Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Last word in 2014

Mazmur 90:12  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Udah mau kelar tahun 2014 ya. Ya kira2 2, 5 hari lagi lah ya kan? What makes i cant givethanks for this year? Apapun yang terjadi pada tahun ini, suka duka, canda tawa, up and down nya, itu udah jadi skenario Bapake. Setidaknya, banyak doa-doaku yang terkabul di tahun ini. Banyak upah yang Tuhan kasih aku karena bisa melewati ujian-ujianNya. Dan bahkan kadang di luar akal sehatku. Ya bersyukur, kalo aku jatuh, ndak jatuh-jatuh kali. Akal pikiranku masih berfungsi, kepercayaanku tidak terombang-ambing. Bersyukur, aku masih bisa melewati tahun ini bersama-sama dengan keluargaku. Bersyukur, banyak doa dan rencanaku terkabul. Bersyukur, aku tahun ini udah mulai skripsi. Bersyukur, aku mulai bisa mempraktekan ilmuku, waktu baksos, atau orang konsultasi ke aku dan jadi sembuh. Bersyukur, umurku bertambah 1 tahun. Bersyukur, atas kehilangan beberapa orang untuk mengasah ketegaran

Keluarga Yang Diberkati

Ulangan 12:7  Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu. Dari sejak lahir aku sudah merasa diberkati. Gimana bisa? Ya, kedua orangtuaku membangun keluarga bukan dari banyak materi, semua harus dicukup-cukupkan. Waktu mulai berkeluarga, ayahku masih kuliah ngambil spesialisasi kedokterannya, tetapi mamaku memang sudah bekerja di bank. If you wanna know, mamaku dulu yang membiayai kuliah ayahku. She always says," jaman dulu, beli buku kedokteran bukan murah (sama aja kaya skrg mamaaaa..), beli susu kalian. Tapi untung, waktu mama kerja sebelum nikah, mama udah nyicil beli lemari, meja makan, kulkas, tv, gitu-gitu, ya harus berhemat!", katanya kalo mengenang masa-masa membangun itu. Waktu adekku yang pertama lahir, barulah ayahku kelar kuliahnya dan didinaskan di bengkalis, tempat yg dulu mesti diakses pake kapal laut. Ya, punya anak 2, lingkungqn baru, merintis kar

Kedua

..Sesampainya di sana, dia mengetuk pintu rumahnya. Iya, rumah yang di depannya ada lampu pintu berwarna kuning temaram, sedang di samping pintu rumah ada pohon Natal kecil berlampu hias yang indah. Untuk beberapa kali ketukan, Perempuan dirumah itu, yang menjadi tujuannya untuk datang, tidak kunjung membukakan pintu. Dia beberapa kali melihat kotak kecil yang ada digenggamannya, dan sekali dibukanya memastikan cincin itu memang ada di dalamnya. Beberapa kali dia melihat sekelilingnya, mungkin perempuan itu sedang di luar. Tiba-tiba, Ponselnya berbunyi, dia pikir kerjaan kantor yang ditinggalkannya (demi perempuan ini) tadi kembali menelpon. Nama perempuan yang dinantikannya muncul di layar handphone. "Hai, sorry menunggu lama. Aku tadi pergi sebentar membeli makanan di luar. Tapi aku sudah di simpang. Kurang dari semenit aku akan menepuk pundakmu. See you!" Dia tidak berbicara apa-apa. Dia hanya tersenyum dengan kebawelan perempuannya itu, yang kadang-kadang menyebal

Seleramu

Yaps, setiap wanita akan bahagia dan bahkan tersipu malu ketika dikatakan,"kamu cantik..". Tapi aku pribadi, aku lebih suka dikatakan anggun atau manis, dibandingkan cantik. Bukan maksudku sombong, tapi ada beberapa yang menilaiku begitu, ga banyak-banyak orang kok, hihi..(hati-hati pujian kalo tidak diatur, bisa jadi bom buat kita. Serius aku.,) mungkin karena aku terlihat beda dari keseharianku, yang biasa pake kaos oblong, celana pendek gitu. Atau kalo di kampus, aku paling sering pake kemeja, jeans, tas selempang/ransel, sepatu wedges (untuk memanipulasi badanku yang rada boncel haha..), (kadang-kadang juga ga sisiran, cuman sisir pake tangan haha).. makanya mungkin kalo di kampus aku dikatain tomboy atau mending ganti prodi jadi pertanian atau teknik. -_______-" Aku bukan tipe cewek yang suka belanja pakaian. Percaya ato ga kalo aku diajak nyari baju, pasti yang aku cari duluan adalah kursi, kalo dimintai pendapat, baru aku bergerak haha.. aku lebih bahagia diajak

Christmas is not for sale!

Jadi tadi itu aku jalan ke salah satu mall di Medan, nemenin adekku nyari kaset playstationnya. Asli, aku kaget dengan berjibunnya manusia di mall itu. Pakaian berjubel disana disini. Penawaran harga miring beli 2 gratis 1, atau beli ini dapat kupon belanja dengan harga diatas 100rb. Eee buset, ini ekonomi marketingnya mantap kali. Kalo ga jeli, bisa aja loh kita digoda dengan penawaran menarik gitu. Emm, kita dibuat merasa hemat dan beruntung. Belanja sesuai kebutuhan ya gapapa. Nah kalo terbuai dengan diskon ini yang bisa buat kita lapar mata. #SeriusAkuBilangLekDak Nah, karena kejadian ini aku teringat saat teduhku yang beberapa waktu lalu. Di situ dia menyatakan bahwa, sedang banyak terjadi komersialisasi Natal, mengatasnamakan Natal sebagai moment terbaik untuk berbelanja. Apalagi didukung dengan lagu-lagu Natal sebagai backsound kita berbelanja. Iya semakin menenggelamkan dalam makna kita benar-benar dalam Natal yang sesungguhnya. Eee ya ampun, modus banget. Then, aku pergi ke

You Never Walk Alone (YNWA)

Aku tadi barusan beres-beres kamar, terus pas kelar aku ngelihat pathku. Aku mendapati postingan salah satu kawanku, "You Never Walk Alone". Iyeee tauu, itu kan kalo enggak salah slogannya Liverpool kan ya? Liverpudian pasti tau.. Apapun bisa jadi alat Tuhan ya kan? Termasuk Path? *bentar pasang lagu dulu biar enggak terasa sepinya malam minggu ini, wkwk* Iya, hatiku sedang dalam renovasi, pemulihan, direhap sama Tuhan. Kemarin ada goncangan sedikit, jadi ada beberapa retak dibeberapa fondasi. Iya nyaris tumbang dan hancur gegara goncangan itu. Kadang-kadang banjir juga melengkapinya. Pokoknya miris. Tapi kan, God never let His goods be bad . YOU NEVER WALK ALONE! Enggak caya kamooh? Let me tell you something, masmbakbro... Ulangan 31:6 - Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." Ulangan 31:8  - Seb

Kado Natal

*hoaaaaaah* Aku baru aja merebahkan badanku yang udah bisa berubah jadi power puff girl. Tadi ujian, terus ada pergi sebentar, terus ke tempat doping. What a day dah pokoknya. Dalam otakku, hari ini akan jadi hari yang berat. But not guys! Aku tadi seperti diingatkan, melangkahlah keluar dari kamarmu dengan kaki kananmu dan ucapkan "Dalam Nama Yesus". dan efeknya itu ada. Iya, ujian hari ini yang ku anggap pasrah berserah banget karena persiapam seadanya. Iya, banyak pikiran. Banyak! Tapi apa yang enggak mungkin dengan doa? Aku beberapa malam ini lebih intern berdoa untuk blok ini, berdoa yang terbaik, walaupun sesulit apapun itu. Dan hasilnya, aku merasa ujiannya tidak terlalu memusingkan otakku dan semoga hasilnya baik. Dibantu doa eahhh qaqaaa... Lalu, malam ini aku ketemu dopingku tercinta, dr. Surjit Singh, Sp.F, sesosok turunan India, yang tinggi dan cakep, baik, ramah, suka lelucon dan kami tidak begitu tegang, walau kadang kami sering bingung dengan revisinya. Dopi

Kata Qaqa Dokter, Obatnya Berdoa

Beberapa minggu yang lalu, aku ikut baksos Imasi, salah satu BSO di kampusku. Ya, ngikutin Baksos adalah hal yang wajib minimal sekali aku ikuti tiap tahunnya. Manfaatnya banyak, bisa ngelatih dan membiasakan anamnesa dan vital sign, berbicara sama pasien, melayani dan mendengarkan keluh kesah mereka, mendapat pengalaman tinggal di pedesaan dan terakhir pergi sejenak dari hiruk pikuk polusi panas kota Medan. Hari itu, hari Minggu. Setelah kami ibadah yang dipimpin oleh dosen kami sendiri, dr, Juniansen Purba, Sp.OG (beliau adalah senior ayah waktu kuliah dulu. Beliau bukan saja seorang dokter obgyn, tapi aku dengar-dengar beliau adalah penginjil juga. Salah satu alasan beliau mau ikut baksos adalah ya itu, ingin mengabarkan kabar keselamatan. Asli, beliau begitu bersemangat. Waktu itu beliau tidak malu-malu untuk mempraktekan tingkah Zakeus. It was not an entertain, but all people laugh. Aku berharap mereka tertawa dan mengerti maksud dan tujuan kenapa beliau bertingkah seperti itu. D

Menjadi Berkat

Satu kata yang bisa kukatakan (sbenarnya ga terkatakan) atas berkat Tuhan hari ini. Wow! Wow! Wow! Dahsyat! Pertama-tama aku ucapkan terimakasih sama Tuhan atas panggilan hati ini. Serius! Setidaknya aku banyak dapat pelajaran hari ini walaupun panas-panasan, keringetan, bau, harus menghibur adik-adik di Panti Asuhan Claresta (dek, kaka pasti akan sangat merindukan kalian :')) ). Dari mereka aku belajar bersyukur aku punya keluarga yang lengkap dan harmonis, ekonomi yang cukup, lingkungan yang baik. Dan bodohnya aku, aku sering mengeluh, merasa ini dan itu serba kekurangan, membandingkan orang yang lebih dari aku. Yaps! Bersyukur, belajar bersyukur. Aku pernah nemu kalimat, dengan bersyukur kita bisa dipuaskan dan dicukupkan. Dan dari mereka aku belajar berbagi berkat. Aku tidak begitu pintar tentang Alkitab, palingan aku baca Alkitab kalo saat teduh pagi dan waktu di Gereja pas dengar khotbah. Tapi aku berusaha mempraktekan apa yang Firman Tuhan katakan. "Iman tanpa perbuat

Passion?

Tanganku pegal baru nyelesaikan tugas tutor yang cukup banyak. Hatiku lelah setelah... *ah sudahlah, jangan dilanjutin. Nanti ductus lacrimales-ku bisa banjir* Malam ini dapet kabar cukup membahagiakan, kampusku mendapat medali perunggu di IMOANDALAS2014 cabang Kardiorespirasi. Bagiku ini sebuah hasil yang memuaskan, setelah mereka beberapa kali tanding diberbagai kompetisi -dan ada bbrp hal yang mengecewakan-, mereka akhirnya mendapat medali perunggu dan kardiorespirasi bukan bagian tubuh yang mudah. Selamat Aaron dan itok awak, Amsal. Satu hal yang membuatku terinspirasi dari mereka malam ini, passion dan keteguhan. Otakku bener-bener disadarkan dengan itu. Beberapa waktu yang lalu, kampus kami buat acara dan penutupan acaranya itu dengan menerbangkan balon ke udara. Dan aku melihat balonnya Bang Amsal dan beberapa teman yang lain. "dr. Amsal Darmawan Dachy, Sp. BKTV (K)" (entah bener entah tidak gelar yang kubuat itu, lupa-lupa ingat). "Ngeri bang, baru kali

Tahun Kehilangan

Lembut aku menyapa pagi. Tetap doa kulantunkan setiap mata pertama kali terbuka, walau kadang aku sering absen membuka firmanNya. Tapi Puji Tuhan, Tuhan mendengar doaku. Ku minta padaNya agar ku dimampukan ikuti jalanNya, makanya aku diantarkan pada satu aplikasi saat teduh. Tapi entahlah, aku merasa hidupku belakangan ini sering tersandung dengan kepergian orang-orang yang sangat ku cintai. Mungkin bagian ketegaran dari hatiku benar-benar sedang diasah sama Tuhan, di ketok sana ketok sini. Aku hampir tidak percaya itu benar-benar rencanaNya. Aku hampir tidak percaya. Opung boru, masih ingat aku, aku pertama kali mendengar lagu "saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya" dari kaset yang tersusun di lemari jatinya. Cover kasetnya cantik, ada gambar sepasang tangan yang mengajak kita untuk mengikutiNya. Aku mendengarkannya. Selain itu, waktu malam Natal, opung nyanyi "come in to my heart, come in to my heart, come in to my heart oh Jesus..". Mung

Jadi kan weee...

Jadi begini, aku tidak tahu apa pilihanku ini benar di mata kalian, tapi bagiku benar. Aku ga ngerti gimana bisa ketulusan pertemanan itu dipermainkan. Karena jujur saja, aku orangnya ga neko-neko berteman. Apa yang bisa ku tolong, ya ku tolong. Cuman kadang gitu, terbalik. Kadang sampai bertanya-tanya, "salah apa aku ya Tuhan? Kok gitu kali dia ya wee? Teganya gitu banget. Apalah yang mau kejadian sama dia ya?". I am talking seriously, aku tidak menyumpahi atau berniat balas dendam. Aku cuman sedih. Tuhan juga pasti tau ini akan terjadi, kenapa ini terjadi dan Dia pun sudah ancang-ancang dalam firmanNya di Roma 12:19-20, singkat cerita pembalasan adalah bagianNya dan kita tetaplah berbuat baik. Aku bukan pendendam, tapi lebih memproteksi diriku saja, jangan sampai terulang lagi. Memaafkan dan Berjaga-jagalah. Tapi tetap baik, sekedarnya. Lebih baik bagiku aku dan dia jaga jarak. Kalau dia meminta tolong, ku tolong, sekedarnya. Emang, sedih gitu. Enggak perlu yg gimana

Alam dan Pencipta

Hari ini, aku bertanya lagi kepada alam dan Sang Penciptanya. Aku memerlukan firasat, atau tanda tentang kamu. Tapi apa aku terlalu dini untuk bertanya tentang jodoh, atau lebih enak didengar, apakah kamu teman hidupku? Aku bukan tipe orang yang ribet tentang kriteria DIA. Tapi diriku cukup ribet untuk memutuskan apa harus terus atau tidak. Ya, mungkin logikaku sudah ditahap "stupor", sehingga sulit dipakai untuk masalah anak muda ini. Alam? Apakah salah aku mendapat jawaban darimu? Tanda-tandamu akankan pernah salah? Jika iya, beritahu aku. Jangan buat aku terlalu menumbuhkan sifat "ngarep"ku, sehngga apapun yang dilakukan DIA selalu baik buatku atau setidaknya kalaupun tidak membuat hatiku tenang dan senang, aku bisa mentolerirnya. Jangan, ku mohon jangan. Karena aku termasuk orang yang susah move on .  Aku pernah jatuh cinta, kemudian bener-bener jatuh ke jurang akhirnya. Aku butuh hampir 2 tahun untuk menghambarkan rasa itu padanya. Tidak mau! Itu salah

Air Asin

Malam-malam lagi capek baca slide buat ujian besok. Eh iya ya, besok ujian. Enggak terasa ujian blok ke dua terakhir. Bentar lagi anak gadis ayah mama ini udah mau tamat. Tetep doain ya yah, ma. Awalnya iseng-iseng buka youtube. Aku bisa kalo buka youtube itu nyari tontonan yang lucu (soalnya otak udah tegang, soalnya belum ngantuk dan soalnya enggak punya tipi makanya ke ngeyoutube), kaya film dono kasino indro, charlie chaplin, mr.bean, stand up comedy, tetangga masa gitu atau parodi lagu dan film. Pokoknya apa aja deh yang bisa menggerakkan tulang maxilla dan mandibula ku. Gitu. Dan kali ini aku nyasar ke kata kunci "ahok". Sebelumnya, dulu-dulu waktu jaman kampanye, aku tuh sering nyari tau tentang pak jokowi. Iya, presiden kami yang sedang memperbesar kantung matanya demi bangkitnya negara Indonesia yang udah terlalu lama tertidur dalam "pemanfaatan" sekelilingnya. Iya, aku salah satu penggemar berat pak jokowi, dan kesederhanaannya. Nah malam ini nama &

Balada Mahasiswa Semester Akhir

Sore-sore gini masih menatap buku referensi, membaca buku tebal tiba-tiba jadi kebiasaan. Iya, aku tekankan, untuk skripsi. Padahal Medan sore ini kompakan sama kasur ngegoda aku untuk nyender di sisinya. Sedih. Sudah bab berapa ini? Bab II. Padahal bab I belum di-acc. Zzzz.. Emang niatan kok kalo mau ngajuinnya sekalian aja ntar. Forensik, itulah departemen yang aku terima. Bagian yang agak jarang banget dikuliahkan. Pusing sih, tapi ya gitu mesti survive aja. ah sudahlah. tidur juga yang bener ini. Yaudahlah ya, ngantuk. Sore :)

Terpanggil jadi Dokter?

"Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.." Aku tadi enggak sengaja membaca ayat ini, dan aku merimang-rimanginya yang berpusat pada kata Terpanggil. Aku mahasiswi tingkat akhir di fakultas kedokteran. Awalnya gimana ya aku bilang, prodi kedokteran bukan satu-satunya prodi tujuanku. Dulu awal-awalnya aku pengen jadi penulis, pianis, arsitektur/desain interior, desain grafis, desain baju atau psikolog. Pokoknya hal yang membutuhkan kreatifitas, bukan hal yang baku. Dokter adalah cita-cita yang hilang-hilang timbul di otakku. Aku merasa tidak terpanggil dan merasa tidak mampu. Tapi Ya, Puji Tuhan aku terdaftar di salah satu perguruan tinggi swasta sebagai mahasiswa FKnya dan entahlah, aku ngerasa Tuhan menuntun aku. Serius yaa, stres, sedih, kecewa itu bener-bener ngetes aku banget. Pernah udah aktif di tutorial,

Enggak Semua Kita Bawa

*ngelap keringat dulu ya lek* Jadi gini, hari ini temenku cerita tentang hal yang membuatku menemukan kasus yang sepertinya ga mungkin, tapi ya ini fakta, dan mungkin banyak terjadi. Lagi-lagi kekeluargaan itu musnah gara-gara harta. Aku tekankan sekali lagi, Harta. Awalnya ini karena pembagian harta gono gini dari opungnya (kakek nenek). Keturunan opungnya hanya punya 1 anak laku-laki dan kebetulan, tidak memiliki keturunan. Nah, mungkin dibanyak adat istiadat, keberadaan anak laki-laki itu dipercaya untuk menerima wasiat. Ya, kalo ku bilang wasiatnya ini lumayan besar. Cuman karena dianggap ga punya anak, jadi adik beradiknya kurang setuju kalo wasiat itu sepenuhnya jatuh ke tangan dia. Iya, pamannya ini baik banget, dia pun berinisiatif untuk membagi harta itu. Tapi itulah sifat manusia sekarang, kurang puas. Udah dibagi pun, dia terus diporotin. Kesiaaaan ya kan? Dan yang lebih gilanya, saudara-saudaranya melakukan "guna-guna". Serius, aku dulu pun ga percaya gitu

Senja

Ada senja yang ku nanti-nanti Ku selipkan dalam doa Bersama kamu, ombak ada senja yang hampir hilang Dibawa angin, terikut pasir Mungkin sembunyi di balik karang Ada senja yang hidup di sini Mengitariku menunggu mentari Menyelesaikan malam ini, mengikhlaskan hari ini Ada senja yang sering kuingat Ku tersenyum Salah satu alasan senyum tak beralasan Ada senja yang ku takuti Mencari purnama Sementara langit menunduk, walau hujan.

Yakin?

Sore ini aku sedang menatap laptop dan untuk ke sekian kalinya sedang jenuh-jenuhnya melihat slide untuk ujian blok Emergency And Traumatology . Blok ini berisi tentang penanggulangan pertama untuk sesuatu darurat. Entahlah kecelakaan, anak tenggelam, ibu-ibu hamil terus pendarahan tiba-tiba atau seseorang yang naik gunung terus hipotermia. Iya, aku sadar ini blok penting banget. Karena toh pada akhirnya nanti, aku akan diletakkan di ruangan IGD atau UGD. Mesti tau apa yang harus dilakukan. Ya, salah-salah bisa fatal. Apalagi berhubungan dengan hal kedaruratan.  Kadang mikir, kuat juga aku sampai pada titik ini, titik dimana aku bisa bertahan pada posisi yang kurasa tidak begitu nyaman dan tidak begitu yakin. NO ! Ini bukan mutlak pesimis. Sometimes, we can be proud for where we are be, though it's too hard to be understood.  Sebenarnya aku belum tahu. Apa aku masih merasa ini adalah tuntutan atau aku sudah menjalaninya dengan ikhlas. Kalau ikhlas sebenarnya bisa enggak sih ad

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe

Recehan Keajaiban

Gue termasuk orang yang kadang-kadang lapar mata dan sekarang lagi belajar untuk lebih selektif membeli barang, mana yang berbau keinginan, mana yang emang benar-benar perlu. Karena, setinggi apapun nanti pendidikan gue, gue akan menjadi ibu-ibu. As always my mom's talking to me , mamak-mamak harus pinter ngatur duit. Sekecil apapu duitnya, mbok ya ditabung, susah nyari duit lho. Soalnya udah banyak contoh, makmur waktu muda, tapi pas tua enggak bisa menikmati. Karena apa? Enggak bisa me- manage keuangan. Tapi, gue termasuk orang yang bahagia menerima uang recehan. Rasanya itu, akan ada masa depan yang lebih cerah, eh enggak maksud gajian pake uang recehan nantinya yaaa.. Listen to me! Ada keajaiban dibalik uang recehan, ada kehidupan dibalik koin Burung Garuda. Mungkin terlihat sepele dan bau. Yang memegangnya paling sering tukang parkir, pengemis, pengamen dan mereka-mereka yang lain. Tapi, kecil demi kecil lama jadi bukit. See?! Gue merasakannya. Mari kita mulai dar

Aku, Ego dan Kamu

Mungkin aku tak yakin waktu itu. ku tekan kan, sangat tak yakin. Berbicara ketidaksanggupan untuk melepas, tapi tidak pernah berkaca pada ego sendiri. Sejujurnya, aku sendiri kadang tak tahu apa alasanku untuk berdiam diri. seolah-olah sanggup tidak ada kabar darimu. Tidak mengetahui kamu sedang apa. Iya, mungkin berpura-pura. Tapi, siapa lagi yang bisa membuatku sok-sok bertahan dengan keadaan seperti ini. Ya, cuma kamu. Aku yang takut untuk kehilangan. Kamu, aku tidak tahu. Tapi aku dan kamu yang egonya lebih besar dari tengkorak kepala. Entahlah. Aku yakin, mungkin ada perasaan yang sedikit pupus. Bukan karena waktu yang terlalu panjang untuk berdua (kalau begitu, untuk apa ada pernikahan? Pernikahan membosankan? Ku harap tidak!) Tapi yang kuyakini adalah ada perasaan yang tergencet dengan ego masing-masing dan merasa tidak diabaikan. Kita yang salah, kita yang sangat menuruti ego. Dia lelah, dia capek di-bully ego. Aneh. Disaat yang satu ingin lepas bebas, yang satu tak sang

Indonesia Bro!

Sudah 2014. SELAMAT TAHUN BARU! SELAMAT DATANG TAHUN SKRIPSI! Indonesia itu kaya banget, apalagi wisatanya. BEH! Gue terlanjur jatuh cinta dengan alamnya. entah. Entah bagaimana Tuhan menempatkan semua ini di negara Indonesia. Indonesia seharusnya beruntung. Indonesia seharusnya bersyukur dengan alam yang bisa membuat negara lain iri padanya.  Gue tercengang. Padahal, baru sepersekian dari alam Indonesia yang gue kunjungi. Tapi mereka membuat gue tidak bisa berpaling dan mengedipkan mata dari pemandangan yang super duper GREAT! Emm, dulu, gue suka melihat RPUL (gue lupa apa kepanjangannya). Ndak bosan-bosan melihatnya. Disitu banyak banget informasi tentang alam dan budaya Indonesia. Gue mengira, dunia itu isinya cuman Indonesia. Rupanya, Indonesia hanya sebagian kecil dari daratan yang ada dimuka bumi. Hem, pulau-pulaunya itu ku kira negara-negara. Lucu. Gue juga suka baca tentang legenda-legenda jaman dulu, misalnya asal mulanya Danau Toba, Tangkuban Parahu, Malin Kundan