayo mulai kebahagian masa depan dengan hal-hal yang keciil!!
Comments
Post a Comment