Selamat malam para manusia nocturnal!
Apa kalian sudah berganti kekeluargaan menjadi anggota keluarganya kalong? Apa sama dengan aku yang masih betah mesra-mesraan sama tugas? Apa kalian sudah mengambil kopi hangat untuk disiram ke muka? Hemm, ga usah begitu dipaksa deh kalo udah ngantuk. Lihat aja aku, tugas masih menggoda, tapi aku anggurin begono. YAH, AKU TERMASUK ORANG YANG SLOWWW BUT KEPEPET!
Bentar, ada yang perlu dikritisi.
"Sudah malam, ikan bobo.." Jadi yang udah tidur jam segini itu, bukan manusia gitu? Semuanya adalah ikan? Hah! Ayah, Mama, Adek-adek, Teman, Kawan-kawanku? Itu ikan semuanya dong? Lalu cuman aku yang manusia karena jam segini masih belum bobo? Serius?
Ah, entah pikiranku yang terlalu kritis atau emang dasarnya khayalanku yang GA MAINSTREAM?
Susah dideskripsikan.
Yaps, kalo jam segini di Merauke, ayam udah pemanasan untuk berkokok bangunin orang. Berarti aku sejenis ayam gitu? Oh tidak dong, aku kan nggak lagi pemanasan. Hedeh, lagi-lagi pikiran yang GA MAINSTREAM!
Malam ini mau ngapain deh ya? Ngegalau dipojokan? Atau sembunyi dibawah selimut trus nangis gigit-gigit bantal? Hem, MAINSTREAM sekali kehidupan kalo begitu. Lemah banget ya kan? kaya kata kaka Fergie, Big girls don't cry, syalalala~
Kadang mau nangis, tapi kayanya udah percuma. Istilah medisnya itu, Resisten. Ibarat penyakit dikasih antibiotik berlebih, lama-lama bakterinya bisa resisten, ga mempan lagi dibrantas. Iya, kesamaannya mikir sendiri aja deh.
Hem, kadang terpikir ya kan, kalau satu orang punya hati dan pikiran di dalam raga yang berbeda, kurasa ga ada kata damai di dunia. Seperti aku sekarang, dan mungkin kebanyakan orang diluar sana, ada hal yang dipikirkan sudah tidak logis tapi hati terlalu lembut untuk tegas. Bayangkan! Ini pasti lebih dari perang dunia buat satu raga itu.
Mau menyesal dengan pilihan, bodoh! Ketika penyesalan datang ga pernah disiplin, selalu terlambat.Yaps, I'm so stupid, completely. I've lost one of my journey's destination. How can it back? Just dream it, Nop! -itulah hati-
Harus kuat, harus profesional, ingat kedepannya. Ingat kehidupanmu bergantung sekarang. Cita-cita itu harus..harus..harus.. -itulah pikiran-
kadang pikiran menuntut diluar kemampuan diri dan tidak memikirkan keadaan. Dungdashhpreeett! AHK!
*pijet-pijet kaki yang keseleo tadi pagi. Makin bengkak aja ini, bakal terlihat GA MAINSTREAM besok jalan ke kampus*
Apa kalian sudah berganti kekeluargaan menjadi anggota keluarganya kalong? Apa sama dengan aku yang masih betah mesra-mesraan sama tugas? Apa kalian sudah mengambil kopi hangat untuk disiram ke muka? Hemm, ga usah begitu dipaksa deh kalo udah ngantuk. Lihat aja aku, tugas masih menggoda, tapi aku anggurin begono. YAH, AKU TERMASUK ORANG YANG SLOWWW BUT KEPEPET!
Bentar, ada yang perlu dikritisi.
"Sudah malam, ikan bobo.." Jadi yang udah tidur jam segini itu, bukan manusia gitu? Semuanya adalah ikan? Hah! Ayah, Mama, Adek-adek, Teman, Kawan-kawanku? Itu ikan semuanya dong? Lalu cuman aku yang manusia karena jam segini masih belum bobo? Serius?
Ah, entah pikiranku yang terlalu kritis atau emang dasarnya khayalanku yang GA MAINSTREAM?
Susah dideskripsikan.
Yaps, kalo jam segini di Merauke, ayam udah pemanasan untuk berkokok bangunin orang. Berarti aku sejenis ayam gitu? Oh tidak dong, aku kan nggak lagi pemanasan. Hedeh, lagi-lagi pikiran yang GA MAINSTREAM!
Malam ini mau ngapain deh ya? Ngegalau dipojokan? Atau sembunyi dibawah selimut trus nangis gigit-gigit bantal? Hem, MAINSTREAM sekali kehidupan kalo begitu. Lemah banget ya kan? kaya kata kaka Fergie, Big girls don't cry, syalalala~
kelilipan lihat cewek berjambang, lagi memeluk seekor kambing
Jangan sampe adek jadi atap bang, yang selalu tahan banting
Kadang mau nangis, tapi kayanya udah percuma. Istilah medisnya itu, Resisten. Ibarat penyakit dikasih antibiotik berlebih, lama-lama bakterinya bisa resisten, ga mempan lagi dibrantas. Iya, kesamaannya mikir sendiri aja deh.
Hem, kadang terpikir ya kan, kalau satu orang punya hati dan pikiran di dalam raga yang berbeda, kurasa ga ada kata damai di dunia. Seperti aku sekarang, dan mungkin kebanyakan orang diluar sana, ada hal yang dipikirkan sudah tidak logis tapi hati terlalu lembut untuk tegas. Bayangkan! Ini pasti lebih dari perang dunia buat satu raga itu.
Mau menyesal dengan pilihan, bodoh! Ketika penyesalan datang ga pernah disiplin, selalu terlambat.
Harus kuat, harus profesional, ingat kedepannya. Ingat kehidupanmu bergantung sekarang. Cita-cita itu harus..harus..harus.. -itulah pikiran-
kadang pikiran menuntut diluar kemampuan diri dan tidak memikirkan keadaan. Dungdashhpreeett! AHK!
*pijet-pijet kaki yang keseleo tadi pagi. Makin bengkak aja ini, bakal terlihat GA MAINSTREAM besok jalan ke kampus*
_dua menit menuju tanggal 13 November 2012_
Comments
Post a Comment