Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Sumatra Utara

Makan Seafood Jangan Kasih Longgar di Percut Sei Tuan

Potret Dari Atas Kapal Well , sebelum aku beranjak dari Medan, izinkan aku mengungkapkan bahwa Medan membentukku lebih jauh lebih matang. Dan Medan begitu membahagiakan. Tapi, bukan itu yang mau ku bahas. Hahaha.. Sebelum aku kembali ke kampung halaman untuk pamit * halah!*  karena mau internsip, aku sempat pergi salah satu destinasi yang lagi-lagi sudah masuk list ku, tapi enggak tau bagaimana ke sana dan dengan siapa. But, emang dasar rezeki anak soleh *enggak soleh-soleh amat, seriusan!* , aku diajak teman-teman sekostan untuk pergi ke Percut Sei Tuan. Percut Sei Tuan salah satu tempat terbaik untuk pecinta seafood ditambah lagi dengan suasana angin laut, nelayan menjaring ikan dan bunyi mesin kapal. Warning , sebelum ke sini coba cek kolesterol kalian ya! Let get Lost! Aku sama sekali belum pernah ke sana, cuman nama tempat ini sering kedengaran di telingaku. Yaiyalah, selain dinobatkan sebagai ratu lele se-teman-permainan, aku adalah penggila udang....

Gunung Sinabung Tidak Erupsi, Yuk Ke Danau Lau Kawar

Si Cantik Gunung Sinabung Agaknya sebelum aku pindah dari Medan, Semesta mengizinkanku pergi ke tempat-tempat yang sebenarnya sudah masuk  list  untuk ku kunjungi. Tapi kalo ga karena medannya yang sedang tidak baik, ya bingung mau ajak siapa. Rencana tinggallah rencana Dengan perencanaan yang sebenarnya tiba-tiba, dan sebenarnya awalnya cuman pengen ke Berastagi saja untuk beli susu si Peternakan Sapi Berastagi dan memetik Stroberi, melihat suasana masih siang menuju sore, sayang rasanya cepat-cepat pulang. Lebih tepatnya, ngapain cepat-cepat pulang. Hahaha.. Salah Satu Kebun Stroberi Berastagi Peternakan Sapi Gundaling, Berastagi. Danau Lau Kawar. Ya, salah satu destinasi yang sudah lama ku idam-idamkan, akhirnya akan segera di depan mataku.  Hasek!  Kira-kira 1 jam dari Berastagi kami menuju Danau Lau Kawar.  Nah , yang membuatku sedikit terkejut, ternyata itu searah dengan Gunung Sinabung. Untungnya, Gunung Sinabung tidak sedang aktif. A...

Yang Memang Harus Pergi, Ya harus Pergi

Kawasan Stasiun Kereta Api, Medan, Sumatra Utara Entah kenapa, dipenghujung bulan November ini, sendu memandu aku untuk menulis disela kegiatan yang agak numpuk hingga lupa waktu, hari-hari di Medan sebentar lagi hilang dari lupuk mata. Dan aku tak berani semakin menambah cerita yang terlalu bermakna. Tapi, Medan adalah salah satu kediaman yang membuatku nyaman, tapi belakangan sedikit mencekam. Hehehe.. Bercerita tenang mencekam, beberapa minggu lalu, aku kehilangan motor kesayanganku. Aku menamainya Oiol. Hehehe.. Si hijau yang ku anggap wanita, tapi tangguh, gesit dan siap di arena apapun. Gimana tidak, Medan yang tak tentu cuacanya, Medan yang cukup banyak jalan berlubangnya dan aku pribadi yang suka sedikit ngebut kalo mau kemana-mana. Terlebih, sebelum dia pergi, mungkin ada 3 bulan aku tidak men-door-smear-nya . Dan mungkin karena itu juga, dia dimaling orang. Huhuhu.. Pagi itu, sebelum aku bersiap untuk gladi resik sumpah dokter, aku dikejutkan dengan hilangn...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Mencari Resolusi di Pinggir Danau Toba

Durasi liburan kemarin rasanya kurang. Karena setelah aku google-ing dan nanya-nanya ke pak supir, Sumatera Utara banyak destinasi yang yahooood! (untungnya kemarin ga salah pilih supir deh). Ketika kita jalan beberapa jam, ada saja tempat wisata yang mubazir kalo dianggurin. Baca juga:  MULAI KANGEN TARUTUNG, LAGI | #1 ANAK KOTA PULANG KAMPUNG Aku dan keluarga memang memutuskan untuk memakai jalan darat untuk mencapai Tarutung (itu emang jadi destinasi utama). Kami start dari Medan menuju Parapat dulu. Perjalanan itu membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam. Pegel juga shaay.. Tapi itu semua bukan apa-apa dibanding dengan panorama yang disuguhkan ketika kami sampai di Parapat. Brrrrr.. Dingin! Pasir putih di pinggiran Danau Toba sekitar  Hotel Inna Parapat   Karena lagi masa libur dan takut kehabisan tempat menginap, kami segera mencari hotel. Dan finally , kami dapat kamar di Hotel Inna Parapat . Lucky us , kami dapat kamar hotel yang langsung berhadap...

Mulai Kangen Tarutung (Sumatra Utara)

Pemandangan Rura Silindung dari Salib Kasih, Tarutung. Kemarin, aku sempat koas (magangnya dokter muda) di kampung orang. Entah kenapa, seketika itu juga, aku teringat pertanyaan-pertanyaan yang lumrah dipertanyakan ketika sesama suku Batak saling bertemu. "Kamu orang Batak? Boru apa? Hutabarat darimana? Ga pernah ke kampung asalmu?" Aku, bingung. Setiap aku menjawab kampung asalku, mereka tertawa dan memandangku aneh. Tapi jaman udah canggih, aku search . Hahaha, internet lebih tau darimana asalku. Seharusnya aku menjawab, "Aku berasal Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara". Wajar mereka sedikit mengernyitkan dahi, ternyata jawabanku salah. Pohon-pohon yang usianya lebih senior dariku. Lalu, pertanyaan itu melahirkan kangen. Kangen pada tempat yang sebelumnya tak pernah benar-benar ku pijak. Aku cuman tau namanya, jalurnya ke sana pun, samar-samar buatku. Sedih? Iya. Tapi yang lebih sedihnya, aku kangen pada hal yang tidak pernah ku lihat sebelu...

Tulisan Awal 2k17 - Surat Cinta Untuk Ahok

Sebelumnya,  Salam Hangat dari Tarutung!  Ini sebenarnya tulisan akhir tahunku, cuman telat sehari berhubung aku emang totalitas menikmati liburan. Hahaha.. ( Liburan pun, butuh totalitas, bagiku )  Refleksi?  Aku ga diciptakan dengan ilmu politik yang yahuuud banget! Makanya, aku ga mau ngomentari tentang apa yang sudah dikerjakan Pak Ahok sehingga beliau sudah menggemparkan Indonesia. Karena nanti ujung-ujungnya bakalan ga enak dan akan disalahartikan dengan isi kepala yang membaca tulisanku ini. Apalagi, aku yang notabene seiman dengan Ahok. Susah. Kenapa aku tertarik nge-post ini? Jadi kemarin, aku kayanya entah kena apa di Salib Kasih, Tarutung, Sumut, setelah mendengar khotbah yang temanya "Tuhan adalah pelindungku". Mendadak aku teringat sama Ahok.  Ya, Ahok.  Aku ga mau ambil pusing dengan perbuatannya itu. Ku rasa dia cukup Gentle dengan apa yang diperbuatnya. Ya, dia bertanggung jawab. Dia ga lari. Dia menghadapi masal...