Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Yang tidak kita lihat

Malam ini aku teringat dengan judul novel yang belum pernah ku baca dan masih teronggok di lemari buku di rumah, judulnya 'Noda Tak Kasat Mata' yang ditulis oleh salah satu penulis Indonesia favoritku, Agnesjessica. Aku mulai jatuh cinta dengan tulisannya ketika aku meminjam novel kawanku judulnya 'Bidadari Bersayap Biru', lalu aku berniat membeli novelnya yang lain seperti 'Piano Di Kotak Kaca', 'Three Days Cinderella', dan lain-lain. Hem, cukup. Aku tidak membahas itu. Noda tak kasat mata. Dulu aku pernah membuat nama blog ini jadi Rasatakasatmata. Dan seperti bluetooth hp, flashdisk, sempat kunamai dengan nama serupa. Iya. Dulu aku pernah punya kekaguman. Tapi, kekaguman tetaplah kekaguman. Dia bukan cinta yang diharapkan, dia bukan kasih yang terus masuk dalam doa, dia bukan orang yang bisa membuat aku tahu siapa aku. Tak kasat mata. Banyak hal yang terjadi tanpa kita lihat. Kita membicarai orang lain di belakangnya, orang lain tersebut tidak tahu.

Gendut itu, Hikmah

Y ah sudah malam, gue enggak boleh makan lagi. Perlu sulam bibir kali, soalnya mulut suka membabi buta gitu kalo ngelihat makanan. Apalagi masa-masa ujian begini. Perut bisa tiba-tiba bunyi blak-blakan. atau otak bermanja ria. "Gue ga mau lo suruh mengingat bahan kuliah kalo lo enggak makan! Titik. Gue lelah nop, gue lelah. Makanan yang mengertiin gue. Sedangkan lo, cuman bisanya ya gitu. ah sudahlah, pedih gue mengatakannya", iya kadang-kadang otak gue ngomong begitu. Ya gue bisa berbuat apa coba? Nah apa lagi nih, kota tempat gue merantau sedang awet-awetnya hujan. Kehidupan gue seperti jatuh ketimpa tangga, kesiram cat, kejedot paku, dan segala-galanya itu. Yaelah! Tubuh gue enggak gendut-gendut amat. (kalo enggak gue, siapa lagi yang bisa memuji). Tinggi sekitar 160, berat ** kg. Dalam perhitungan kesehatan, dengan tinggi gue yang segitu, berat badan gue seharunys **,* kg. Sudahlah, tak perlu dibahas itu, Cukup timbangan yang tahu :""""&quo

Ikan yang mana?

Iya, aku suka melihat sepasang ikan yang diberikan teman-teman pas aku ulang tahun kemarin. Enggak, bukan mau ngebicarain tentang kesenangan (tapi jujur, aku senang. setidaknya di kamar kost ini enggak cuman aku, nyamuk dan kadang-kadang kecoak serta laba-laba menghuni kediaman mungil ini).  Sepasang ikan ini lucu. Perutnya gendut. Warnanya cantik. Kalo udah aku udah ngasih mereka makan dari atas, pasti mulutnya itu mengatup-ngatup sampai terbentuk balon-balon kecil, menambah keimutan mereka. aku enggak tahu mereka sama-sama betina atau sebaliknya atau malah sepasang. Tapi aku mengultimatum kalo yang ada warna hitamnya, itu yang jantan. Setelah diperhatikan, aku ngelihat sesuatu.  Kemana yang betina pergi, kesitulah jantannya. Kemana yang jantan pergi, kesitulah betinanya. Tapi, mereka sering rebutan makanan. Pas aku ganti air aquariumnya, dimana pun dipindahin, mereka tetep deket. Kadang kejar-kejaran. Sirip-sirip mereka melengkapi keindahannya. Mungkin mereka sedang jatuh ci

Gadis dan Kain

Hem, sekali lagi gue tekankan bahwa menjadi cewek itu tidak mudah. Tidak hanya belajar tulus, belajar masak, belajar mengurus rumah, belajar memutar otak dengan berbagai keadaan keuangan. Ada satu hal yang perlu dipelajari. Kain. Benda sederhana itu juga bisa meningkatkan kepopuleran atau mengisyaratkan tingkat selera kita. "Itu coba ambil", mama menunjuk kain yang ada disudut lemari. "Ah, mana cocok itu. Kain gendong itu kan?", kataku, karena pas pulang ini gue niat banget menjahit baju desain sendiri (sebenarnya copy paste dari internet juga, wkwk). "IIhhh, Enak aja kauuu, ini mahal. Apa pulak kain gendong? cantik gini", protes mama sambil buka kain itu. "Tengok ini motifnya. Susah buatnya ini. Batik tulis tangan. Kainnya halus lagi. Lihat posisi bunganya, susah ini buatnya makanya mahal. Makanya kau perlu belajar begini juga", tambah lagi si mama pengamat kain profesional. "Ooohh... Cantik sih ma. Hahahaha.. Untuk aku aja yaaa..&

Sindrom Alibi

Woyow! Sudah dipertengahan menuju akhir Oktober. Voila! kira-kira 2 minggu lagi memakai "Novia, 19 tahun". Dih, udah kepala dua? Kepalaku membelah diri jadi dua. Argh, arti macam apa itu?! Lupakan masalah usia. Ini tentang keinginan yang tak seharusnya teringinkan. Hem. Besok itu ujian praktikum, tapi aku ngeblog. ngesoundcloud (baru ngerekam doang) 4 hari lagi itu aku tuh ujian blok. Tapi aku masih sanggup jalan-jalan, ngelihat shopping online, ngelanjutin #2nd draft? Yaelah, mahasiswi apaan deh gue. Kalo malam-malam belajar, pasti belajarnya sejam, main POUnya berjam-jam. Sedih hati Ben 10 ngelihat hati ini semua. Padahal Spiderman udah nyemangatin. Padahal Kura-kura Ninja dan Power Ranger udah ingetin. Yaolohhhh~~ Tanda-tanda apa ini?! Hahaha... Iya sih lagi penat. PENAT sekali. Sekali PENAT. Malah tingkat nafsu makan meningkat drastis dan ga ngegym lagi untuk beberapa saat (alibi ujian). wkwk, dasar anak muda. Oh ya, udahlah dulu ya. udah diminta tetangga modemn
Saya berpikir, mungkin yang terjadi pada saya sekarang adalah yang saya tanam kemarin, atau mungkin karma. Saya berpikir, untuk beberapa kali beberapa hal terjadi memang sebagai hukuman buat saya. Saya diharuskan merasakan apa yang dirasakannya kemarin. Tapi, saya kembali mencerna. Ketika ini sudah lebih dari yang saya akal sehatkan, saya berpikir. Apa karma itu lebih panjang durasinya, lebih beragam jalannya dan lebih sulit rasanya dari apa yang saya lakukan? Apa beberapa perubahan tentang kebaikan yang mungkin tak terlihat atau tak terasa atau malah terabaikan, betul-betul tak akan diperhitungkan lagi? 
ada yang diam-diam mencintai, lalu memendamnya lebih dari akal sehat. ada. ada yang diam-diam sakit hati, tapi tetap melihat penyebabnya. ada. ada yang pura-pura peduli, tapi tak ikhlas. ada. ada yang peduli, tapi selalu mengingat kepeduliannya. ada. ada yang beginilah. ada. ada yang begitulah. ada.

kalo mereka nanya

kalo mereka nanya kok bisa kita kenal? aku cuman diem, bingung. ga tau dimana awalnya kita bener-bener kenal -kita ga pernah berjabat tangan dan mengenalkan nama satu sama lain- bener-bener ngobrol -kalo ada kepentingan aja kita baru bicara. ya, sekedarnya- bener-bener pendekatan -nomor hape aja tau pas udah sah- bener-bener saling tau jatuh cinta -ya seiring sekarang- tapi dia sedikit gila, gila untuk nekat, nekatnya yang meluluhkanku. kalo mereka nanya, siapa dia? entah, aku tak tahu siapa dia. aku tak kenal dia. Tapi mungkin, kagum, suka, sayang, cinta, kasih, mereka yang mengenalkan kami. kalo mereka nanya, dia seperti apa? Ya apa adanya dia, tapi dia cukup pintar membuatku semakin menyanginya dengan apa adanya itu. kalo mereka nanya, kenapa aku ada sama kamu? aku bukan orang yang baik-baik banget jadi dapat bonus pria seperti dia. Ya aku rasa aku cuman beruntung. kalo mereka nanya, kok bisa sampai sekarang? Ya, sama seperti IP, mendapat itu mudah, mempertahankan

Yang Jelas Sama

Beberapa kali kita mengartikan, apa itu hujan turun ketika matahari sedang terang berarti ada tanda kejadian buruk? Tidak, mereka hanya bertemu di suasana yang sama, entah itu kebetulan atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita mengira, ketika jarum panjang dan jarum pendek bertemu diatah utara di malam hari, berarti hari ini telah selesai? Tidak, mereka hanya bertemu di waktu yang sama, entah itu diatur atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita melihat, ketika pena dan pensil dimasukkan dalam satu kotak alat tulis, berarti supaya mereka tidak hilang dan bececeran kemana-mana? Tidak, mereka hanya bertemu di tempat yang sama, entah itu sengaja atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita mulai menyadari, ketika aku dan kamu bertemu dalam keadaan tidak ada yang memiliki, berarti kita kebetulan saling punya perasaan? Tidak, kita hanya diatur tanpa sengaja, di dalam suasana, waktu dan tempat yang memang harusnya kita berada. 

Batu dan Palu

"Lalu, apa yang bisa mengerti aku sekarang? Ketika dia sudah memakaikan cincin emas putih itu pada perempuan pilihan mamanya? Dia sudah tunangan", seorang sahabat menelfonku dari ujung pulau seberang. "Sabarrr...", aku tak tahu harus menjawab apa. "Sabar itu kata sifat, bukan kata kerja..", ketusnya. Sahabat disana berubah dan sangat berubah dari yang ku kenal. Dia sekarang layu, akarnya hampir lelah menyerap air dari tanah. Aku diam, bukan tidak tahu mau menasehati apa. Aku tidak pernah diposisinya. Atas dasar apa aku bisa lebih bijak dari dia? *loh, kenapa aku yang galau coba? "Harus rupanya perbedaan suku menyulitkan rasa yang udah dititipkan? Sebegitu kejamnya? Kalau begitu, kenapa aku harus bertemu dia di loket kereta api, kemudian bertanya tentang alamat rumah, lalu berakhir dengan tatapan yang tak pernah bisa aku lupakan?", suara seperti orang sedang flu mulai terdengar samar-samar. "Ya, Nin..", responku. "Sebegi

Keep Shining!

"Yesus menginginkan daku, bersinar bagiNya Dimana pun ku berada, ku mengenangkanNya Bersinar, bersinar itulah kehendak Yesus Bersinar, bersinar aku bersinar terus.." KJ 424 "Bahkan bintang butuh gelap untuk terus bersinar..." Lyla Yah, apapun yang kita lakukan, pasti ada aja orang yang berusaha mencari kesalahan kita. Semakin tinggi pohon, makin banyak angin yang menggoyangkan. Berterimakasih saja, mereka diciptakan untuk membentuk kekuatan kita. Kira-kira begitu... Finally, keep going, keep shining. Work hard,  Pray hard, Play hard,  We will see the result.

Aku Belajar

Jadi waktu itu, kira-kira sore menjelang malam, aku melihat seorang anak kecil masih menenteng makanan kecil jualannya. entah masih bagus atau sudah expired makanan itu. Yah, apapun itu akan dijualnya, kecuali harga diri. Salutnya aku, dia tidak meminta-minta seperti kawannya yang lain.Mungkin dia membawa makanan itu hanya untuk menampakan kalau dia berusaha, ya berusaha. Dari jauh aku melihat berbagai lambaian tangan didapatnya. Mungkin mereka merasa tak yakin dengan makanan yang dijualnya. Ya sudahlah, sumber rezekinya bukan dari mereka saja. Entahlah, entah akunya yang lembek kali, atau gimana yaa.. Terharu saja melihat kaki-kaki kecil itu melangkah ditengah jalan. Udah macam apa itu paru-paru dia? Ku harap dia tidak memperparah dirinya dengan merokok, seperti teman-temannya yang lain. Dimana ayah ibunya? Dimana keluarganya? Adakah yang masih merasa kehilangan dirinya?  Pengen membantu, tapi ya aku anak kost juga. Bukan maksud egois, keuangan pun sedang meradang, hehe.. K

Cerita Mahasiswa Kedokteran Semester 4 Akhir

Tulisan ini aku buat kira-kira setahun atau stengah tahun lebih sebelum penerimaan dosen pembimbing (panggil saja doping) dan judul skripsi. Phiuuuw, ga terasa aku udah mau keluar dari semester 4, tapi belum ada tercium aroma-aroma LIBURAN (Oke, sudahlah. Ini waktunya untuk sekolah, kuliah, menimba ilmu). Lagian kalo mau pulang kampong juga, ga tau apa yang mau dibawa. Mau bawa bolu *er**ti? Bika Ambon? Terlalu biasa. Mau bawa nilai? IP sampai sekarang masih segitu mau apa yang mau dibanggain coba? Yasalaaaammmm, udah bagusan mendodos sawit di kampung, haha.. becandaaaaa :”) Oke balik ke semester 4, sekitar 3 semester lagi. Haaapp! Berasa baru kemaren aku daftar dan lolos masuk fakultas yang dinilai paling royal dan berkelas ini. Tapi, sadarlah, ini fakultas yang begitulaah kira-kira. Kalo emang tujuannya nyari duit yaaa, jangan masuk disini. Sampai sekarang sometimes te rsirat aja gitu, kenapa masuk fakultas ini? Udahlah ribet, mahal, lama, berbahaya pun. Wow kali lah. Tapi

numpang lewat

#eta marende Ditakko Ma Rohakki songon-songon i ma.. di borngin i, ahu nga loja na mambahen handbook.. lalu, molo hu ingot ahu na betul-betul mamereng ho pertama hali.. aih, mabiar ahu, adong sesuatu yang beda di ho... agoyamang, nga ditakko rohakki. jadi marsihol gitu..ngasegaaa... mekel-mekel sendiri ahu alani mengingat itu.. nunga melep mataku, nuaeng modom, tapi ndang boi. molo hu pikkiri annon hita na dua...  emm.. mama molomolo, papa molomolo, nenek molomolo, kakek molomolo udah gitu aja, selebihnya di hati aja.. i ma tutu..  wkwkw XD

:)

Menjadi perempuan itu susah susah gampang. Terlalu peka perasaannya. Terlalu banyak yang dipikirkannya. Terlalu banyak emosi yang kalah karena kata-kata manis, tapi emosi itu hanya hilang sementara, kemudian terpendam aja dulu. Ketika hatinya sudah merasa ini bukan masalah kata-kata manis, dia seperti balon udara, terlalu banyak tekanan, dia akan meledak dan terbakar.  Ada kalanya perempuan mengalah dan mencoba ikuti kisah, walau kadang dia harus mengubah kebiasaannya. Berubah perlu usaha dan tak mudah. Seorang perempuan akan berubah hanya jika dia telah ditegur oleh orang yang benar-benar dia sayang. Namun, ada saat perempuan tidak akan lagi memprotes apa yang terjadi padamu, bagaimana dia cemburu, bagaimana dia peduli, bagaimana dia memikirkan masakan hari ini untukmu, bagaimana dia menyiapkan teh buatmu saat kamu kerja, bagaimana dia tidak akan menangis lagi akan kesalahannya yang kamu buat padanya. Dia sedang mengobati perasaannya yang letih karena dia sibuk menjaga perasa

TURUN KE JALAN - HANI 26 JUNI

Taraaaaa...! Meskipun tergolong #latepost, tapi ini pengalaman baru buat aku dan temen-temen yang lain. Jadi begini ceritanya. Sebenarnya peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di peringati setiap tanggal 26 Juni. Tapi berhubung katanya kalo sebelum ngadain aksi turun kejalan (Inget, ini aksi bukan demo. Mahasiswa itu ga pake demo, tapi pake aksi. Aksi itu pake bukti, bukan suara keras kaya mamak-mamak di pajak. Ga bakar-bakar ban, mending bannya jadi bahan buat ketapel, huahaha...), kitanya mesti lapor ke polisi 3x24 jam. Yah, finally gagal deh pas tanggal 26 nya itu diadain. Pihak BEM mengubah jjadwal, Jadinya tanggal 2 Juli kemarin. Singkat cerita, kami ada sekitar 12 orang dari stambuk 2010 dan 2011 turun ke jalan untuk membagikan brosur dan stiker tentang narkoba.  Pertama, kami turun di bundaran Sudirman, dilampu merah sekitar pancuran Bank Mandiri. Ini diaaa.. #1 #2 Untuk pertama kalinya kita turun ke jalan. Gugup sih, ngebayanginnya ituu.. Huahaha..  Ng

Senja Impian

Sesudah itu, dia menyeruput teh yang dibuat wanita tua yang duduk di kursi goyang, di sebelah meja teh itu. Sambil melihat senja sore, dia bilang, "Terima kasih udah membuatkanku teh untuk kesekian kalinya. Aku tahu, kadang teh buatanmu itu terasa kurang manis, manis dan terlalu manis.  Kurang manis ketika keuangan kita sedang jauh dari harapan, maafkan aku. Atau ketika perasaanmu sedang jengkel terhadap sikapku yang tidak cocok dihadapanmu.  Terlalu manis ketika kamu sedang bahagia sampai-sampai untuk menakar gula pun kamu lupa.  Aku tidak mempermasalahkan itu, mungkin jika besok teh ini kamu campur garam pun, aku pasti meminumnya. Aku tahu, kamu membuatnya dengan hati, bukan dengan berapa sendok gula atau garam di dalamnya.  Aku dan teh, tidak sama. Teh bisa terlalu atau kurang, aku tetap mencintaimu, apapun itu rasa teh yang kamu buat." Wanita tua yang tengah menyulam itu tersenyum dan sesekali menaikan kacamatanya. Suasana sejenak hening, lalu wanita tua itu memeca

Nyicil Formalin

Rekam Medik selesai praktikum anatomi hari ini: Anamnesa Data Pribadi: Nama : sebut saja Melati Alamat: di hati abang itu Usia : menjajaki usia melepas masa alay Pekerjaan : mahasiswi semester 4 akhir Status : masih sama abang itu Pendidikan : Belum tamat, doain tahun depan nyusun o:) Keluhan: Pusing Keluhan tambahan:  tenggorokan ga enak, hidung sedikit mampet Riwayat penyakit: hepatolongsonormegali et causa begitulah kira-kira Riwayat penyakit keluarga: (-) Riwayat pemakaian obat: abang itu.. Kebiasaan olahraga: kalau ingat Kebiasaan belakangan ini: Tidur larut seperti kalong, dismenorea Riwayat sebelum datang ke orang medis: Menguap di depan otak berformalin pada saat praktikum anatomi Pemeriksaan Fisik: Vital sign: TD: Tensi rendah, RR normal, bradikardi, 36,5 C Inspeksi: wajah sedikit pucat Perkusi: abdomen berbunyi timpani (+++), perut megah, Palpasi: (-) auskultasi: (-) Kesadaran: apatis Pemeriksaan Tambahan: (-) Diagn

Bangunlah Dari Negeri Dongeng

Belakangan gue beralih profesi menjadi mak comblang, menyatukan dua orang yang belum pernah bertemu, berusaha mencocok-cocokan dua hati yang berbeda haluan, tapi tetap dua manusia ini sedang dalam keadaan jomblo kronis. Sesungguhnya mereka ada yang menyukai, maksudnya si cowok ada yang disukai dan menyukai dirinya, kemudian hal yang selaras juga terjadi sama si cewek. Gue lupa mereka kenal darimana, tapi jelasnya satu sama lain saling memperhatikan dari jauh. Tidak, mereka tidak sekampus, apalagi sefakultas. Jadi susah melihat apa reaksi satu sama lain ketika bertemu.  Ini semua berawal dari sewaktu kali si cewek, panggil saja namanya Ranum. Ranum belakangan ini sering menjadi stalker-nya si cowok, panggil saja namanya Eboy (berasa nama pemain Persipura yeee, haha...) Ranum: Pleaseeeeee, cariin gue pacar! Asli baru kali ini gue bene-bener tertampar karena jomblo. Baru kali ini. *dengan autotext dimana-mana* Gue: Hahaha, kok baru nyadar sekarang. Emang ga ada yang naksir sama

Ga Cuma!

PFFTT... ga cuma signal aja yang bisa php,  ga cuma kakak-kakak tukang fotocopy aja yang suka php,  ga cuma gebetan aja yang demen php,  ga cuma, ga cuma, ga cuma, ga cuma... dan cuma jadwal kuliah yang php-in gue.  udah beberapa hari ini ke kampus cuma untuk nampakin muka ke biro, NO LECTURE!  Ngotori baju aja sih. Dosen ga tau capeknya nyuci baju yang dipakai percuma. HAHAHA.. Sesungguhnya, awal blok itu adalah  liburan yang tertunda.

Home is Waiting

Just know, you're never alone, you can always come back home Sekarang adalah waktu yang rawan untuk menghitung kapan libur, kapan libur dan kapan mulai libur. Mulai mengait-ngaitkan waktu setahun lalu dengan sekarang, gue rasa waktunya tidak beda jauh. Gue kangen adalah suasana rumah.  Rumah adalah tempat dimana kamu sebenarnya siapa, tempat tinggal dimana orang-orang yang sabar dengan tingkah laku kamu, dan tempat dimana kamu tidak mengingat apa-apa untuk sementara waktu. Rumah sesederhana kamu bisa dengan tenang berada di dalamnya dan menjadi kamu sebenarnya. Rumahlah yang menerima kamu apa adanya.  Dimana pun itu, rumah sendiri adalah tempat terbaik untuk bernafas. Home is waiting, i'll come sooner! :D korban rindu rumah

The most played #2nd

Matikan lampu, terus download deh nih lagu. Naif, ya Group Band Naif. Ga begitu tenar dengan Noah atau Ungu atau Srimulat (perbandingan yang salahnya fatal). Pokoke, puooooll denger nih lagu. Inget, Galau sebentar itu FISIOLOGIS, kalo Galaunya kelamaan itu PATOLOGIS. Haha :D Let's turn on the music!!  Wajib deh jadi soundtrack of your life! Liriknya simple tapi langsung ngena' dan emang berarti banget. Ane garansi deh. Perasaan ga sembuh, ane ga tanggung jawab. *eh?  Selamat mendengarkan, pemirsa..!! Air dan Api -naif- Ap a mauku apa maumu Selalu saja menjadi  Satu masalah yang tak kunjung henti Bukan maksudku bukan maksudmu Untuk selalu  Meributkan hal yang itu-itu saja Reff: mengapa kita saling membenci awalnya kita selalu memberi apakah mungkin hati yg murni sudah cukup berarti ataukah kita belum mencoba memberi waktu pada logika jangan seperti selama ini hidup bagaikan air dan api

Bapa tidak akan memberikan ular ketika anakNya meminta roti

ada saat aku diam dan tidak begitu berkata. berkeinginan untuk bicara pun tidak terlintas. aku memilih diam.. semua filmstrip itu terputar lagi. Kacau. hati yang tenang, datanglah. peluk aku sebentar saja, sederhana kan? aku berbisik dalam gelap "Bapa, aku anakMu, cuman ingin lebih dekat padaMu. pengen cerita-cerita tentang apa yang udah Kau berikan padaku. Tentang kesanggupan" Lalu aku diam lagi, menyinkronkan antara perasaan dan logika. Bibirku tergerak sendiri "Bapa, sanggup kah aku menerimanya? Aku pernah meminta. Dan pasti Kau ga akan menyatakan doa yang salah kan? Kau ga akan memberikan ular ketika anakMu meminta roti?" Malam itu hening lagi. Mata sedikit melemah "Aku percaya, ga ada doa yang ga dijawab apalagi jawabannya salah. Jika emang ada yang perlu diubah dari aku, ubahlah menurutMu. Jika aku yang ku doakan itu mesti berubah, jadilah apa yang Engkau mau. Tentu itu seperti apa yang Engkau rasa baik. Jangan abaikan perasaanku juga ya B

Keluar Dengan Selamat

Game menjadi menu di restoran bisa jadi salah satu inspirasi untuk buka usaha, contohnya saja hari ini. Hari ini siap nonton film sama sebagian anggota pesongers. Gue dan mereka nongkrong di salah satu cafe yang isinya seperti biasa layaknya cafe , menyediakan menu biasa tapi dengan nama yang dikece-kecein. Ya, biar kelihatan kebarat-baratan gitu deeh.. Contohnya aja jus jambu ditambah gula tapi namanya Sweet Guava Rolling . Hanya gegara diblender, jadi kesannya jambu dan gula itu berguling-guling di dalam blender. Atau ga kopi tambah gula tambah susu, namanya itu Cow Black Dark . Kebayang nama kopi susu bermetamorfosis jadi Cow Black Dark . Hello, kehidupan sekali. Mungkin harganya mahal-mahal untuk hak cipta namanya. Suasana di cafe ini nyaman tapi yaaa, lagunya macam lagu di angkot. Mungkin kalo cafe ini beroda, paslah ruangan ini bisa direkomendasikan jadi angkot masa depan. Nah istimewanya cafe ini adalah menu game . Dan gilanya ga ada satu pun game yang kami ngert

Pengakuan 2

Lalu dulu, pas kita olimpiade Sains waktu itu, tau ga apa yang ada di otakku? kita bisa lolos ke tingkat propinsi. Hahaha..! finally itu ga kesampaian. Kita berdua ga lolos.  Terus, aku masih inget kali itu. Aku memanggil kawan yang ada di sebelah kamu. Kamu sempat menoleh, tapi langsung buang muka, kaya marah. Pfftfftt, kecewa deh. Apa kamunya ga suka ke aku. Yahhh, sedih sih.  Hemm.. Ga tahu, aku ngerasa perasaan itu tumbuh gitu aja. walaau kita jarang jumpa, jarang bicara. Jadi sejak aku menemukan sesuatu yang beda sama kamu, aku mulai mencari-cari tau tentang kamu. Waktu itu jalannya cuman facebook kamu. Sebenarnya aku sempat kecewa ketika melihat status-status facebookmu. Patah hati juga melihat statusmu tentang cewek yang kamu suka. Dalam hatiku "ah sudahlah. dia udah punya gebetan. ga mungkin juga. ga enak jadi orang ketiga". Statusmu indah banget. Sempet ngarep sih, cewek itu adalah aku. Hahaha..! Tapi, ya itu jauh banget pasti. Ngomong a

Pengakuan 1

Aku mengenal namamu pertama kali waktu aku mendengar dari teman-temanmu. Kalau ga salahku, itu tanggal 13 Februari 2009, sehari sebelum acara valentinenya OSIS. Kamu dibilang pinter buat puisi. Sampai-sampai aku datang ke kelas kamu, menagih puisi itu. Hahaha.. Di situ aku belum punya perasaan sama kamu. Karena aku melihat kamu terlalu gemulai. Taulah maksudku apa. Hehehe.. Ditambah lagi kamu meng-add Facebook ku dengan nama aneh, profile picture pun foto artis. Hemm.. Kamu membalas wall to wall ku pun, semacam begitulah. Masih biasa disitu perasaanku. Oh ya, aku mulai melihat kamu berbeda ya pas sehari sebelum acara valentine OSIS itu. Aku masih inget kali itu gimana kejadiannya. Kalo ga salahku, kamu pegang LKS PPKN. Kamu kena hukum sama guru karena ga ngerjain tugas. Sejak disitu aku memandangmu lain. Bukan benci, bukan suka. Entah apa itu namanya. Aku penasaran sama kamu. Aku curnhat salah satu temanku tentang perasaan itu. Hahaha..! Parahnya kamu keluarga dari g

Ini Masih Disebut Sebuah Kebetulan?

Sebentar, gue crop sesuatu hal yang pernah gue sadari dan kini gue sadari lagi setelah ngelihat postingan zaman megalitikus versi facebook.. Apa ini masih bisa disebut sebuah kebetulan? Hemmm..

Bebek Malam Minggu

Hati kamu bisa jatuh cinta pada siapa saja, termasuk yang lagi baca blog ini, tetangga kamu, temen sekolah kamu, orang yang kamu jumpai di terminal, orang di depanmu pada saat ngantri di supermarket, tukang sayur yang lewat depan rumah, pelayan di SPBU dan sebagainya. Tapi hati pasti tahu, siapa yang patut dipertahankannya. Hati punya jalan pikiran tersendiri untuk masalah teman hidup. Oh ya untuk bapak kost, gue nggak berharap ada pertanyaan seperti dibawah ini, lagi. Bapak kost: "Kalian kok nggak pernah malam mingguan?" Gue: "Hehe, ga apa-apa kok pak." Dalam hati gue, "cinta nggak selalu terbit di malam minggu kok pak" pukul kembar 22.22 Bebek semakin bahagia dengan bebek jantan istimewa pilihannya Bebek hari ini bisa malam mingguan biar kelihatan kece, hehe..

Maafkan Saya, Ibu Kost

Pagi ini gue buka dengan sesuatu yang sedikit menggoncangkan pikiran gue. Kita awali dengan doa. Eh, masksud gue suara ibu kost.. Ibu Kost: *tokk..tokk..* Nov..Novv.. Gue masih pw disamping bantal guling dan bantal kepala yang posisinya udah ada di bawah meja belajar. entah, mungkin ada gempa bumi kemarin malam. atau hal sederhananya adalah gue tidur sambil latihan karate. Karena dari dulu, gue terlahir sebagai cewek kalo tidurnya itu lasak. Semisal pas tidur posisi kepala ke arah jendela, pas bangun udah kaki yang ke arah jendela. Untung aja ga gue yang pindah dari luar jendela, hehe.. Rumit memang. Dan sampai sekarang, gue belum tau itu udah nggak lagi atau masih. Tapi melihat kenyataan pas bangun, gue rasa gue masih..... lasak. Ibu Kost: *tokk....tokk..* Nov.. Gue menganggap itu mimpi. Yakinlah itu pasti mimpi. Mimpi ibu kost minta uang kost. Ibu Kost: *tok..tok..*   Novi... Nov...Nov... Panggilah nama gue 3 kali maka gue akan datang, tapi untuk pagi ini gue

Dunia Absurd Sebut Saja SocMed

Hari ini gue baru aja ngeinstall beberapa aplikasi SocMed biar dikatain anak gaul, anak jaman gitu. Ngahaha.. Ya, sebenernya biar ge ketinggalan info aja. Soalnya kampus ini kadang jadwalnya suka berubah-ubah gitu. Mesti siap siaga kaya tim SAR deh. hehe.. Gue tadi ngeinstall Line dan WeChat. Sebenarnya dulu di blekberi sebelumnya udah pake Line sih, jadi cuman ngeinstall balik doang. Nah dengan WeChat ini, gue baru pertama kali make aplikasi ini. Emm, kalo ga salah sih ya yang diiklanin sama Gissela itu. Gue ngeinstallnya di kampus, mumpung ada Wifi gitu. Rada ribet sih ya, apalagi tadi pake acara memory internal penuh. Mesti pake ngapus data dulu. hedeh -____________-" wokkeh, aplikasinya udah keinstall. buat akun dan ngeinvite temen-temen kampus. Ga perlu pake kirim broadcast messaging kali ya. Upay -Udik Payah- Gue menemukan menu "LOOK AROUND" . ini sumber keabsurdan hari ini dan secara sadar penuh gue aktifin. Percaya deh, dari mulai kelas selesai, sa

TjaTjar Water (Sebut saja Cacar Air)

Kaya malam-malam sebelumnya, gue ga bisa tidur, cepat. Udah jadi kebiasaan sih ngelihat jarum jam berdempetan diarah utara. Entah ini sesat, entah ini kesalahan fatal karena tadi tidur siang. Gue waktu umur sekitar 5 tahunan ngerasa kalo tidur siang itu adalah keterbelakangan yang amat sangat memalukan. Rasanya gue terus-terusan dianggap anak bayi yang mesti dinina bobokan siang dan malam. “Ma, kakak udah bisa nulis a-z loh, brarti udah gede. Jangan disuruh tidur siang lagi,” entah darimana dapatnya itu alibi. Emang sih anak kecil itu terlalu kreatif untuk cari alasan dan cara mengatakan alasannya dengan muka seadanya. Tapi setelah gue kuliah, gue meletakkan tidur siang di nomor 3 setelah mengupgrade otak dan markombur sama orang-orang terhebat  dalam hidup gue, dalam skala prioritas. Gue sadar betul betapa miskinnya jam untuk tidur siang dan betapa perlunya tidur siang. Sebenarnya ga perlu berapa lama untuk tidur, yang penting kualitas tidurnya. Ga asik nih nulis tanpa m