Skip to main content

[Review] Film The Beauty and The Beast


I am in love with Belle. Iya, aku jatuh cinta sama karakternya yang apa ya? Pokoknya aku suka banget.

Sebelumnya, aku ga suka sama namanya cerita-cerita tentang Princess, mau itu Aurora, Cinderella, dkk. Sampe ga habis pikir, sekuat itu ya karakter mereka, sampai-sampai dikagumi begitu, bahkan dijadikan brand ambassador sebuah parfum anak-anak. Wkwk.. 

Aku semalam dan beberapa teman nonton Beauty And The Beast. Agak kurang nyaman sih, karena agak terlalu di depan. Apalagi kondisi perasaan lagi acak kadul karena kabar mendadak dari kampus. Beugh!

Pokok'e I never attracted to a story such fairy tale before. But, since last night, I love them both.


Si Beast nya rupanya dulu angkuh ya? Keras hati? Dan akhirnya kegantengannya dikutuk oleh penyihir, menjadi si buruk rupa. Aku baru tau. Btw, yaelah, kesian banget idup lo, braay.. Makanya jangan sombong lu ah. Tapi kenapa ketika si buruk rupa yang kesannya rada jaim gitu, terus tiba-tiba jadi lembut dan soooo calm jadi cute to the max! Muehehehe...


Belle suka baca buku, dan aku baru tau. Tapi dia cantik. Tapi dia dipandang aneh sama satu desanya. Ah bodo amat. She's stay looking good with her gorgeous soul. Aku sukak! Wajar dia itu such a loveable soulmate wannabe. 


Then they were met because Her Father, Maurice, wanted to take one of The Beast's Rose. He, the beast, was mad and arrested Maurice, but Maurice's horse came back to Belle. And Belle came to release her faather. 

The Beast treated her grainy. Gimana ga takut coba? Aku aja dimarahi mamaku yang cantik, takut. Konon lagi diajak makan malam sama si buruk rupa, dengan cara yanggggg mengerikan. Let meeee gooo, please. Tapi aku bukan Belle pula. Aku ga seberani dia. Sepertinya Belle emang punya sifat berani yang kongenital dari kedua orangtuanya.


As you know, every Fairytales are almost ended by a sweet part. They were loving each other. Sounds good ya! Ternyata sifat "jual mahal" Belle ke si Gaston (Serius, aku kesel banget sama karakter dia. Geram sendiri akunya -,-), ga percuma. Belle got her own prince.



Lah, aku kok jadi spoiler gini? Tapi,  gapapa sih, lagian pasti semua orang udah tau cerita ini dari jaman dulu, aku aja yang telat. Ckckck..


Pantas saja, setiap cewek dari anak-anak sampe orang dewasa punya angan-angan jadi princess ya? Sweet kali pulak. Dan sepertinya cantiknya warna kuning gaun Si Bella akan ku jadikan referensi warna baju Martupol. *Lah, aku ngayal?*



Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...