Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Yang Jelas Sama

Beberapa kali kita mengartikan, apa itu hujan turun ketika matahari sedang terang berarti ada tanda kejadian buruk? Tidak, mereka hanya bertemu di suasana yang sama, entah itu kebetulan atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita mengira, ketika jarum panjang dan jarum pendek bertemu diatah utara di malam hari, berarti hari ini telah selesai? Tidak, mereka hanya bertemu di waktu yang sama, entah itu diatur atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita melihat, ketika pena dan pensil dimasukkan dalam satu kotak alat tulis, berarti supaya mereka tidak hilang dan bececeran kemana-mana? Tidak, mereka hanya bertemu di tempat yang sama, entah itu sengaja atau tidak, yang jelas mereka sama. Beberapa kali kita mulai menyadari, ketika aku dan kamu bertemu dalam keadaan tidak ada yang memiliki, berarti kita kebetulan saling punya perasaan? Tidak, kita hanya diatur tanpa sengaja, di dalam suasana, waktu dan tempat yang memang harusnya kita berada. 

Batu dan Palu

"Lalu, apa yang bisa mengerti aku sekarang? Ketika dia sudah memakaikan cincin emas putih itu pada perempuan pilihan mamanya? Dia sudah tunangan", seorang sahabat menelfonku dari ujung pulau seberang. "Sabarrr...", aku tak tahu harus menjawab apa. "Sabar itu kata sifat, bukan kata kerja..", ketusnya. Sahabat disana berubah dan sangat berubah dari yang ku kenal. Dia sekarang layu, akarnya hampir lelah menyerap air dari tanah. Aku diam, bukan tidak tahu mau menasehati apa. Aku tidak pernah diposisinya. Atas dasar apa aku bisa lebih bijak dari dia? *loh, kenapa aku yang galau coba? "Harus rupanya perbedaan suku menyulitkan rasa yang udah dititipkan? Sebegitu kejamnya? Kalau begitu, kenapa aku harus bertemu dia di loket kereta api, kemudian bertanya tentang alamat rumah, lalu berakhir dengan tatapan yang tak pernah bisa aku lupakan?", suara seperti orang sedang flu mulai terdengar samar-samar. "Ya, Nin..", responku. "Sebegi

Keep Shining!

"Yesus menginginkan daku, bersinar bagiNya Dimana pun ku berada, ku mengenangkanNya Bersinar, bersinar itulah kehendak Yesus Bersinar, bersinar aku bersinar terus.." KJ 424 "Bahkan bintang butuh gelap untuk terus bersinar..." Lyla Yah, apapun yang kita lakukan, pasti ada aja orang yang berusaha mencari kesalahan kita. Semakin tinggi pohon, makin banyak angin yang menggoyangkan. Berterimakasih saja, mereka diciptakan untuk membentuk kekuatan kita. Kira-kira begitu... Finally, keep going, keep shining. Work hard,  Pray hard, Play hard,  We will see the result.

Aku Belajar

Jadi waktu itu, kira-kira sore menjelang malam, aku melihat seorang anak kecil masih menenteng makanan kecil jualannya. entah masih bagus atau sudah expired makanan itu. Yah, apapun itu akan dijualnya, kecuali harga diri. Salutnya aku, dia tidak meminta-minta seperti kawannya yang lain.Mungkin dia membawa makanan itu hanya untuk menampakan kalau dia berusaha, ya berusaha. Dari jauh aku melihat berbagai lambaian tangan didapatnya. Mungkin mereka merasa tak yakin dengan makanan yang dijualnya. Ya sudahlah, sumber rezekinya bukan dari mereka saja. Entahlah, entah akunya yang lembek kali, atau gimana yaa.. Terharu saja melihat kaki-kaki kecil itu melangkah ditengah jalan. Udah macam apa itu paru-paru dia? Ku harap dia tidak memperparah dirinya dengan merokok, seperti teman-temannya yang lain. Dimana ayah ibunya? Dimana keluarganya? Adakah yang masih merasa kehilangan dirinya?  Pengen membantu, tapi ya aku anak kost juga. Bukan maksud egois, keuangan pun sedang meradang, hehe.. K

Cerita Mahasiswa Kedokteran Semester 4 Akhir

Tulisan ini aku buat kira-kira setahun atau stengah tahun lebih sebelum penerimaan dosen pembimbing (panggil saja doping) dan judul skripsi. Phiuuuw, ga terasa aku udah mau keluar dari semester 4, tapi belum ada tercium aroma-aroma LIBURAN (Oke, sudahlah. Ini waktunya untuk sekolah, kuliah, menimba ilmu). Lagian kalo mau pulang kampong juga, ga tau apa yang mau dibawa. Mau bawa bolu *er**ti? Bika Ambon? Terlalu biasa. Mau bawa nilai? IP sampai sekarang masih segitu mau apa yang mau dibanggain coba? Yasalaaaammmm, udah bagusan mendodos sawit di kampung, haha.. becandaaaaa :”) Oke balik ke semester 4, sekitar 3 semester lagi. Haaapp! Berasa baru kemaren aku daftar dan lolos masuk fakultas yang dinilai paling royal dan berkelas ini. Tapi, sadarlah, ini fakultas yang begitulaah kira-kira. Kalo emang tujuannya nyari duit yaaa, jangan masuk disini. Sampai sekarang sometimes te rsirat aja gitu, kenapa masuk fakultas ini? Udahlah ribet, mahal, lama, berbahaya pun. Wow kali lah. Tapi

numpang lewat

#eta marende Ditakko Ma Rohakki songon-songon i ma.. di borngin i, ahu nga loja na mambahen handbook.. lalu, molo hu ingot ahu na betul-betul mamereng ho pertama hali.. aih, mabiar ahu, adong sesuatu yang beda di ho... agoyamang, nga ditakko rohakki. jadi marsihol gitu..ngasegaaa... mekel-mekel sendiri ahu alani mengingat itu.. nunga melep mataku, nuaeng modom, tapi ndang boi. molo hu pikkiri annon hita na dua...  emm.. mama molomolo, papa molomolo, nenek molomolo, kakek molomolo udah gitu aja, selebihnya di hati aja.. i ma tutu..  wkwkw XD

:)

Menjadi perempuan itu susah susah gampang. Terlalu peka perasaannya. Terlalu banyak yang dipikirkannya. Terlalu banyak emosi yang kalah karena kata-kata manis, tapi emosi itu hanya hilang sementara, kemudian terpendam aja dulu. Ketika hatinya sudah merasa ini bukan masalah kata-kata manis, dia seperti balon udara, terlalu banyak tekanan, dia akan meledak dan terbakar.  Ada kalanya perempuan mengalah dan mencoba ikuti kisah, walau kadang dia harus mengubah kebiasaannya. Berubah perlu usaha dan tak mudah. Seorang perempuan akan berubah hanya jika dia telah ditegur oleh orang yang benar-benar dia sayang. Namun, ada saat perempuan tidak akan lagi memprotes apa yang terjadi padamu, bagaimana dia cemburu, bagaimana dia peduli, bagaimana dia memikirkan masakan hari ini untukmu, bagaimana dia menyiapkan teh buatmu saat kamu kerja, bagaimana dia tidak akan menangis lagi akan kesalahannya yang kamu buat padanya. Dia sedang mengobati perasaannya yang letih karena dia sibuk menjaga perasa

TURUN KE JALAN - HANI 26 JUNI

Taraaaaa...! Meskipun tergolong #latepost, tapi ini pengalaman baru buat aku dan temen-temen yang lain. Jadi begini ceritanya. Sebenarnya peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di peringati setiap tanggal 26 Juni. Tapi berhubung katanya kalo sebelum ngadain aksi turun kejalan (Inget, ini aksi bukan demo. Mahasiswa itu ga pake demo, tapi pake aksi. Aksi itu pake bukti, bukan suara keras kaya mamak-mamak di pajak. Ga bakar-bakar ban, mending bannya jadi bahan buat ketapel, huahaha...), kitanya mesti lapor ke polisi 3x24 jam. Yah, finally gagal deh pas tanggal 26 nya itu diadain. Pihak BEM mengubah jjadwal, Jadinya tanggal 2 Juli kemarin. Singkat cerita, kami ada sekitar 12 orang dari stambuk 2010 dan 2011 turun ke jalan untuk membagikan brosur dan stiker tentang narkoba.  Pertama, kami turun di bundaran Sudirman, dilampu merah sekitar pancuran Bank Mandiri. Ini diaaa.. #1 #2 Untuk pertama kalinya kita turun ke jalan. Gugup sih, ngebayanginnya ituu.. Huahaha..  Ng

Senja Impian

Sesudah itu, dia menyeruput teh yang dibuat wanita tua yang duduk di kursi goyang, di sebelah meja teh itu. Sambil melihat senja sore, dia bilang, "Terima kasih udah membuatkanku teh untuk kesekian kalinya. Aku tahu, kadang teh buatanmu itu terasa kurang manis, manis dan terlalu manis.  Kurang manis ketika keuangan kita sedang jauh dari harapan, maafkan aku. Atau ketika perasaanmu sedang jengkel terhadap sikapku yang tidak cocok dihadapanmu.  Terlalu manis ketika kamu sedang bahagia sampai-sampai untuk menakar gula pun kamu lupa.  Aku tidak mempermasalahkan itu, mungkin jika besok teh ini kamu campur garam pun, aku pasti meminumnya. Aku tahu, kamu membuatnya dengan hati, bukan dengan berapa sendok gula atau garam di dalamnya.  Aku dan teh, tidak sama. Teh bisa terlalu atau kurang, aku tetap mencintaimu, apapun itu rasa teh yang kamu buat." Wanita tua yang tengah menyulam itu tersenyum dan sesekali menaikan kacamatanya. Suasana sejenak hening, lalu wanita tua itu memeca