Skip to main content

Passion?

Tanganku pegal baru nyelesaikan tugas tutor yang cukup banyak. Hatiku lelah setelah... *ah sudahlah, jangan dilanjutin. Nanti ductus lacrimales-ku bisa banjir*
Malam ini dapet kabar cukup membahagiakan, kampusku mendapat medali perunggu di IMOANDALAS2014 cabang Kardiorespirasi. Bagiku ini sebuah hasil yang memuaskan, setelah mereka beberapa kali tanding diberbagai kompetisi -dan ada bbrp hal yang mengecewakan-, mereka akhirnya mendapat medali perunggu dan kardiorespirasi bukan bagian tubuh yang mudah. Selamat Aaron dan itok awak, Amsal.
Satu hal yang membuatku terinspirasi dari mereka malam ini, passion dan keteguhan. Otakku bener-bener disadarkan dengan itu.
Beberapa waktu yang lalu, kampus kami buat acara dan penutupan acaranya itu dengan menerbangkan balon ke udara. Dan aku melihat balonnya Bang Amsal dan beberapa teman yang lain. "dr. Amsal Darmawan Dachy, Sp. BKTV (K)" (entah bener entah tidak gelar yang kubuat itu, lupa-lupa ingat).
"Ngeri bang, baru kali ini aku tau ada gelar kaya gitu. Emangnya ada?"
"Haha adalah peng, diyakinin aja. Mana tau doanya nyampe, hahaha.."
Aku lupa pembicaraan kami apalagi, yang penting Bang Amsal mau jadi dokter spesialis bedah toraks kardiovaskuler gitulah. Oke itu tentang bang Amsal.
Next, Aaron. Àaron ini pacar dari salah satu personil pesongers, ameong! Dan juga dia anak kawan ayah waktu kuliah dulu. Aku enggak ngerti jalan pikirannya. Otaknya pinter kali masalah jantung tapi malah pengen jadi angkatan ntah akpol. Ga tau nyambungnya dimana. Tapi bisa jadi sih jadi dokter angkatan, tapi sayang sekali.
"Jadi nop, mudah-mudahan kita-kita bisalah ngambil spesialis di Jawa"
Aku bingung ini anak tiba-tiba nyeplos gitu aja, zzzz..
"Hem ya ya.. kau mau ambil apa ron?"
"Yang jelas yang make-make alat. Mungkin bedah. Kau nop?"
"Aku belum tau. Awalnya pengen bedah ortopedi (karena kayanya keren bedah tulang coy, tapi nilai DMS ku aja cuman B, kalo ditanya tuberculum, sinus, olecranon maulah heng. Eh tapi apa yang ga mungkin kan?), tapi lagi tertarik sama rehabilitasi medik atau kulit estetika. (Tapi sekarang gerontology juga lagi hot-hotnya loh). Lihat nantilah di koas gimana."
"Bisalah itu.." danseterusnya.
Aku mengingat itu. Mungkin itu semua alasan mereka bisa fokus ke satu bidang, they follow their passions. Nah sekarang giliran aku yang malam ini mungkin agak dapat ilham yang bisa jadi pencapaian tujuan hidupku "berguna".
Otakku ga mempan dimasuki slide ilmu penyakit dalam,
aku menyukai dunia anak tapi tidak suka dengan ilmu kesehatan anak,
aku belum begitu pintar dalam memanajemen diri sendiri apalagi manajemen rumah sakit (apalagi dengan peraturan pemerintah yang sering gonta ganti),
mataku minus dan aku tak suka ilmu penyakit mata,
membedah hati abang itu aja aku gagal, mau lagi membedah apendisitis? (#1 Lalu kemudian galauuu~~)
Mau aku suruh orang jangan sering-sering pakai earphone, aku aja sering.
Mau menasehati gizi orang? Giziku aja masih overload gini.
Mau mengotopsi mayat? Aku aja kadang kalo lagi ngelamun tiba-tiba muncul bayangan abang itu (#2 galau)
Mau nolongin orang melahirkan? Kemarin pas ikut boss besar nolongin orang melahirkan aja berasa nonton the conjuring! (Asli, lo mesti sayangin ibu lo. Serius! Seberapa sakitnya tulangmu patah, lebih sakit melahirkan. Tulangmu patah, pas dioperasi pasti dibius dulu, terus utk pemulihan dikasih analgetik biar ndak sakit. Nah pas melahirkan itu, kolaborasi antara ngumpulin tenaga, ngatur napas, ancang-ancang ngeden, kemudian -maaf- bagian itu robek tanpa anastesi? Mungkin sesakit inilah akibat dari Hawa memberi buah baik dan buruk kepada Adam). Serem.. (kemudian ngeyoutube tentang water birth, hypno birth)
Yaps, aku pun mulai ngerti tujuan hidup karena abang itu (------------------ #3 galau lagi----------) ngasih aku buku tentang ya tujuan hidup. Listen to me! Kamu ada di dunia tidak sia-sia. Tuhan tidak sedang bermain dadu untuk menciptakan kamu. I talk seriously. Cuman gini, seberapa kedekatanmu dengan Tuhan, sepeka itulah kamu mengerti keinginanNya atas kamu di dunia ini. Sob, dunia ini kecil, padet, panas, seram, ricuh, mengerikan dan SEBENTAR! (Iya, kemarin seniorku meninggal dunia karena encephalitis. Padahal dia baru sumpah dokter. Sedih banget ga ituuuu? Sedih kan? Makanya ku bilang dunia ini sebentar). Buatlah apa yang berguna dan bisa dikenang (ga maksud yang gimana-gimana). Setidaknya melewati kamu, nama Tuhan harum, berkat Tuhan tersalurkan di dunia ini. Bukannya happy banget sebangai perpanjangan tangan Tuhan?
*00.08 padahal besok masuk jam 08.00*

Comments

Popular posts from this blog

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...