Sebelumnya,
Salam Hangat dari Tarutung!
Ini sebenarnya tulisan akhir tahunku, cuman telat sehari berhubung aku emang totalitas menikmati liburan. Hahaha.. (Liburan pun, butuh totalitas, bagiku)
Refleksi?
Aku ga diciptakan dengan ilmu politik yang yahuuud banget! Makanya, aku ga mau ngomentari tentang apa yang sudah dikerjakan Pak Ahok sehingga beliau sudah menggemparkan Indonesia. Karena nanti ujung-ujungnya bakalan ga enak dan akan disalahartikan dengan isi kepala yang membaca tulisanku ini. Apalagi, aku yang notabene seiman dengan Ahok. Susah.
Kenapa aku tertarik nge-post ini?
Jadi kemarin, aku kayanya entah kena apa di Salib Kasih, Tarutung, Sumut, setelah mendengar khotbah yang temanya "Tuhan adalah pelindungku". Mendadak aku teringat sama Ahok.
Ya, Ahok.
Aku ga mau ambil pusing dengan perbuatannya itu. Ku rasa dia cukup Gentle dengan apa yang diperbuatnya. Ya, dia bertanggung jawab. Dia ga lari. Dia menghadapi masalah, sob! (Catet!). Bagiku kalo pun dia harus dihukum, hukumlah. Bukan kah Indonesia itu negara konstitusi? Bukankah Indonesia negara yang menjunjung tinggi nilai hukum? Bukan hukum rimba kan? Jadi kalo menurut hukum, beliau harus diberi sanksi, silahkan.
Tapi satu Pak Ahok, yang mau ku kasih samamu, sebagai hadiah tahun baru. Emmm, mungkin ini adalah ayat yang udah pernah Pak Ahok baca. Secara, nurani ku bilang, imanmu lebih kuat dariku.
Mazmur 16:8
"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah"
Aku pernah terpuruk juga, tapi masalahku tak seberat kau punya, pak Ahok. Masalahku tak perlu seantero nusantara ini yang mengurusi, cuman aku dan Tuhan lah yang tau. Hahaha.. Cuman, pengalamanku ya pak, aku ditunjukkan dengan satu ayat Alkitab itu. Dan itu jadi peganganku sampai sekarang.
Kenapa aku mau kasih ayat itu samamu?
Ku tengok di tipi, muka kau agak lesu. Agak kurusan pulak bah. Sialnya, aku makin gendut pula selama liburan ini pak (Lah aku kok malah curhat?) Tapi pak, aku salut samamu, macam tak ada takutmu bah!
Aku jatuh cinta.
Tahun ini, aku semakin jatuh cinta padamu, Pak Ahok. Bukan karena kau ganteng, putih, tinggi, atau bahkan anak sulungmu yang tjakep itu. Enggak. Aku jatuh cinta pada imanmu. Kuat, taat dan tak pernah gentar dengan dunia. Imanku tak bisa mengatakan Imanmu adalah yang terbaik, karena aku bukan Tuhan. Aku cuman manusia yang "melihat" tangan Tuhan bekerja diatasmu. Dan itu semoga semakin mengukuhkan imanku di dunia ini. Dan semoga iman kalian, juga ya :)
Jika aku hidup di masa mudamu, pasti aku berharap sekali dipertemukan dengan sosok sepertimu, pak Basuki karena anda pantas diperjuangkan. Anda benar-benar panutanku untuk belajar memikul Salib, yang memang
nyatanya tidak mudah.
Aku ingin punya iman setangguh punyamu. Aku ingin punya pendirian sekokoh punyamu. Aku ingin punya langkah seberani punyamu.
Aku suka caramu marah pada yang salah. Aku suka caramu merangkul mereka yang susah. Aku suka caramu mendegar mereka yang penuh peluh dan keluh. Aku suka caramu berpikir panjang itu. Loveable banget. Pak Ahok patut dijadikan role mode kehidupan.
Entah tulisan ini akan sampai padamu, aku ga tahu. Selamat tahun baru 2017, Pak Ahok. Kami yang mencintaimu, mendoakanmu.
Comments
Post a Comment