Skip to main content

#MEMESONAITU, Kuat Berdiri Tegak Dalam Kegagalan

Museum Batak - T.B.Silalahi, Balige, Sumatra Utara

Sebelumnya, terima kasih untuk semesta atas pelatihan kesabaran yang memang benar-benar melatihku. Kalau tidak begini, mungkin jiwaku akan tetap kerdil, tidak mengerti artinya bangkit dan menyugesti diri secara mandiri. Ternyata memang bener ya, kedewasaan tumbuh karena diasah. Ujiannya, luar biasaaaaa~

Seperti yang baru aku alami beberapa waktu yang lalu. Aku benar-benar mengalami yang namanya kesuksesan yang tertunda. Iya, aku gagal hanya karena kecerobohan aku. Dan fatalnya, itu kesalahan yang tak seharusnya terjadi. Aku cuman bisa menggumam dalam hati. Mau marah? Ya pasti diriku yang akan ku marahi. Kalau ga, siapa lagi.

Kemarin, ketika aku sedang mengikuti tes ujian di kampus untuk seleksi ujian negara, hanya karena aku tidak sempat menjawab pertanyaan yang sesungguhnya bisa dibilang itu ada pertanyaan bonus dan pasti benar, aku ceroboh. Aku tidak memeriksakan kolom jawaban yang ternyata pada 5 detik terakhir aku mendapati satu nomor masih diberi tanda bintang, yang artinya belum dijawab. Aku tidak bisa berbuat banyak, bahkan jariku pun tak sempat mengarahkan cursor ke jawaban yang benar. Sial! Dan akhirnya aku gagal. Efeknya, aku harus mengikuti seleksi sekitar 4 bulan lagi.

Danau Toba, Parapat, Sumatra Utara

Yang ada dalam pikiran aku saat itu, "Coba saja aku tidak ceroboh, pasti aku tidak begini. Seharusnya ada hal lain yang bisa aku raih, aku bebas, tidak terbebani dengan ujian-ujian ini". wkwkwk...

Kecewa? Jelas, aku masih manusia biasa. Terlebih lagi, kecewanya aku pada diri aku sendiri. Nangis? Apalagi itu. Karena mengingat satu soal yang tak terjawab dan harus dibayar dengan menunda ujian.

Hingga suatu ketika, hanya pada Semesta saja aku mengadu segala camuk-remuknya isi hati. Entah kenapa, aku tak memiliki jalan yang selalu mulus untuk melewati garis finish. Ada saja hambatannya. Apa mungkin Semesta mengira aku perempuan yang kuat sekali sehingga bolak-balik diletakkan di posisi seperti ini. Gumamku tidak selesai-selesai. Tidak ada jalan lain selain mengikhlaskan yang ada.
Menara Pandang Tele, Tanah Karo, Sumatra Utara
Hemm, untunglah fase "Denial" aku berlangsung cepat. Belajar untuk dewasa, aku tidak mau berlama-lama jadi drama queen dan memojokkan diri aku dengan terus-terus memikirkan kesalahan. Aku membiarkan pikiranku berfokus pada, "Akunya yang memang belum siap, belum teliti dan lebih baik kalah di sini daripada di arena. Kalau dipikir-pikir, jika itu adalah ujian aslinya, aku sudah mencapai target kelulusan kok. Jadi bukan karena masalah ilmu, tapi kecerobohan aku me-manage waktu.". Sepele banget ya kan?

Aku, anak perempuan pertama di keluarga. Bagaimana jadinya jika aku menyerah dan berjalan tanpa tujuan? Itu pasti akan dicontoh oleh adik-adikku dan akan sangat mengecewakan dua manusia, orangtua, yang menaruh harapan besar terhadapku. Aku tak punya pilihan lain, selain berdiri tegak dalam kegagalan ini. Memang terasa sulit, tapi bukan kah lebih sulit jika kita terus-terus bersedih?Tidak ada kata kuat tanpa adanya masalah dan kegagalan, ya kan?

Untuk yang aku alami, aku menemukan satu benang merah kehidupan, "Because there is no sunrise when you haven't passed the night yet" – “Karena tidak ada matahari terbit ketika kamu belum melewati malam”. Mungkin ini akan aku jadikan cambuk seumur hidup jika suatu saat nanti aku keseleo lagi dalam mencapai kegagalan.

Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali
Buatku, inilah memesona. Memesona itu bukan hanya masalah kemolekan fisik, tapi bagaimana aku bisa berdiri dalam kegagalan. Karena dewasa ini, sudah menjamur sifat-sifat manusia yang mengambil jalan pintas untuk menyudahi kegagalan mereka atau mungkin mengkambinghitamkan pihak lain untuk mencari pembenaran diri.

Jadilah pribadi yang memesona, yang kuat berdiri tegak dalam kegagalan. Bukan tidak mungkin kan, kamu sedang menghabiskan porsi kegagalanmu dan nantinya semua jerih payahmu akan dibayar dengan hadiah tak terduga? 

#MemesonaItu



Comments

  1. Semangaaatt mbaak nopiii. Pribadi yg kuat, tangguh, dan tidak pantang menyeraah itu memesona bangeet 😁 suksess ya mbaak. Salam kenaal 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hy mbak salam kenal jugaa...
      Wajib mbak, kalo ga kita, siapa lagi ya kan?

      Delete
  2. Gitu dong, anak gadis harus kuat biarpun diterjang gagal.. hehehe. Mantap didikan si opung itu rupanya :D. Memesona itu ya, berlapang dada. Semangaaaat!

    mollyta.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woyoooo, kaka molly! Iya kak, ngeri-ngeri sedap memang ajaran opung sorta. wkwk.. :D

      Delete
  3. semangat ... semangat terus ya Nopi
    nggak pantang menyerah itu hebat banget

    ReplyDelete
  4. Semangat ya? Kata Nietze Apapun yang tidak membunuhmu akan membuat dirimu lebih kuat. Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hy mbak salam kenal jugaaa...
      kaya lagu What Doesn't Kill You - KELLY CLARKSON ya mbak :D

      Delete
  5. Agree memesona emang ga sekadar fisik tapi inner kita yang selalu positif dan semangat juga bisa membuat kita memesona 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. pas banget mbak. mesti bisa berpikir positif. hazek!

      Delete
  6. Memesona ketika tetap berdiri tegak menghadapi tantangan,
    #noted

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...