Skip to main content

Yakin?

Sore ini aku sedang menatap laptop dan untuk ke sekian kalinya sedang jenuh-jenuhnya melihat slide untuk ujian blok Emergency And Traumatology. Blok ini berisi tentang penanggulangan pertama untuk sesuatu darurat. Entahlah kecelakaan, anak tenggelam, ibu-ibu hamil terus pendarahan tiba-tiba atau seseorang yang naik gunung terus hipotermia. Iya, aku sadar ini blok penting banget. Karena toh pada akhirnya nanti, aku akan diletakkan di ruangan IGD atau UGD. Mesti tau apa yang harus dilakukan. Ya, salah-salah bisa fatal. Apalagi berhubungan dengan hal kedaruratan. 

Kadang mikir, kuat juga aku sampai pada titik ini, titik dimana aku bisa bertahan pada posisi yang kurasa tidak begitu nyaman dan tidak begitu yakin. NO! Ini bukan mutlak pesimis. Sometimes, we can be proud for where we are be, though it's too hard to be understood. Sebenarnya aku belum tahu. Apa aku masih merasa ini adalah tuntutan atau aku sudah menjalaninya dengan ikhlas. Kalau ikhlas sebenarnya bisa enggak sih ada rasa jenuh? :$

Oke, aku mau throwback dulu, mengingat hal-hal apa yang dulu pernah aku cita-citakan.

1. Pianis
Iya, dulu sempat pengen jadi pianis karena pernah ada tayangan tipi seorang anak laki-laki main piano classic di depan banyak orang. Aku ngerasa itu amazing banget. Pernah juga jadi pemain pianika waktu upacara sekolah waktu SD. Tapi, yang anehnya aku enggak pernah belajar atau les piano. Yaa, makanya mimpi itu enggak kesampaian lagi. Imbasnya sekarang, aku suka dengerin piano classic atau musik acoustic gitu.

2. Penulis
Ini berawal dari hobi. Aku suka menulis, entah apapun itu. Dulu sering diikutsertakan dalam lomba puisi, lomba bikin KTI. Terus, jadi tim mading sekolahan waktu SMP. Dulu juga sempat ada novel kecil-kecilan, tapi sekarang entah kemana bahannya itu. Sedih sih yaaa :')

Sampai sekarang aku masih suka nulis, entah itu nulis blog atau novel. Novel pertamaku "You Are My ThankYou" sempat dicetak sekali. Tapi aku ngerasa masih banyak salah disana-sini. Jadi belum sempat direvisi lagi. Dan sekarang aku lagi on process Novel kedua, masih beberapa halaman. Genrenya tetep sama. Pengen sih nyari genre yang lain, mungkin someday, ketika aku nongkrong di wc lagi *hahaha*.
That's why, kalo lagi jalan-jalan ke toko buku, someday my books are sold here. Hehehe :D

3. Arsitek / Desain Interior
Aku suka menggambar dan menata, suka melihat-lihat majalah interior gitu. Makanya sempat waktu awal-awal SMA pengen jadi arsitektur atau desain interior. Sangkin excitednya, aku sampai mencari-cari kuliah tentang arsitek atau desain interior. Tapi, ada beberapa hal yang mengharuskan impian itu pupus. Sudahlah, jalanku bukan itu :") Jadi sekarang kalau timbul pikiran tentang desain interior, aku menata kamar kost aja deh biar kelihatan lebih unik dan oke, memanfaatkan peralatan yang ada. :")

4. Psikologi
Kalimat pertama yang mau kuutarakan, orangtua memandang psikolog tidak ada masa depannya. aku enggak tahu ini pikiran darimana. Tapi yasudahlah, ini tak perlu dibahas terlalu dalam. Aku lebih yakin kalau pilihan yang dipilih ditambah restu orang tua, hasilnya lebih baik. :""")

5. Dokter
Aku enggak tahu apa ini pilihan terakhir buat masa depan atau bagaimana. Mungkin nasehat orangtua lebih masuk kedalam pikiranku ketika sedang bingung memilih jurusan perkuliahan. Ala bisa karena biasa. Alhasil, aku masih hidup sampai sekarang, masih menjalani pendidikan kedokteran. Perjalananku untuk jadi dokter masih sangat panjang (Skripsi >> Sidang >> Wisuda >> Koas >> UKDI + Osce >> Internship >> dapat STR / SIP >> siap itu terserah, mau jadi dokter umum? lanjut pendidikan spesialis? atau nikah?)

Dengan berbagai paradigma orang terhadap dokter yang agak turun, kadang ngerasa pesimis. Tapi tenanglah, sejauh ini pasti tidak ada yang sia-sia. Cuman butuh doa, semangat dan pikiran positif dari orang-orang terdekat supaya bisa survive di prodi yang katanya elite ini. *kusarankan, cobalah pikir-pikir lagi untuk jadi dokter ya :)*

Aku meyakini, cita-cita, mimpi & passion itu sangat berbeda jauh, bahkan berbeda alamnya. Tapi, tak jarang mereka bisa tumbuh dalam satu jiwa :)

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...