"Gue ga mau lo suruh mengingat bahan kuliah kalo lo enggak makan! Titik. Gue lelah nop, gue lelah. Makanan yang mengertiin gue. Sedangkan lo, cuman bisanya ya gitu. ah sudahlah, pedih gue mengatakannya", iya kadang-kadang otak gue ngomong begitu. Ya gue bisa berbuat apa coba?
Nah apa lagi nih, kota tempat gue merantau sedang awet-awetnya hujan. Kehidupan gue seperti jatuh ketimpa tangga, kesiram cat, kejedot paku, dan segala-galanya itu. Yaelah!
Tubuh gue enggak gendut-gendut amat. (kalo enggak gue, siapa lagi yang bisa memuji). Tinggi sekitar 160, berat ** kg. Dalam perhitungan kesehatan, dengan tinggi gue yang segitu, berat badan gue seharunys **,* kg. Sudahlah, tak perlu dibahas itu, Cukup timbangan yang tahu :"""""")
Kata Om Mario Teguh, haruslah berfikir positif. Nah, ketika kita
mendapatkan jatah badan yang sedikit gemuk pun, jangan lupa, tetap berpikir yang
positif. Menjadi gendut ada untungnya juga kadang – setidaknya ada, walaupun
kadang- contohnya:
1.
Dengan bertubuh gendut, kita aman.
Kita memiliki keamanan beberapa persen lebih tinggi dibandingkan dengan
cewek bertubuh kurus atau proporsional, dari tindakan kejahatan, kecuali kita
memakai emas dari ujung rambut sampai ujung kaki. Itu udah salah. Fatal kali
malah. Kita enggak dilihat sebagai cewek, tapi seperti toko mas berjalan. Mbok
ya disimpen aja. Dipake ga usah lebay gitu. Kan susah jadinya.
2.
Dengan bertubuh gendut, kita bisa
lebih hemat (ini sedikit maksa).
Ga dipungkiri bahwa wanita itu paling enggak bisa dengan belanja, dan sangat
pantang dengan diskon. Berapapun duit dikasih, akan habis untuk membeli
pakaian, sepatu, aksesoris dan kawan-kawannya. Ribet! Dengan bertubuh gendut
kita akan sulit mencari pakaian yang sesuai dengan ukuran kita. Ketika ada
pakaian yang disukai dan harganya cocok dengan keuangan, tapi semua akan
berujung pada ukuran yang tidak ada. Size yang menentukan kecantikan. Aku
pernah mengalami ini dan sangat sering. Ya paling banter, ya mesti ke tukang
jahit dan fitting baju sendiri. Ya, hidup HIDUP HEMAT! Cewek yang pinter hidup
hemat menjadi salah satu nilai plus loh di depan calon mertua. Mhihihi (i am
just trying to be proud to be fat, guys!)
3.
Dengan bertubuh gendut, kita berbuat
pahala.
Ada beberapa artikel menyebutkan bahwa, kehidupan orang-orang gendut jauh
lebih bahagia dari pada orang yang bertubuh normal atau kurus. Ya, kita bisa
bercanda dan lebih sering dijadikan bahan tertawaan. Sakit emang, tapi
ingatlah, upahmu besar di surga. Membuat orang tertawa itu enak. Siap-siaplah
dikangenin sama mereka *senyum panjang kali lebar*.
Comments
Post a Comment