Skip to main content

Tulisan Awal 2k17 - Surat Cinta Untuk Ahok



Sebelumnya, 
Salam Hangat dari Tarutung! 
Ini sebenarnya tulisan akhir tahunku, cuman telat sehari berhubung aku emang totalitas menikmati liburan. Hahaha.. (Liburan pun, butuh totalitas, bagiku

Refleksi? 
Aku ga diciptakan dengan ilmu politik yang yahuuud banget! Makanya, aku ga mau ngomentari tentang apa yang sudah dikerjakan Pak Ahok sehingga beliau sudah menggemparkan Indonesia. Karena nanti ujung-ujungnya bakalan ga enak dan akan disalahartikan dengan isi kepala yang membaca tulisanku ini. Apalagi, aku yang notabene seiman dengan Ahok. Susah.

Kenapa aku tertarik nge-post ini?
Jadi kemarin, aku kayanya entah kena apa di Salib Kasih, Tarutung, Sumut, setelah mendengar khotbah yang temanya "Tuhan adalah pelindungku". Mendadak aku teringat sama Ahok. 

Ya, Ahok. 
Aku ga mau ambil pusing dengan perbuatannya itu. Ku rasa dia cukup Gentle dengan apa yang diperbuatnya. Ya, dia bertanggung jawab. Dia ga lari. Dia menghadapi masalah, sob! (Catet!). Bagiku kalo pun dia harus dihukum, hukumlah. Bukan kah Indonesia itu negara konstitusi? Bukankah Indonesia negara yang menjunjung tinggi nilai hukum? Bukan hukum rimba kan? Jadi kalo menurut hukum, beliau harus diberi sanksi, silahkan.

Tapi satu Pak Ahok, yang mau ku kasih samamu, sebagai hadiah tahun baru. Emmm, mungkin ini adalah ayat yang udah pernah Pak Ahok baca. Secara, nurani ku bilang, imanmu lebih kuat dariku. 

Mazmur 16:8
"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah"

Aku pernah terpuruk juga, tapi masalahku tak seberat kau punya, pak Ahok. Masalahku tak perlu seantero nusantara ini yang mengurusi, cuman aku dan Tuhan lah yang tau. Hahaha.. Cuman, pengalamanku ya pak, aku ditunjukkan dengan satu ayat Alkitab itu. Dan itu jadi peganganku sampai sekarang. 

Kenapa aku mau kasih ayat itu samamu? 

Ku tengok di tipi, muka kau agak lesu. Agak kurusan pulak bah. Sialnya, aku makin gendut pula selama liburan ini pak (Lah aku kok malah curhat?) Tapi pak, aku salut samamu, macam tak ada takutmu bah!

Aku jatuh cinta. 

Tahun ini, aku semakin jatuh cinta padamu, Pak Ahok. Bukan karena kau ganteng, putih, tinggi, atau bahkan anak sulungmu yang tjakep itu. Enggak. Aku jatuh cinta pada imanmu. Kuat, taat dan tak pernah gentar dengan dunia. Imanku tak bisa mengatakan Imanmu adalah yang terbaik, karena aku bukan Tuhan. Aku cuman manusia yang "melihat" tangan Tuhan bekerja diatasmu. Dan itu semoga semakin mengukuhkan imanku di dunia ini. Dan semoga iman kalian, juga ya :)

Jika aku hidup di masa mudamu, pasti aku berharap sekali dipertemukan dengan sosok sepertimu, pak Basuki karena anda pantas diperjuangkan. Anda benar-benar panutanku untuk belajar memikul Salib, yang memang
nyatanya tidak mudah.

Aku ingin punya iman setangguh punyamu. Aku ingin punya pendirian sekokoh punyamu. Aku ingin punya langkah seberani punyamu. 
Aku suka caramu marah pada yang salah. Aku suka caramu merangkul mereka yang susah. Aku suka caramu mendegar mereka yang penuh peluh dan keluh. Aku suka caramu berpikir panjang itu. Loveable banget. Pak Ahok patut dijadikan role mode kehidupan. 
Entah tulisan ini akan sampai padamu, aku ga tahu. Selamat tahun baru 2017, Pak Ahok. Kami yang mencintaimu, mendoakanmu.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...