Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Last word in 2014

Mazmur 90:12  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Udah mau kelar tahun 2014 ya. Ya kira2 2, 5 hari lagi lah ya kan? What makes i cant givethanks for this year? Apapun yang terjadi pada tahun ini, suka duka, canda tawa, up and down nya, itu udah jadi skenario Bapake. Setidaknya, banyak doa-doaku yang terkabul di tahun ini. Banyak upah yang Tuhan kasih aku karena bisa melewati ujian-ujianNya. Dan bahkan kadang di luar akal sehatku. Ya bersyukur, kalo aku jatuh, ndak jatuh-jatuh kali. Akal pikiranku masih berfungsi, kepercayaanku tidak terombang-ambing. Bersyukur, aku masih bisa melewati tahun ini bersama-sama dengan keluargaku. Bersyukur, banyak doa dan rencanaku terkabul. Bersyukur, aku tahun ini udah mulai skripsi. Bersyukur, aku mulai bisa mempraktekan ilmuku, waktu baksos, atau orang konsultasi ke aku dan jadi sembuh. Bersyukur, umurku bertambah 1 tahun. Bersyukur, atas kehilangan beberapa orang untuk mengasah ketegaran

Keluarga Yang Diberkati

Ulangan 12:7  Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu. Dari sejak lahir aku sudah merasa diberkati. Gimana bisa? Ya, kedua orangtuaku membangun keluarga bukan dari banyak materi, semua harus dicukup-cukupkan. Waktu mulai berkeluarga, ayahku masih kuliah ngambil spesialisasi kedokterannya, tetapi mamaku memang sudah bekerja di bank. If you wanna know, mamaku dulu yang membiayai kuliah ayahku. She always says," jaman dulu, beli buku kedokteran bukan murah (sama aja kaya skrg mamaaaa..), beli susu kalian. Tapi untung, waktu mama kerja sebelum nikah, mama udah nyicil beli lemari, meja makan, kulkas, tv, gitu-gitu, ya harus berhemat!", katanya kalo mengenang masa-masa membangun itu. Waktu adekku yang pertama lahir, barulah ayahku kelar kuliahnya dan didinaskan di bengkalis, tempat yg dulu mesti diakses pake kapal laut. Ya, punya anak 2, lingkungqn baru, merintis kar

Kedua

..Sesampainya di sana, dia mengetuk pintu rumahnya. Iya, rumah yang di depannya ada lampu pintu berwarna kuning temaram, sedang di samping pintu rumah ada pohon Natal kecil berlampu hias yang indah. Untuk beberapa kali ketukan, Perempuan dirumah itu, yang menjadi tujuannya untuk datang, tidak kunjung membukakan pintu. Dia beberapa kali melihat kotak kecil yang ada digenggamannya, dan sekali dibukanya memastikan cincin itu memang ada di dalamnya. Beberapa kali dia melihat sekelilingnya, mungkin perempuan itu sedang di luar. Tiba-tiba, Ponselnya berbunyi, dia pikir kerjaan kantor yang ditinggalkannya (demi perempuan ini) tadi kembali menelpon. Nama perempuan yang dinantikannya muncul di layar handphone. "Hai, sorry menunggu lama. Aku tadi pergi sebentar membeli makanan di luar. Tapi aku sudah di simpang. Kurang dari semenit aku akan menepuk pundakmu. See you!" Dia tidak berbicara apa-apa. Dia hanya tersenyum dengan kebawelan perempuannya itu, yang kadang-kadang menyebal

Seleramu

Yaps, setiap wanita akan bahagia dan bahkan tersipu malu ketika dikatakan,"kamu cantik..". Tapi aku pribadi, aku lebih suka dikatakan anggun atau manis, dibandingkan cantik. Bukan maksudku sombong, tapi ada beberapa yang menilaiku begitu, ga banyak-banyak orang kok, hihi..(hati-hati pujian kalo tidak diatur, bisa jadi bom buat kita. Serius aku.,) mungkin karena aku terlihat beda dari keseharianku, yang biasa pake kaos oblong, celana pendek gitu. Atau kalo di kampus, aku paling sering pake kemeja, jeans, tas selempang/ransel, sepatu wedges (untuk memanipulasi badanku yang rada boncel haha..), (kadang-kadang juga ga sisiran, cuman sisir pake tangan haha).. makanya mungkin kalo di kampus aku dikatain tomboy atau mending ganti prodi jadi pertanian atau teknik. -_______-" Aku bukan tipe cewek yang suka belanja pakaian. Percaya ato ga kalo aku diajak nyari baju, pasti yang aku cari duluan adalah kursi, kalo dimintai pendapat, baru aku bergerak haha.. aku lebih bahagia diajak

Christmas is not for sale!

Jadi tadi itu aku jalan ke salah satu mall di Medan, nemenin adekku nyari kaset playstationnya. Asli, aku kaget dengan berjibunnya manusia di mall itu. Pakaian berjubel disana disini. Penawaran harga miring beli 2 gratis 1, atau beli ini dapat kupon belanja dengan harga diatas 100rb. Eee buset, ini ekonomi marketingnya mantap kali. Kalo ga jeli, bisa aja loh kita digoda dengan penawaran menarik gitu. Emm, kita dibuat merasa hemat dan beruntung. Belanja sesuai kebutuhan ya gapapa. Nah kalo terbuai dengan diskon ini yang bisa buat kita lapar mata. #SeriusAkuBilangLekDak Nah, karena kejadian ini aku teringat saat teduhku yang beberapa waktu lalu. Di situ dia menyatakan bahwa, sedang banyak terjadi komersialisasi Natal, mengatasnamakan Natal sebagai moment terbaik untuk berbelanja. Apalagi didukung dengan lagu-lagu Natal sebagai backsound kita berbelanja. Iya semakin menenggelamkan dalam makna kita benar-benar dalam Natal yang sesungguhnya. Eee ya ampun, modus banget. Then, aku pergi ke

You Never Walk Alone (YNWA)

Aku tadi barusan beres-beres kamar, terus pas kelar aku ngelihat pathku. Aku mendapati postingan salah satu kawanku, "You Never Walk Alone". Iyeee tauu, itu kan kalo enggak salah slogannya Liverpool kan ya? Liverpudian pasti tau.. Apapun bisa jadi alat Tuhan ya kan? Termasuk Path? *bentar pasang lagu dulu biar enggak terasa sepinya malam minggu ini, wkwk* Iya, hatiku sedang dalam renovasi, pemulihan, direhap sama Tuhan. Kemarin ada goncangan sedikit, jadi ada beberapa retak dibeberapa fondasi. Iya nyaris tumbang dan hancur gegara goncangan itu. Kadang-kadang banjir juga melengkapinya. Pokoknya miris. Tapi kan, God never let His goods be bad . YOU NEVER WALK ALONE! Enggak caya kamooh? Let me tell you something, masmbakbro... Ulangan 31:6 - Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." Ulangan 31:8  - Seb

Kado Natal

*hoaaaaaah* Aku baru aja merebahkan badanku yang udah bisa berubah jadi power puff girl. Tadi ujian, terus ada pergi sebentar, terus ke tempat doping. What a day dah pokoknya. Dalam otakku, hari ini akan jadi hari yang berat. But not guys! Aku tadi seperti diingatkan, melangkahlah keluar dari kamarmu dengan kaki kananmu dan ucapkan "Dalam Nama Yesus". dan efeknya itu ada. Iya, ujian hari ini yang ku anggap pasrah berserah banget karena persiapam seadanya. Iya, banyak pikiran. Banyak! Tapi apa yang enggak mungkin dengan doa? Aku beberapa malam ini lebih intern berdoa untuk blok ini, berdoa yang terbaik, walaupun sesulit apapun itu. Dan hasilnya, aku merasa ujiannya tidak terlalu memusingkan otakku dan semoga hasilnya baik. Dibantu doa eahhh qaqaaa... Lalu, malam ini aku ketemu dopingku tercinta, dr. Surjit Singh, Sp.F, sesosok turunan India, yang tinggi dan cakep, baik, ramah, suka lelucon dan kami tidak begitu tegang, walau kadang kami sering bingung dengan revisinya. Dopi

Kata Qaqa Dokter, Obatnya Berdoa

Beberapa minggu yang lalu, aku ikut baksos Imasi, salah satu BSO di kampusku. Ya, ngikutin Baksos adalah hal yang wajib minimal sekali aku ikuti tiap tahunnya. Manfaatnya banyak, bisa ngelatih dan membiasakan anamnesa dan vital sign, berbicara sama pasien, melayani dan mendengarkan keluh kesah mereka, mendapat pengalaman tinggal di pedesaan dan terakhir pergi sejenak dari hiruk pikuk polusi panas kota Medan. Hari itu, hari Minggu. Setelah kami ibadah yang dipimpin oleh dosen kami sendiri, dr, Juniansen Purba, Sp.OG (beliau adalah senior ayah waktu kuliah dulu. Beliau bukan saja seorang dokter obgyn, tapi aku dengar-dengar beliau adalah penginjil juga. Salah satu alasan beliau mau ikut baksos adalah ya itu, ingin mengabarkan kabar keselamatan. Asli, beliau begitu bersemangat. Waktu itu beliau tidak malu-malu untuk mempraktekan tingkah Zakeus. It was not an entertain, but all people laugh. Aku berharap mereka tertawa dan mengerti maksud dan tujuan kenapa beliau bertingkah seperti itu. D

Menjadi Berkat

Satu kata yang bisa kukatakan (sbenarnya ga terkatakan) atas berkat Tuhan hari ini. Wow! Wow! Wow! Dahsyat! Pertama-tama aku ucapkan terimakasih sama Tuhan atas panggilan hati ini. Serius! Setidaknya aku banyak dapat pelajaran hari ini walaupun panas-panasan, keringetan, bau, harus menghibur adik-adik di Panti Asuhan Claresta (dek, kaka pasti akan sangat merindukan kalian :')) ). Dari mereka aku belajar bersyukur aku punya keluarga yang lengkap dan harmonis, ekonomi yang cukup, lingkungan yang baik. Dan bodohnya aku, aku sering mengeluh, merasa ini dan itu serba kekurangan, membandingkan orang yang lebih dari aku. Yaps! Bersyukur, belajar bersyukur. Aku pernah nemu kalimat, dengan bersyukur kita bisa dipuaskan dan dicukupkan. Dan dari mereka aku belajar berbagi berkat. Aku tidak begitu pintar tentang Alkitab, palingan aku baca Alkitab kalo saat teduh pagi dan waktu di Gereja pas dengar khotbah. Tapi aku berusaha mempraktekan apa yang Firman Tuhan katakan. "Iman tanpa perbuat