Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2016

Jodoh via Tuhan atau Smartphone?

"kak, kalo ada yang kenalan di facebook atau sosial media mana pun, jangan mudah percaya. Ga ada yang betul di dunia maya itu", samar-samar mama ngomong begitu dari kota seberang, Aku tiba-tiba terotak (tertegun.red) pas mama ngomong gitu. Kenapa emangnya? Mungkin emang naluri seorang ibu ketika melihat Cyber Crime lagi sedang happening banget. Hais… Tapi, tanpa diingetin juga, aku udah berusaha nge-secure account aku. Aku mulai nge-unfriend atau unfollow orang-orang yang ga begitu aku kenal. Sorry . Di lain waktu, tepatnya ketika lagi boker (sorry.) , aku lagi-lagi kepikiran sama kata mama itu, apalagi ketika melihat aplikasi ti*der, salah satu aplikasi yang aku coba-coba download , yang fungsinya (halah -_-) untuk nyari kenalan (jodoh, mungkin) dengan sistem kerja, kita buat account terus entar kita setting range usia dan jarak lokasi terjauh yang kita inginkan. Lalu, entar muncul page “Find People Near You” , terus muncullah beberapa foto dari banyak lak

Hai Wanita-Wanita yang Punya Kesempatan Sekolah, Jangan Sia-Siakan

"Mbak, mbak periksa kehamilan ini?", tanyaku pelan-pelan biar ga kedengaran sama konsulen obgyn, sambil ku naikkan baju mbak itu dan mengoleskan gel untuk alat USG nya. "Iya dokter", jawabnya singkat. Aku terkejut, karena pada saat itu aku enggak menganamnesa mbak nya. aku di bagian pendamping konsulen. Perut si mbak nya belum terlalu besar, kalo pun hamil mungkin baru 3-4 bulan. Badan mbak nya kecil, masih belia lah. Karena itu makanya aku nanya. "Usia mbak berapa?", tanyaku lagi, penasaran. "19 tahun dok", jawabnya santai. "Denger tuh, 19 tahun udah nikah, udah mau punya anak lagi. Lah kita, 22 tahun, masih gini-gini aja. Teguran ini loh", kataku dengan nada bercanda teman disampingku. "Ya dokter enak, dokter punya karier", jawab mbak nya, sambil senyum kecil, tapi cukup dalam, sampai-sampai aku yang udah lama hengkang dari stase itu, masih ingat jelas gimana cara mbak nya menjawab. "S

Teori HDFP (Hukum Dasar Fondasi Hidup)

PUJI TUHAN, aku baru masuk stase ke 9/14, stase Bedah. Terimakasih banyak Tuhan, Engkau memberikan kekuatan, berkat, tuntunan dan arahan yang terbaik. Enggak pernah aku menyangka, aku bisa sejauh ini, walau kadang (simplenya saja) rasanya aku pengen enggak bangun untuk WH karena lelah jaga malam dan nge-follow pasien di pagi buta. AKU, ANAKMU, GA NGERTI KALO GA ADA TUHAN YESUS. Kali ini aku mau cerita sedikit tentang beberapa hal tentang berserah. Aku kemarin itu sempat hampir stagnan (tidak bisa lanjut koas) karena alasan-alasan klise yang ga jelas kebenarannya untuk masuk stase yang aku harapkan. Aku ga tau lagi mau masuk stase mana, soalnya pilihan staseku tinggal sedikit, jadi ga bisa milih-milih lagi. Lagian, aku ngejar stase besar terakhirku ini biar cepat selesai stase besar dan bisa PH tahun ini. Takut, risau, galau. Bagiku, rasanya sayang sekali 1 minggu itu terbuang percuma. Huhuhu.. Yang terjadi saat itu, aku cuman bisa ngomel-ngomel dengan nada tinggi, diam saat ditanyai