Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Hitung Target Berat Badan Kamu | Dare To Change! #1

Uhuuuuk! Udah tahun 2017 nih. Apa kabar resolusi? Apa Menurunkan Berat Badan masih Trending Topic Your Life?  Kalo masih, ayok selesaikan tahun ini. *Aku jarang serius, dan kali ini aku serius, beneran ngajak kamu semua.  Untuk pertama kali, apa emang kamu udah tau, apa bener kamu itu gendut? Apa bener kamu itu mulai memasuki alam Obesitas? Nanti hanya karena kata-kata orang aja, terus kamunya ga pede. Soalnya, ada sih temen-temenku yang spesies begitu. Ga kurus, ga gemuk juga. Tapi diet mati-matian dan ga jarang jadi jatuh sakit. Duh! Mau sehat, kok jadi sakit sih? Pusing deh Hulk ~~ Sebelum aku nulis terlalu banyak tentang Diet, dan jatuhnya kamu bosan, trus ngerasa aku cuman Omdo (Omong Doang), coba cek dulu dua hal penting ini: 1. Cara Menghitung BMI (Body Mass Index): Berat Badan sekarang (Kg) / (Tinggi Badan x Tinggi Badan) (cm)   2. Cara Menghitung Berat Badan Ideal: Perempuan: Berat badan ideal = (tinggi badan – 100) – (15% x (tinggi badan –

[Fiction] 8 Tulip Putih

Kira-kira waktu itu jam 8 pagi, Hanna hendak pergi menjalankan aktifitasnya sehari-hari, visite pasien. Tapi, dia mendadak menemukan se- bucket  tulip putih di depan kamar kostnya, dibungkus dengan plastik transparan berwarna merah dan ikat pita putih berliris emas. Jadi nampak kontraslah warna tulip putih itu. Putih bersih. Dia celingak-celinguk melihat sekitar kama kostnya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hanya bunyi burung sayup-sayup terdengar, menjadi  backsound  paginya yang bisa dibilang, heran. Didapatinya sebuah kartu kecil berwarna putih bernuansa vintage, ada gambar seorang anak perempuan bermain ayunan di tengah taman bunga, yang disekitarnya terdapat banyak kupu-kupu. "8 bunga tulip putih, kesukaanmu. Seperti angka 8, tidak terputus. Dan kamu lebih anggun dari tulip. Putih, ya itu kasih sayangmu. Aku, orang yang selalu membutuhkanmu Galih" Hanna tertegun, terharu dan terbata. Paginya indah sekali, cahaya matahari

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-balik b

[REVIEW] Apa Aja Sih Isi Tas Cewek?

Kemarin waktu liburan, aku sempat jalan bareng sama doi. Ada satu pertanyaannya yang buat aku tertarik untuk dibahas. Wkwkwk.. Terdengar aneh sih sama aku, karena baru pertama ditanyain begitu. Tapi emang doi orang tipe yang banyak bertanya, tingkat curiosity -nya itu terbilang tinggi. Makanya kalo ngomong sama doi, suka lupa waktu. #Eaaaaakk #LahAkuKokJadiNgebahasDoi?  "Adek, apa isi tasnya?", sambil mengarahkan pandangan ke arah tasku. Aku ga tau, apa sebenarnya selama ini para laki-laki pada tau ga, apa aja sih isi tas para cewek? Kenapa sih cewek itu, entah sudah tradisi atau emang kewajiban untuk bawa tas pas bepergian? Udahlah make-up -an lama, terus bawa-bawa tas segala. Ribet banget? Emang ga bisa ya sesimple laki-laki yang kebanyakkan ga bawa tas pas jalan-jalan. Hemmm... Tas aku? Iya, aku ngebawa tas kemana-mana sejak SMP deh kayanya, cuman waktu itu hanya dompet, ponsel dan hal-hal ga penting lainnya. Finally , makin gede, makin ngerti

Mencari Resolusi di Pinggir Danau Toba

Durasi liburan kemarin rasanya kurang. Karena setelah aku google-ing dan nanya-nanya ke pak supir, Sumatera Utara banyak destinasi yang yahooood! (untungnya kemarin ga salah pilih supir deh). Ketika kita jalan beberapa jam, ada saja tempat wisata yang mubazir kalo dianggurin. Baca juga:  MULAI KANGEN TARUTUNG, LAGI | #1 ANAK KOTA PULANG KAMPUNG Aku dan keluarga memang memutuskan untuk memakai jalan darat untuk mencapai Tarutung (itu emang jadi destinasi utama). Kami start dari Medan menuju Parapat dulu. Perjalanan itu membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam. Pegel juga shaay.. Tapi itu semua bukan apa-apa dibanding dengan panorama yang disuguhkan ketika kami sampai di Parapat. Brrrrr.. Dingin! Pasir putih di pinggiran Danau Toba sekitar  Hotel Inna Parapat   Karena lagi masa libur dan takut kehabisan tempat menginap, kami segera mencari hotel. Dan finally , kami dapat kamar di Hotel Inna Parapat . Lucky us , kami dapat kamar hotel yang langsung berhadapan ke pinggira

Mulai Kangen Tarutung (Sumatra Utara)

Pemandangan Rura Silindung dari Salib Kasih, Tarutung. Kemarin, aku sempat koas (magangnya dokter muda) di kampung orang. Entah kenapa, seketika itu juga, aku teringat pertanyaan-pertanyaan yang lumrah dipertanyakan ketika sesama suku Batak saling bertemu. "Kamu orang Batak? Boru apa? Hutabarat darimana? Ga pernah ke kampung asalmu?" Aku, bingung. Setiap aku menjawab kampung asalku, mereka tertawa dan memandangku aneh. Tapi jaman udah canggih, aku search . Hahaha, internet lebih tau darimana asalku. Seharusnya aku menjawab, "Aku berasal Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara". Wajar mereka sedikit mengernyitkan dahi, ternyata jawabanku salah. Pohon-pohon yang usianya lebih senior dariku. Lalu, pertanyaan itu melahirkan kangen. Kangen pada tempat yang sebelumnya tak pernah benar-benar ku pijak. Aku cuman tau namanya, jalurnya ke sana pun, samar-samar buatku. Sedih? Iya. Tapi yang lebih sedihnya, aku kangen pada hal yang tidak pernah ku lihat sebelu

Tulisan Awal 2k17 - Surat Cinta Untuk Ahok

Sebelumnya,  Salam Hangat dari Tarutung!  Ini sebenarnya tulisan akhir tahunku, cuman telat sehari berhubung aku emang totalitas menikmati liburan. Hahaha.. ( Liburan pun, butuh totalitas, bagiku )  Refleksi?  Aku ga diciptakan dengan ilmu politik yang yahuuud banget! Makanya, aku ga mau ngomentari tentang apa yang sudah dikerjakan Pak Ahok sehingga beliau sudah menggemparkan Indonesia. Karena nanti ujung-ujungnya bakalan ga enak dan akan disalahartikan dengan isi kepala yang membaca tulisanku ini. Apalagi, aku yang notabene seiman dengan Ahok. Susah. Kenapa aku tertarik nge-post ini? Jadi kemarin, aku kayanya entah kena apa di Salib Kasih, Tarutung, Sumut, setelah mendengar khotbah yang temanya "Tuhan adalah pelindungku". Mendadak aku teringat sama Ahok.  Ya, Ahok.  Aku ga mau ambil pusing dengan perbuatannya itu. Ku rasa dia cukup Gentle dengan apa yang diperbuatnya. Ya, dia bertanggung jawab. Dia ga lari. Dia menghadapi masalah, sob! ( Catet! )