Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Berhati Sosial di Sosial Media | #XtraKEBeragaman #XL4GLTE

Saya, salah satu orang yang hidupnya yang didominasi oleh internet. Karena sejauh saya sebagai pengguna internet, banyak hal-hal baru dan yang tidak terduga, yang saya dapat dari dunia maya. Iya, sedikit banyak kehidupan sosial dan cara berpikir saya berkembang melalui internet. Apalagi sekarang jaringan 4G LTE XL semakin luas dan muanteeps, Wohoooo, makin sering saya up-date dengan informasi. Saya bersyukur, saya tidak terlambat untuk mengenal internet. Lalala...Uyeeeaay!! Bercerita tentang KEBeragaman, kita tidak perlu mengacu pada hal-hal yang terlalu tinggi atau terlalu sensitif untuk diperbincangkan. Sederhananya saja, bagaimana beberapa akun sosial media baik instagram, facebook, twitter , dan yang lain, yang berkenan memberikan ruang bagi mereka-mereka yang sesungguhnya mungkin tidak mengenal apa itu internet. Dan kehadiran mereka memberi pelajaran buat kita. WOW! Siapa sih mereka?       Sepertinya ini cikal-bakal akun Ketimbang Ngemis. Hingga suatu ketika, s

Kisah Jalan, Lari dan Duduk

Tahun ini, salah satu keburukkan dari diri yang sedang dalam proses ingin diubah adalah mengenyahkan rasa iri hati. Semakin menua, ada senja yang menyadarkan bahwa iri hati adalah sumber kebencian yang paling hakiki.  Beberapa tamparan dari kata-kata juga membantu melenyapkan rasa iri hati. Belum lama, salah satu senior, yang aku rasa sudah cukup banyak merasakan asam garamnya kehidupan, berkata layaknya seorang sudah sepuh: "Ini hidup pilihan. Mau jalan, jalan lah kau. Mau lari, lari lah kau. Mau duduk, duduk lah kau. Dari 3 cara itu, hasilnya beda-beda. Jangan kau duduk-duduk aja, tapi pengen sama bahagianya dengan yang udah capek lari, ngerti kau kan?" Hahaha , agaknya Tuhan mengabulkan salah satu point doaku, menjadi pribadi yang lebih bijak. Tuhan baik ya! ( Yaelah, Tuhan memang baik kaleusss.. ). Dia mengajarku dengan perkataan-perkataan yang legit dan pedas. Wuihh, imbang-imbang Ayam Richeese Factory level 5 . Aku pernah merasa iri hati,"Kena

[Fiction] Mendung dan Sore

Lalu dia menyenderkan kepalanya dibahu pria yang ada di sampingnya. Perlahan matanya tertutup, tapi tidak tidur, Menarik nafas panjang. Udara sore itu, mendung dan mendinginkan suasana yang ada. "Bagaimana aku tadi ketika marah? Aku merasa jelek. Aku lupa untuk menahan mulutku, lupa memikirkan perasaanmu ketika aku luapkan semua." Pria itu diam, menatap ilalang dari kejauhan. "Maafkan aku. Aku takut kita begini, berbeda paham untuk waktu yang lama. Boleh aku melihat kamu tersenyum lagi saat kamu melihat aku?", dia mengangkat kepalanya dan mengarahkan kepala pria itu ke dia. Pria itu tidak berekspresi apa-apa. "Bisa kan kita membicarakannya baik-baik? Maaf, aku udah berperilaku seperti anak-anak. Tapi, temani aku untuk belajar lebih dewasa.." Tiba-tiba pria itu membelai rambut wanita itu, "Aku telah memiliki dan dimiliki olehmu. Aku wajib menerima senyum dan marahmu. Maaf aku terlambat mengerti kamu. Biarkan aku belajar menge

[REVIEW] L'oréal Paris Color Riche R401 Flirty Berry Lipstick | My Favorite Daily Lipstick

Bercerita tentang lipstick mungkin ga bakalan ada habisnya. Ada yang milih karena warna, teksturnya, gimana coverage -nya, harganya mahal atau ga, tahan lama atau ga, bahkan dengan kriteria gimana aromanya. It's depend on you, sweet heart. Aku nyaranin, pilihlah kriteria mana yang buat kamu nyaman. Be yourself! For me, warna dan tekstur sudah menjadi kriteria awal untuk memilih lipstick. Karena aku bukan tipe yang berani untuk bereksperimen warna. Dan kebetulan bibirku agak kering, I mean butuh lipstick yang tingkat kelembapannya baik. Salah satu lipstick yang aku pakai ya L'orĂ©al Paris Color Riche R401 Flirty Berry Lipstick. Sejarah aku tahu L'orĂ©al Paris Color Riche R401 Flirty Berry Lipstick sama dengan bagaimana aku berjodoh dengan L'orĂ©al Color Riche Matte Lipstick in Maple Mocha .  Aku menemukan   L'orĂ©al Paris Color Riche R401 Flirty Berry Lipstick di akhir tahun 2016, di saat mama mengunjungi anak gadisnya ini dan ironisnya anak gadis

Persepsi Lain Tentang yang Baik & yang Buruk

Aku mencuri satu kalimat hari ini, yang ku anggap Quote of the day. Bukan apa-apa, itu pernyataan nyentrik dan menarik. Ada pikiran yang baru buatku, hehehe.. "Kalau memang yang baik itu bisa tiba-tiba menyakitimu, bagaimana kamu seyakin itu jika yang jahat tidak akan pernah membahagiakanmu?" Kurang lebih begitu isinya. Responku ketika membacanya adalah mengernyitkan dahi, tersenyum dan tertawa akan kenyataan sederhana itu. Kamu gimana? Samakah denganku? Wkwkw... Rasanya aku seharusnya tidak menghalangi atau bahkan menutupi kesempatan yang mungkin aka baik adanya. Cerita sedikit mengenai hal yang teringat karena kalimat tadi.. Aku sadar bahwa aku adalah spesies manusia yang sering mencari aman, berada di zona mana, main aman, bertingkah aman dan semua serba aman. Jarang buatku mengambil keputusan untuk melangkah pada hal-hal yang tidak bisa ku perkirakan hasilnya. Raguku mendominasi, takutku membekap dan pikiranku diam ditempat. Misalnya, aku pernah d

5 Steps of Grief - 5 Tahapan Kesedihan

Salah satu teman sejawat, seorang blogger juga, memberikan pilihan dalam status facebook -nya " Denial. Anger. Bargaining. Depression. Acceptance. Which part are you in? Hahaha ". Selain itu, salah seorang teman blogger sekaligus seorang editor, nge- post satu persatu kata itu dan memberikan caption di setiap postingan instagram- nya. Entah itu adalah satu hal yang sedang nge- trend atau cuman kebetulan. Selidik punya selidik, 5 kata itu ada dalam buku On Death and Dying - Elizabeth Kubler-Ross , 5 steps of grief , dalam bahasa Indonesia 5 Tahapan kesedihan / kehilangan. Ah, ini menarik! Sejauh aku bernafas, kehilangan adalah fase terberat. Entah itu kehilangan baju kesayangan, kehilangan banyak file foto karena laptop rusak atau bahkan kehilangan pribadi-pribadi yang teramat disayang. Susah menggambarkan hancurnya perasaan ketika faktanya air mata, gerutu dan melemparkan kesalahan pada orang lain, nyatanya tidak akan mengembalikan apa yang hilang.  1.

[Review] L'oreal Color Riche Lipstick Moist Matte in Chocolat Rouge | My Favorite Daily Lipstick

Jeng..jeng.. udah lama ga nge -review something . Kangen juga. Tapi lebih kangen sama kamu kok bang, Uhuk! #BatukKeluarBeton (Lho?) Lipstick , selalu jadi temen "penyegar" penampilan ciwi-ciwi. Ga sedikit yang ngira aku lagi sakit, karena aku lupa make lipstick . Akhirnya penampilan jadi ga maksimal, kelihatan pucat dan ga banget. Ulalala~ Kali ini, aku mau nge- review lisptick  yang sering aku pakai sehari-hari. Dari yang paling aku sangat-sangat suka, sampai yang no matter how the contour , yang penting warnanya cocok sama kulit.  Sebagai pengantar, di tulisan ini, kalian jangan heran, ga bakal kalian dapati bibirku berwarna merah atau pink terang. Kenapa? Emang ga cocok. Kalau aku pake warna merah atau pink manja, kesan wajahku jadi kaya "wanita penghibur" dan jatuhnya aneh. Freak, awkward dan menjijikan. Aku sangat-sangat ga pede. Aku itu, cocoknya pakai lipstik berwarna coklat muda-nude-pink redup-merah bata (ga ngerti aku menamakan jenis w

Tentang Asmara Si Perantau Di Negeri Tirai Bambu

[Re-Write] "Hai nop, sudah lama tidak dengar kabarmu. Kulihat kau sudah pakai jas putih yang menggemaskanku itu, berkacamata dan kadang-kadang pakai baju oprasi warna hijau, macam yang di film Korea.. Apa kau sudah jadi dokter sekarang?", aku terkejut dengan pesan via  facebook  dari teman ( yang sesungguhnya kami tidak pernah bertemu ), yang sudah lama tidak terdengar kabarnya. "Hey Olivia,  long time no see.  Aku baik ini. Belum lah, aku masih koas. Apa kabarmu di negeri tirai bambu itu? Sudah adakah  koko koko   yang nembak kau? Atau tetap bertahan pada prinsipmu yang klasik itu?", balasku penuh  excited . Olivia langsung membalasnya, karena kami  kebetulan  sedang sama-sama  online . "Ah, aku biasa-biasa saja.   Koko koko ? Tidaklah, susah memulai disini.". "Susah memulai?", aku merasa janggal. "Memulai dengan berbeda keyakinan itu susah dan ngerasa ga mungkin..." "....", Olivia masih mengetik bala

Kata Keras Untuk Kebaikan

[Pelajaran 2017 #1] Seperti yang lalu, aku masih saja bersikap suka membanding-bandingkan hidup dan tidak mensyukuri terhadap apa yang sudah dititipkan kepadaku. Semakin diberi, semakin merasa kurang saja. Heran! Iya, hari ini aku tertampar. Aku hari ini ditampar Semesta melalui perkataan-perkataan keras sahabat-sahabat terdekatku. Sedih? Awalnya iya. Merasa mereka tidak dipihakku atau tidak mendukung jalan pikiranku yang " sepertinya " akan membuat ku bahagia. Aku cenderung bukan mencari saran, tapi lebih pembelaan atau suara pembenaran akan pemikiranku itu, tentang membanding-bandingkan tadi. Jahat ya? Banget malah.  Wkwkwk.. Cuman, tahun ini aku bersikukuh untuk lebih netral ketika mendengar saran atau kritik. I mean , tidak menelan atau membuang segala penilaian dan masukan secara langsung ketika tidak sesuai dgn hatiku. Sepertinya, tingkat kebijaksanaanku sedang diasah layaknya pisau dapur. " Obat pahit, tapi sembuh. Gula manis, tapi bisa jadi b

Revolusi Menu Makanan Sehari-Hari | Dare To Change! #2

Ini tulisan emang jadi salah satu target di tahun 2017. Aku mau ngajak temen-temen semua, apalagi yang ( sorry ) punya berat badan  overweight , untuk ngubah pola hidup ( WELL NOTED!! ).  The main purposes is not to be slimmer or more beautiful , tapi lebih cenderung ke berat badan proporsional. Masa mau dari tahun ke tahun, berat badannya segitu-segitu saja. Bosen tauuk... Baca:  Alasanku Memutuskan Untuk Hengkang Memanjakan Perut After a long weekend, after a long  "udahlah, mumpung libur, jadi suka-sukanya melahap"  week , aku jadi ogah ngelihat timbangan.  Yes, I against to the weights . Wkwkwk.. Cerita sebelum liburan..  Aku masih hidup bahagia dengan berat badan sekitar 60 kg ( padahal aku masih punya tugas sekitar 10kg lagi untuk memangkas berat badan agar badan ideal ).  What a lyfe?!  Kenapa? Karena dengan tinggiku yang ga sampe 160cm, seharusnya berat terberatku adalah sekitar 50-52 kg. Jadi aku? Iya, setelah aku hitung-hitung,  BMI -ku sudah masu