Skip to main content

Enggak Semua Kita Bawa

*ngelap keringat dulu ya lek*
Jadi gini, hari ini temenku cerita tentang hal yang membuatku menemukan kasus yang sepertinya ga mungkin, tapi ya ini fakta, dan mungkin banyak terjadi.
Lagi-lagi kekeluargaan itu musnah gara-gara harta. Aku tekankan sekali lagi, Harta. Awalnya ini karena pembagian harta gono gini dari opungnya (kakek nenek). Keturunan opungnya hanya punya 1 anak laku-laki dan kebetulan, tidak memiliki keturunan. Nah, mungkin dibanyak adat istiadat, keberadaan anak laki-laki itu dipercaya untuk menerima wasiat. Ya, kalo ku bilang wasiatnya ini lumayan besar. Cuman karena dianggap ga punya anak, jadi adik beradiknya kurang setuju kalo wasiat itu sepenuhnya jatuh ke tangan dia.
Iya, pamannya ini baik banget, dia pun berinisiatif untuk membagi harta itu. Tapi itulah sifat manusia sekarang, kurang puas. Udah dibagi pun, dia terus diporotin. Kesiaaaan ya kan?
Dan yang lebih gilanya, saudara-saudaranya melakukan "guna-guna". Serius, aku dulu pun ga percaya gituan. Tapi ada sebuah kejadian yang buat aku percaya itu ada tapi untuk berjaga-jaga. Enggak ngerti ya kenapa seperti itu langkah yang diambil saudara-saudara pamannya. Kasian banget, udah tua, digituin lagi. Kaya enggak punya Tuhan aja. Tapi itulah keserakahan itu ngeri jadi buat manusia kehilangan iman, kehilangan akal budi. Ya Tuhan, jauh-jauh lah dari hiddupku.
Ingatlah, harta enggak dibawa ke liang kubur. Seingatku dulu di dalam peti opungku, dia cuman bawa 1 pasang baju yang dipakainya, tongkat, sepasang sepatu, dan sebuah Alkitab. Nah, lihatlah enggak dibawanya perhiasannya, lemari jatinya, jam tangan mewahnya, atai bahkan rumah besarnya.
Dari situ aku menyadari, semua akan kita tinggalkan ketika kita mati. Raga kita yang cantik, macho, ganteng, manis, jelek, dekil, kurua, gendut, saja akan kita tinggalkan. Apalagi hal-hal duniawi? See?
----------------------------------------------------------------
"Ku tak membawa apapun juga saatku datang ke dunia..
Ku tinggal semua pada akhirnya saatku kembali ke surga..
Inilah yang ku punya, hati sebagai hamba..
Yang mau taat dan setia padamu Bapa..."
Kolose 3:5  Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
1 Yohanes 5:21  Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Imamat 19:4  Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah TUHAN, Allahmu. 
Efesus 5:5  Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Comments

Popular posts from this blog

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...