Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan (Make Up). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa
depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.
Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans,
tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku,
lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sangat tabu untuk ku sentuh. Mereka aku pakai hanya pada saat dandan di salon atau pas mau ibadah, itupun kalau lagi benar-benar on the mood.
For you know, aku pernah pergi ke mall, cuman modal bedak baby, pake baju kaos dan celana seadanya serta sendal swallow. Aku termasuk perempuan yang bertubuh agak bantet, tinggi enggak lebih dari 160 cm. Jalan aja sesukanya. See? Iya, aku belum begitu care sama yang penampilan.
Cuman mamaku sih sering nge-aware aku untuk lebih memperhatikan penampilan, "Kakak, kakak itu anak gadis lho, bagus-bagus kalo berpenampilan. Masa iya gadis kaya gitu? Ditata penampilannya". Itu selalu jadi advice pertama kalo lagi ngomong sama aku. Iya, aku iyain aja.
Nah, dulu juga aku pernah dinilai begini, "Ada lho kalanya kita memperhatikan penampilan kita, biar orang pun
yakin sama kita. Apalagi entar ngadepin pasien. Masa iya kita pucat,
baju acakadul gitu. Ga mesti style banget tapi rapi", omongan salah satu
seniorku, laki-laki pula (there's no feeling ya), ketika aku turun dari
mobil dengan muka kucel dan rambut acak-acak tapi diiket. Aku
tersentak, terotak. Udah banyak sih yang menilai begitu, aku itu perlu merubah penampilan. Tapi aku masih tetep nyantai.
But in other side, dengan mind set waktu dulu "Ah, sudah punya pacar kok, jadi nyantai aja, cuek aja.." makin menjadi-jadi lah progress ke-cuek-kan dan ke-bodoamat-an tentang penampilan. But, worst thing sometimes bring you up to something you need. Iya, aku pribadi baru nyadar, kalo aku dulu enggak putus, mungkin aku akan menjadi perempuan yang menua dengan sifat Bodo amat dengan penampilan (Masih tetap aja aku nyari sisi positif dari peristiwa putus kemarin, hahaha... #EnggakMauRugi #TetepNyariBenefit). Pokoknya begitulah.
Dan untungnya, aku putus dan aku masuk dunia per-koas-an, Hoaaahyeah! Aku dituntut untuk berpenampilan yang menunjukkan aku itu seorang dokter, walaupun masih berstatus dokter muda. Iya, penampilan mesti dijaga walaupun secapek-capeknya jaga malam, sejenuh-jenuhnya koas, penampilan mesti dijaga.
Lagipula, di sisi lain, aku kali ini tumbuh di tengah-tengah teman-teman perempuan yang cukup modis dan cukup teliti dengan penampilan. Hemm, it was influencing me so much. Aku terikut-ikut mereka yang suka dandan, suka nonton make up tutorial, suka bereksperimen dengan make up, suka hunting online shop make up. Yeah banget. Jadi, dari itu semua, aku mulai memperhatikan, ada yang perlu diubah dari penampilan, i just want to be seen much better aja.
Nah, sekarang aku emang sedang sering bereksperimen dengan make up. Aku memang termasuk orang yang cuek terhadap penampilan, tetapi tidak untuk apa yang akan aku gunakan untuk badanku. Aku agak parno terhadap barang baru, takut ga cocok, takut palsu, takut alergi, dan lagi pula mamaku juga sering nyaranin aku,"boleh dandan, tapi biasa aja, natural aja. Jangan sering pake make up yang aneh-aneh, nanti mukanya rusak dan cepat tua". Dan juga dulu mamaku pernah belikan aku bedak compact dan
lispstick. Tapi setelah ku pakai -dan emang karena kebiasaan wajahku
cuman pakai pelembab dan paling banter pake bedak baby- wajahku mendadak
jerawatan. Kapok aku! Aku juga pake lipstick, bibirku pecah-pecah. Aku
nyerah. Aku berhenti. Aku kembali dengan style yang dulu. Tapi karena aku daily glasses user, khusus untuk mata, aku tetap memakai eyeliner. Kondisi mata itu
sangat perlu diperhatikan. Jadi aku agak hati-hati dengan barang baru yang aku pake, lebih banyak nyari tau dulu tentang make up itu. Kalo rasaku terlalu berat, aku ogah makenya.
Pada dasarnya, jenis kulit wajahku itu berminyak, tapi enggak berminyak banget, dan sekarang jarang berjerawat. Wajahku berjerawat kalo emang kurang istirahat, stres atau pas mau haid, itupun munculnya satu-satu. Dulu waktu masa pubertas, emang banyak banget jerawat, dan rasaku itu hal yang normal. Cuman, ya gitu, aku orangnya gemesan, jadi dulu suka mecah-mecahin jerawat, dan efeknya kulit wajahku ada nampak samar-samar bekas jerawat. Yaudah sih, udah terlanjur juga. But, aku pribadi, bersyukur punya tipe kulit yang begini, enggak rempong ngurusnya.
Tentang apa Daily Make Up ku, akan aku jelaskan di tulisanku berikutnya.
Keep Glowing, ladies!
Keep Glowing, ladies!
Comments
Post a Comment