Mungkin, tulisanku kali ini agak sedikit berbeda dari topik blog ku yang lain. Karena sesungguhnya ini yang aku rasakan, saat mereka yang berbeda keyakinan denganku, mengucapkan Selamat hari raya padaku. Selamat hari Natal. Apa yang terjadi pada jaman ini, sebenarnya membuat pertanyaan dalam hatiku, "Jadi dari dulu, waktu aku kecil, saat tetangga-tetanggaku datang ke rumah dan mengucapkan selama Natal, mereka sudah berdosa? Semoga Tuhan YME memaafkan aku, aku sudah membuat mereka berdosa. Cuman, kenapa aku baru tau sekarang?". Ya sudahlah, aku tidak mau membahas ini terlalu jauh. Sangat sensitif, lebih sensitif dari test pack. Menuju hari Kelahiran Isa Almasih (biar semua enak, ku sebutlah nama Sahabat terbaikku, Yesus Kristus, dengan Isa Almasih) kemarin, aku cukup terharu dengan beberapa pertanyaan: "Dok, ga pulang kampung pas Natalan nanti? Pulang toh dok.." "Nop, kamu ga mau libur pas Natalan nanti? Kalian yang harus diprioritaskan. Itu