Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Passion?

Tanganku pegal baru nyelesaikan tugas tutor yang cukup banyak. Hatiku lelah setelah... *ah sudahlah, jangan dilanjutin. Nanti ductus lacrimales-ku bisa banjir* Malam ini dapet kabar cukup membahagiakan, kampusku mendapat medali perunggu di IMOANDALAS2014 cabang Kardiorespirasi. Bagiku ini sebuah hasil yang memuaskan, setelah mereka beberapa kali tanding diberbagai kompetisi -dan ada bbrp hal yang mengecewakan-, mereka akhirnya mendapat medali perunggu dan kardiorespirasi bukan bagian tubuh yang mudah. Selamat Aaron dan itok awak, Amsal. Satu hal yang membuatku terinspirasi dari mereka malam ini, passion dan keteguhan. Otakku bener-bener disadarkan dengan itu. Beberapa waktu yang lalu, kampus kami buat acara dan penutupan acaranya itu dengan menerbangkan balon ke udara. Dan aku melihat balonnya Bang Amsal dan beberapa teman yang lain. "dr. Amsal Darmawan Dachy, Sp. BKTV (K)" (entah bener entah tidak gelar yang kubuat itu, lupa-lupa ingat). "Ngeri bang, baru kali

Tahun Kehilangan

Lembut aku menyapa pagi. Tetap doa kulantunkan setiap mata pertama kali terbuka, walau kadang aku sering absen membuka firmanNya. Tapi Puji Tuhan, Tuhan mendengar doaku. Ku minta padaNya agar ku dimampukan ikuti jalanNya, makanya aku diantarkan pada satu aplikasi saat teduh. Tapi entahlah, aku merasa hidupku belakangan ini sering tersandung dengan kepergian orang-orang yang sangat ku cintai. Mungkin bagian ketegaran dari hatiku benar-benar sedang diasah sama Tuhan, di ketok sana ketok sini. Aku hampir tidak percaya itu benar-benar rencanaNya. Aku hampir tidak percaya. Opung boru, masih ingat aku, aku pertama kali mendengar lagu "saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya" dari kaset yang tersusun di lemari jatinya. Cover kasetnya cantik, ada gambar sepasang tangan yang mengajak kita untuk mengikutiNya. Aku mendengarkannya. Selain itu, waktu malam Natal, opung nyanyi "come in to my heart, come in to my heart, come in to my heart oh Jesus..". Mung

Jadi kan weee...

Jadi begini, aku tidak tahu apa pilihanku ini benar di mata kalian, tapi bagiku benar. Aku ga ngerti gimana bisa ketulusan pertemanan itu dipermainkan. Karena jujur saja, aku orangnya ga neko-neko berteman. Apa yang bisa ku tolong, ya ku tolong. Cuman kadang gitu, terbalik. Kadang sampai bertanya-tanya, "salah apa aku ya Tuhan? Kok gitu kali dia ya wee? Teganya gitu banget. Apalah yang mau kejadian sama dia ya?". I am talking seriously, aku tidak menyumpahi atau berniat balas dendam. Aku cuman sedih. Tuhan juga pasti tau ini akan terjadi, kenapa ini terjadi dan Dia pun sudah ancang-ancang dalam firmanNya di Roma 12:19-20, singkat cerita pembalasan adalah bagianNya dan kita tetaplah berbuat baik. Aku bukan pendendam, tapi lebih memproteksi diriku saja, jangan sampai terulang lagi. Memaafkan dan Berjaga-jagalah. Tapi tetap baik, sekedarnya. Lebih baik bagiku aku dan dia jaga jarak. Kalau dia meminta tolong, ku tolong, sekedarnya. Emang, sedih gitu. Enggak perlu yg gimana