Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Pojok Cerita

Payung Teduh, Ketika Pamit di Saat Lagi Sayang-Sayangnya

"Aku cari kamu, ku temui kau tiada.  Aku cari kau, ku temui kau berubah.." Kucari Kamu - Payung Teduh. Sebelumnya, aku tidak begitu paham apa jenis Payung Teduh. Cuman mungkin inilah yang disebut kenyamanan tanpa pemahaman. Jenis musik yang sepertinya agak jarang ditemukan di Indonesia dan membuat aku kelihatan aneh ditengok teman-teman dengan memutar lagu-lagu Payung Teduh. " Apanya lagumu itu? ", itulah kata mereka. Tapi, semenjak aku pernah baca artikel, " Sebab untuk bahagia, terkadang kita hanya perlu terbuka dengan standart bahagia kita, pun ketika standart itu dianggap remeh orang lain ", semakin memantapkan aku untuk mengesampingkan kata-kata orang untuk mengikuti apa yang disukai hati, I keep on my headset . Hehehe.. Payung Teduh Pertama denger lagunya Payung Teduh pas streaming salah satu radio Jogja, pas sedang patah hati, sekitar 2014 akhir. Ga tau, kalo lagi teramat galau, nangkringnya di radio-radio Jogja. (Sebentar, ...

#MEMESONAITU, Kuat Berdiri Tegak Dalam Kegagalan

Museum Batak - T.B.Silalahi, Balige, Sumatra Utara Sebelumnya, terima kasih untuk semesta atas pelatihan kesabaran yang memang benar-benar melatihku. Kalau tidak begini, mungkin jiwaku akan tetap kerdil, tidak mengerti artinya bangkit dan menyugesti diri secara mandiri. Ternyata memang bener ya, kedewasaan tumbuh karena diasah. Ujiannya, luar biasaaaaa~ Seperti yang baru aku alami beberapa waktu yang lalu. Aku benar-benar mengalami yang namanya kesuksesan yang tertunda. Iya, aku gagal hanya karena kecerobohan aku. Dan fatalnya, itu kesalahan yang tak seharusnya terjadi. Aku cuman bisa menggumam dalam hati. Mau marah? Ya pasti diriku yang akan ku marahi. Kalau ga, siapa lagi. Kemarin, ketika aku sedang mengikuti tes ujian di kampus untuk seleksi ujian negara, hanya karena aku tidak sempat menjawab pertanyaan yang sesungguhnya bisa dibilang itu ada pertanyaan bonus dan pasti benar, aku ceroboh. Aku tidak memeriksakan kolom jawaban yang ternyata pada 5 detik terakhir aku men...

Berhati Sosial di Sosial Media | #XtraKEBeragaman #XL4GLTE

Saya, salah satu orang yang hidupnya yang didominasi oleh internet. Karena sejauh saya sebagai pengguna internet, banyak hal-hal baru dan yang tidak terduga, yang saya dapat dari dunia maya. Iya, sedikit banyak kehidupan sosial dan cara berpikir saya berkembang melalui internet. Apalagi sekarang jaringan 4G LTE XL semakin luas dan muanteeps, Wohoooo, makin sering saya up-date dengan informasi. Saya bersyukur, saya tidak terlambat untuk mengenal internet. Lalala...Uyeeeaay!! Bercerita tentang KEBeragaman, kita tidak perlu mengacu pada hal-hal yang terlalu tinggi atau terlalu sensitif untuk diperbincangkan. Sederhananya saja, bagaimana beberapa akun sosial media baik instagram, facebook, twitter , dan yang lain, yang berkenan memberikan ruang bagi mereka-mereka yang sesungguhnya mungkin tidak mengenal apa itu internet. Dan kehadiran mereka memberi pelajaran buat kita. WOW! Siapa sih mereka?       Sepertinya ini cikal-bakal akun Ketimbang Ngemis. Hin...

Kisah Jalan, Lari dan Duduk

Tahun ini, salah satu keburukkan dari diri yang sedang dalam proses ingin diubah adalah mengenyahkan rasa iri hati. Semakin menua, ada senja yang menyadarkan bahwa iri hati adalah sumber kebencian yang paling hakiki.  Beberapa tamparan dari kata-kata juga membantu melenyapkan rasa iri hati. Belum lama, salah satu senior, yang aku rasa sudah cukup banyak merasakan asam garamnya kehidupan, berkata layaknya seorang sudah sepuh: "Ini hidup pilihan. Mau jalan, jalan lah kau. Mau lari, lari lah kau. Mau duduk, duduk lah kau. Dari 3 cara itu, hasilnya beda-beda. Jangan kau duduk-duduk aja, tapi pengen sama bahagianya dengan yang udah capek lari, ngerti kau kan?" Hahaha , agaknya Tuhan mengabulkan salah satu point doaku, menjadi pribadi yang lebih bijak. Tuhan baik ya! ( Yaelah, Tuhan memang baik kaleusss.. ). Dia mengajarku dengan perkataan-perkataan yang legit dan pedas. Wuihh, imbang-imbang Ayam Richeese Factory level 5 . Aku pernah merasa iri hati,"Kena...

Persepsi Lain Tentang yang Baik & yang Buruk

Aku mencuri satu kalimat hari ini, yang ku anggap Quote of the day. Bukan apa-apa, itu pernyataan nyentrik dan menarik. Ada pikiran yang baru buatku, hehehe.. "Kalau memang yang baik itu bisa tiba-tiba menyakitimu, bagaimana kamu seyakin itu jika yang jahat tidak akan pernah membahagiakanmu?" Kurang lebih begitu isinya. Responku ketika membacanya adalah mengernyitkan dahi, tersenyum dan tertawa akan kenyataan sederhana itu. Kamu gimana? Samakah denganku? Wkwkw... Rasanya aku seharusnya tidak menghalangi atau bahkan menutupi kesempatan yang mungkin aka baik adanya. Cerita sedikit mengenai hal yang teringat karena kalimat tadi.. Aku sadar bahwa aku adalah spesies manusia yang sering mencari aman, berada di zona mana, main aman, bertingkah aman dan semua serba aman. Jarang buatku mengambil keputusan untuk melangkah pada hal-hal yang tidak bisa ku perkirakan hasilnya. Raguku mendominasi, takutku membekap dan pikiranku diam ditempat. Misalnya, aku pernah d...

5 Steps of Grief - 5 Tahapan Kesedihan

Salah satu teman sejawat, seorang blogger juga, memberikan pilihan dalam status facebook -nya " Denial. Anger. Bargaining. Depression. Acceptance. Which part are you in? Hahaha ". Selain itu, salah seorang teman blogger sekaligus seorang editor, nge- post satu persatu kata itu dan memberikan caption di setiap postingan instagram- nya. Entah itu adalah satu hal yang sedang nge- trend atau cuman kebetulan. Selidik punya selidik, 5 kata itu ada dalam buku On Death and Dying - Elizabeth Kubler-Ross , 5 steps of grief , dalam bahasa Indonesia 5 Tahapan kesedihan / kehilangan. Ah, ini menarik! Sejauh aku bernafas, kehilangan adalah fase terberat. Entah itu kehilangan baju kesayangan, kehilangan banyak file foto karena laptop rusak atau bahkan kehilangan pribadi-pribadi yang teramat disayang. Susah menggambarkan hancurnya perasaan ketika faktanya air mata, gerutu dan melemparkan kesalahan pada orang lain, nyatanya tidak akan mengembalikan apa yang hilang.  1. ...

Tentang Asmara Si Perantau Di Negeri Tirai Bambu

[Re-Write] "Hai nop, sudah lama tidak dengar kabarmu. Kulihat kau sudah pakai jas putih yang menggemaskanku itu, berkacamata dan kadang-kadang pakai baju oprasi warna hijau, macam yang di film Korea.. Apa kau sudah jadi dokter sekarang?", aku terkejut dengan pesan via  facebook  dari teman ( yang sesungguhnya kami tidak pernah bertemu ), yang sudah lama tidak terdengar kabarnya. "Hey Olivia,  long time no see.  Aku baik ini. Belum lah, aku masih koas. Apa kabarmu di negeri tirai bambu itu? Sudah adakah  koko koko   yang nembak kau? Atau tetap bertahan pada prinsipmu yang klasik itu?", balasku penuh  excited . Olivia langsung membalasnya, karena kami  kebetulan  sedang sama-sama  online . "Ah, aku biasa-biasa saja.   Koko koko ? Tidaklah, susah memulai disini.". "Susah memulai?", aku merasa janggal. "Memulai dengan berbeda keyakinan itu susah dan ngerasa ga mungkin..." "....", Olivia masih mengetik bala...

Kata Keras Untuk Kebaikan

[Pelajaran 2017 #1] Seperti yang lalu, aku masih saja bersikap suka membanding-bandingkan hidup dan tidak mensyukuri terhadap apa yang sudah dititipkan kepadaku. Semakin diberi, semakin merasa kurang saja. Heran! Iya, hari ini aku tertampar. Aku hari ini ditampar Semesta melalui perkataan-perkataan keras sahabat-sahabat terdekatku. Sedih? Awalnya iya. Merasa mereka tidak dipihakku atau tidak mendukung jalan pikiranku yang " sepertinya " akan membuat ku bahagia. Aku cenderung bukan mencari saran, tapi lebih pembelaan atau suara pembenaran akan pemikiranku itu, tentang membanding-bandingkan tadi. Jahat ya? Banget malah.  Wkwkwk.. Cuman, tahun ini aku bersikukuh untuk lebih netral ketika mendengar saran atau kritik. I mean , tidak menelan atau membuang segala penilaian dan masukan secara langsung ketika tidak sesuai dgn hatiku. Sepertinya, tingkat kebijaksanaanku sedang diasah layaknya pisau dapur. " Obat pahit, tapi sembuh. Gula manis, tapi bisa jadi b...

Buatlah Seseorang Bahagia Hari Ini (Belajar Dari Babi)

Anteng banget babinya coyy..  Hari ini, aku punya pengalaman pertama, yang kayanya katrok banget. Aku bertemu segerombolan Babi Hidup di salah satu kandang warga di desa tempat aku bertugas.   For you know guys, they are so cute.  Norak? Iya banget. Hahaha... Maaf, ini cuman tulisan tentang Babi Hidup. Jadi halal kok :'D Tingkah mereka yang aneh tapi menggemaskan, membuat aku geram. Babi hidup dengan kulit berwarna merah muda, suara "ngok-ngok" mereka. Mereka memang jorok karena lumpur adalah habitatnya. Tapi mereka punya badan gempal yang cocok banget pengganti bantal guling. Lemaknya itu enak banget untuk diunyel-unyel. Ternyata Babi Hidup itu tak sehina luapan kita ketika marah atau kesal. Hahaha.. Mungkin karena aku tipe orang yang susah kesal atau tak betah berlama-lama untuk marah. Moodku bisa berubah riang hanya karena tingkah aneh babi-babi hidup. Sederhana ya membahagiakanku? Hehehe... Babi Hidup mengajarkan aku satu hal. Gimana kalo s...

World Diabetes Day - Usia Muda Juga Jadi Sasaran Empuk Diabetes

#Hands4Diabetes #WorldDiabetesDay Kemarin waktu aku lagi browsing Instagram, aku nemu postingannya  Instagram Chelsea Olivia pake hashtag #diabetes #WorldDiabetesDay . Yaps, tanggal 14 November adalah tanggal peringatan hari World Diabetes Day - Hari Diabetes Sedunia. Aku jadi tertarik untuk bercerita tentang diabetes dan beberapa pasien ketika aku koas, hehehe..  Actually , jaman sekarang karena terjadinya perubahan Gaya Hidup , maka muncul pergeseran epidemiologi penyakit di Indonesia. Yang dulunya penyakit menular yang merajai, seperti: Malaria, TBC, Campak, dll, sekarang malah penyakit tidak menular yang mulai menampakkan diri. Penyakit diabetes merupakan penyumbang suara terbesar ke empat dari 10 penyakit yang mempunyai beban biaya rawat inap di Indonesia. Wuih, ngeri ugak! Ini penyakit berkelas, mahal lah pokoknya. Selain itu, dalam artikel Penderita Diabetes di Indonesia Ketujuh Terbesar di Dunia diabetes adalah pembunuh ke nomor tiga di Ind...

5 Topik Gosip Para Lelaki

Saya sempat bingung, kalo kumpul-kumpul sama teman-teman perempuan, pembahasannya pasti sekitar pertemanan, make up, fashion , dan asmara. Saya sedikit jengah, pembahasannya itu ke itu saja, apa enggak ada ha lain yang bisa dibahas ya? Heemm..  Dan kebetulan saya belakangan ini, lebih tepatnya setelah menyandang status single , saya sedikit lebih banyak bergaul dengan teman-teman lelaki, maksudku kalau dulu pas pacaran, saya lebih dominan berteman atau berpergian entah kemana, dengan hanya teman-teman perempuan. Teman-teman lelaki agak saya singkirikan dari daftar kehidupan, karena ada alasan-alasan tertentu. Kini saya lebih banyak tukar pikiran dengan teman-teman lelaki, entah itu tentang pendidikan, keuangan, pekerjaan, asmara dan aspek kehidupan yang lain. Dan saya ngerasa, saya mendapari sisi pandang yang baru dari mereka, si kaum dari planet Mars ini. Gimana mereka lebih memandang sesuatu hal secara logika dan realistis, membuang yang namanya drama. Bagaimana prin...

Hai Wanita-Wanita yang Punya Kesempatan Sekolah, Jangan Sia-Siakan

"Mbak, mbak periksa kehamilan ini?", tanyaku pelan-pelan biar ga kedengaran sama konsulen obgyn, sambil ku naikkan baju mbak itu dan mengoleskan gel untuk alat USG nya. "Iya dokter", jawabnya singkat. Aku terkejut, karena pada saat itu aku enggak menganamnesa mbak nya. aku di bagian pendamping konsulen. Perut si mbak nya belum terlalu besar, kalo pun hamil mungkin baru 3-4 bulan. Badan mbak nya kecil, masih belia lah. Karena itu makanya aku nanya. "Usia mbak berapa?", tanyaku lagi, penasaran. "19 tahun dok", jawabnya santai. "Denger tuh, 19 tahun udah nikah, udah mau punya anak lagi. Lah kita, 22 tahun, masih gini-gini aja. Teguran ini loh", kataku dengan nada bercanda teman disampingku. "Ya dokter enak, dokter punya karier", jawab mbak nya, sambil senyum kecil, tapi cukup dalam, sampai-sampai aku yang udah lama hengkang dari stase itu, masih ingat jelas gimana cara mbak nya menjawab. "S...