Skip to main content

Aku, Ego dan Kamu

Mungkin aku tak yakin waktu itu. ku tekan kan, sangat tak yakin.
Berbicara ketidaksanggupan untuk melepas, tapi tidak pernah berkaca pada ego sendiri.
Sejujurnya, aku sendiri kadang tak tahu apa alasanku untuk berdiam diri. seolah-olah sanggup tidak ada kabar darimu. Tidak mengetahui kamu sedang apa. Iya, mungkin berpura-pura. Tapi, siapa lagi yang bisa membuatku sok-sok bertahan dengan keadaan seperti ini. Ya, cuma kamu.

Aku yang takut untuk kehilangan. Kamu, aku tidak tahu. Tapi aku dan kamu yang egonya lebih besar dari tengkorak kepala. Entahlah.
Aku yakin, mungkin ada perasaan yang sedikit pupus. Bukan karena waktu yang terlalu panjang untuk berdua (kalau begitu, untuk apa ada pernikahan? Pernikahan membosankan? Ku harap tidak!) Tapi yang kuyakini adalah ada perasaan yang tergencet dengan ego masing-masing dan merasa tidak diabaikan. Kita yang salah, kita yang sangat menuruti ego. Dia lelah, dia capek di-bully ego.

Aneh. Disaat yang satu ingin lepas bebas, yang satu tak sanggup berhenti. Ada sakit yang memunculkan kata bertahan. Iya, aku ingin bertahan. Aku yakin, kita masih punya perasaan bahagia dengan sms ucapan selamat pagi, kita masih punya rasa penasaran dengan keadaan satu sama lain sehingga stalking lewat twitter, tenang ketika diingatkan untuk tidak lupa berdoa atau tersipu malu ketika teman-teman kita menyebut nama aku dan kamu.

aku ego dan kamu..
tiga hal yang tidak bisa dilepas. Tapi bertahanlah selagi kamu bisa merasakan rindu kepadaku.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...