Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

KAMU TIDAK SENDIRI

Ketika kamu kesulitan, kamu tidak sendiri. Ingat, KAMU TIDAK SENDIRI. Aku sudah lama menanti-nantikan waktu ini, sidang proposal skripsi. Dan akhirnya hal ini terjadi. Bermula dari, munculnya daftar hari pertama sidang proposal skripsi. Namaku tidak termasuk, karena aku daftar pada urutan ke 029. Dan namaku masuk di daftar hari ke dua. Entah semacam kesialan atau emang rencana Tuhan, aku tersandung masalah KTL (Komponen Tidak Lengkap), padahal namaku udah dimasukkin daftar sidang, oh meeen!! Jadi, Dulu waktu di blok 17, fotoku di lembaran skiil lab, hilang. Dan aku kena KTL administrasi. Tapi itu sudah selesai beberapa bulan yang lalu, namun dataku yang udah kelar masalah itu enggak sampai ke bagian daftar sidang. Pfffftt... Serius, aku waktu itu capek kali, ngurus ini itu, ditambah lagi masalah itu, rasanyaaaa pengen numbuk orang. Emosik! Aku bilang ke bagian daftar sidang, akan aku buktikan besok, karena abang2 yang ngurus nilai udah pulang duluan. Ku minta no telpon abang

Tuhan-Rasa-Aku

Selamat malam menuju subuh Wahai rasa yang tidak terdefinisi Beruntunglah kamu tidak mati rasa. Tidak takut-takut terluka lagi. Kamu tidak cemen. Kamu berani Berani untuk membuka pintumu lagi. Mengijinkan hati-hati lain melihat hatimu, namun tidak menyentuhnya. Membiarkan semuanya dimulai dari seperti cintamu pada sahabat, antar anak-anak Tuhan. Iya, masih retak ya? Masih ngilu dibeberapa sisi. Masih rapuh jika disentuh. Masih pedih untuk diraih. Tenang, retakan di pintu hati akan segera Tuhan perbaiki dengan caraNya sendiri. Tenanglah, patah hati adalah cara Tuhan menyadarkan bahwa aku rindu di dekatNya. Bermeditasi, membayangkan Tuhan di sampingku, memberikan pundakNya kepada kepalaku yang lelah dan memelukku lebih erat dari semua otot yang melekat di tulangku. Nikmatilah kesendirian sambil membesarkan cinta pada Pencipta. Indah, bukan? Aku, si empunya hati, Tidak akan mengingat penyebabnya kenapa. Aku, si empunya hati, Akan memelihara hati ini sebaik-b

Selesai

Pagi kembali malam Atau seperti balon berisi helium, aku lepas. Ya aku lepaskan sebebasnya. Aku tidak bertanya kemana perginya. Matahari tak pernah bertemu dengan bintang. Cuman bulan yang sudah diatur, selalu bersama bintang. Bila suatu waktu, menjelang subuh Sinar matahari ingin terbit. Bintang akab menghilang, dia setia pada bulan. Dan seharusnya seperti itu. Kamu bukan pagi bahkan malam Apalagi matahari atau bulan ataupun bintang. Kamu manusia. Aku berhenti menyebut namamu dalam percakapanku dengan Tuhan. Tidak, tidak mendoakan apa yang kuharapkan, menjadi nyata, apalagi tentang kamu. Aku semakin sadar, kamu hanyalah karya Tuhan yang terhebat yang pernah terselip dalam skenario Tuhan buatku. Betapa beruntungnya aku kan? Jikalaupun aku bahagia denganmu, aku akan menyimpannya. Cukup menyimpannya. Anggap saja itu harta karun yang sudah lenyap petanya. Tapi, sekarang sudah berbeda. Tuhan menegarkan segala kepedihan. Aku tidak diizinkan untuk menangis lagi. Apalagi, ketika

Pemberian Belum Bernama

Hobby? Passion? Mimpi? Cita-cita? Talenta? Angan-angan? Enam kata yang kadang sulit aku bedakan. entahlah, mungkin karena aku orangnya sedikit moody, jadi mana yang lagi aku pengenin, aku kerjain. Tapi, sekali aku kerjain, aku berusaha maksimal kok. Dulu, dulu sekali. Aku suka menulis. Suka buat puisi sejak SD, pengurus Mading di SMP, pernah jadi redaksi koran di kotaku waktu SMP, ikutan lomba karya ilmiah waktu SMA, dan masih ada lagi deh, aku lupa. Awalnya aku suka menulis adalah karena suka membaca. Gimana ya, mamaku termasuk orangnya yang agak keras untuk mengajak anaknya menjadikan Membaca menjadi hobby. Dimulai dari langganan majalah Bobo, Girls, Aneka Yess, dll. Ya, aku tertarik dengan cerita-cerita didalamnya. Sampai akhirnya aku mengirim puisi atau cerpen ke redaksi itu.  Hingga kini, aku masih suka menulis, entah itu blog atau novel. Tapi, aku sangat malas menulis diari. hahaha.. Ya, buah dari menulisku itu ada. Kira-kira semester awal kemarin, aku mencetak novelku se