Durasi liburan kemarin rasanya kurang. Karena setelah aku google-ing dan nanya-nanya ke pak supir, Sumatera Utara banyak destinasi yang yahooood! (untungnya kemarin ga salah pilih supir deh). Ketika kita jalan beberapa jam, ada saja tempat wisata yang mubazir kalo dianggurin.
Aku dan keluarga memang memutuskan untuk memakai jalan darat untuk mencapai Tarutung (itu emang jadi destinasi utama). Kami start dari Medan menuju Parapat dulu. Perjalanan itu membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam. Pegel juga shaay.. Tapi itu semua bukan apa-apa dibanding dengan panorama yang disuguhkan ketika kami sampai di Parapat. Brrrrr.. Dingin!
![]() |
Pasir putih di pinggiran Danau Toba sekitar Hotel Inna Parapat |
Karena lagi masa libur dan takut kehabisan tempat menginap, kami segera mencari hotel. Dan finally, kami dapat kamar di Hotel Inna Parapat. Lucky us, kami dapat kamar hotel yang langsung berhadapan ke pinggiran Danau Toba. Dan itu, indah banget. Aku ga mau merelakan waktu pergi begitu saja dan membiarkan malam merenggut keindahan Danau Toba sore itu.
Dengan kita turun sedikit ke bawah, kita akan mendapatkan pesisir pinggiran Danau Toba, di situ banyak keluarga yang nyantai menikmati sore, anak-anak bermain pasir, atau bahkan membicara bisnis sambil makan (karena sempat terdengarku, bukan nguping loh ya...).
![]() |
Narsis sama Indonesiku!! Duh, Indonesia cantiknya begini banget ya? |
Sepertinya, suasanan dingin dan pemandangan terbenamnya matahari, berjodoh sore itu. Airnya yang sejuk seakan jadi teman kaki, relax boss! Sesekali aku bertemu beberapa orang yang sengaja datang dari luar Pulau Sumatra dan bahkan negara seberang untuk menikmati suguhan bumi pertiwi yang satu ini.
Memang harganya agak pricey, tapi aku rasa sesuai kok dengan bonus panorama alam yang indah itu. Untuk pelancong atau turis yang memang mengutamakan kenyamanan hotel dan lebih pengen istirahat daripada jalan-jalan Hotel Inna Parapat bisa jadi sasaran empuk untuk dijadikan pilihan. Aku kurang tau emang setiap malam masa liburan saja atau memang sudah jadi salah satu bentuk service hotelnya, tiap malam ada disajikan makan malam untuk 2 orang per kamar hotel, kalau tambah satu extra bed, dapat 1 paket makan malam juga. Sistem makan malamnya prasmanan gitu. Uenaaak tenan lah shaay..
![]() |
Cantik deh pokoknya!! |
Waktu malamnya, dingin semakin suka-sukanya menyusup kulit. Kami berinisiatif mencari penghangat. Kami berjalan agak ke kota dan mendapati sebuah kedai kecil yang menyuguhkan Bandrek, TST, dan kudapan-kudapan sederhana lainnya untuk pengusir lapar. Ah, malam itu semakin favorit, sungkan untuk dijadikan memori. Wkwk..
Berhubung jaringan rada lelet di daerah sana, aku sedikit berjalan ke arah pinggiran Danau Toba. Ya kali aja dapat jaringan yang lebih kuat. Tapi, ketika aku sampai di sana, gadget agak aku anggurin, aku terhipnotis dengan udara Danau Toba malam itu dan mengajakku untuk flashback dengan kejadian selama 2016 kemarin dan apa yang menjadi to do list aku di tahun 2017. Duh, sepertinya ada beberapa resolusi 2016 yang belum kelar dan jadi PR lagi di tahun 2017. Intinya sih di tahun 2017 ini aku lebih bertanggung jawab dan berani keluar dari zona aman. Wooohooo, PR aku, beraaattt...beraaaat... Hahaha..
![]() |
Pemandangan dari salah satu sudut Hotel Inna Parapat. |
Kami hanya menginap satu malam, dan besoknya kami akan menyebrang ke Pulau Samosir. Pagi itu, aku rela mandi pagi-pagi buta, walaupun kedinginan, supaya cepat bergegas ke Pelabuhan Ajibata. Kenapa? Tips ya: Kalo masa liburan, bagusan kita datang jauh lebih awal dari jadwal keberangkatan Kapal penyebrangan ke Samosir. Soalnya bakal panjang antrian mobil yang akan disebrangkan ke Pulau Samosirnya. Kan sayang waktunya. Selama menunggu kita bisa kok menikmati pemandangan daerah Pelabuhan Ajibata. Duh, I am Falling in Love again! (To be continued)
![]() |
Hotel Inna Parapat tempat bapakku, Jokowi, nginep kemarin. |
Comments
Post a Comment