Skip to main content

UKMPPD CBT & OSCE Nasional Batch III 2017 (One Shoot, Amin!)




AMINNN!

Sudah lama tak bersua ya. Apakah aku dirindukan? 

Sepertinya, malam Senin ini cocok buat aku nge-blog lagi. Setelah semalam dan hari ini aku lebih memilih hibernasi, wkwkwk..

*Bentar, aku pasang masker wajah dulu ya*

Finally, dua hari yang lalu adalah ujian terakhirku. Sungguh, menjadi dokter itu ya emang.. Ga ngerti juga ngungkapinnya gimana. Yang pasti kalo mau jadi dokter itu, jangan kebanyakkan libur atau ngambil cuti. Udah dari sananya pendidikan kedokteran itu lama. Jadi jangan dilama-lamain, entar nikahnya juga lama *eh!

Aku sempat hilang dari nge-blog, ga ngepost apa-apa. Dan baru kali ini juga rentang terpanjang aku tidak upload apa-apa di Instagram, kecuali instastory ya. Ihik!

Dua minggu terakhir adalah puncak yang mesti aku daki, rada terjal dan susah untuk dicapai (sorry lebay). Tapi emang iya, dua minggu ini penentu masa depan. Sebut saja ini UKMPPD CBT & OSCE NASIONAL. Heeemm, gimana ya aku mendeskripsikan usahaku dengan otak yang pas-pasan ini, hahaha.. Ya, pada akhirnya aku ngambil langkah untuk belajar dan berdoa. Untuk hasil, bukan urusanku. Sang Gusti yang punya kendali.

Que sera-sera whatever will be will be, the future is not ours to see~

Apa itu UKMPPD CBT DAN OSCE NASIONAL?


Untuk kamu yang sedang buka Sobotta (yakin deh, pasti kamu itu anak baru di dunia FK), atau yang sedang jaga malam IGD (ciyeeee, yang koas), bertahanlah! Kalo misalnya semangatmu kendor, tolong kali, kuat kan kembali. Yang bilang menjadi dokter itu enteng, Tenggelamkan! 

Mengeluh saat menghapal bagian anatomi tubuh, menghapal obat dan dosis, membaca patofisiologi penyakit (padahal patofisiologi masalah hubunganmu dengan pacar juga ga jelas, HAHAHA...), adalah hal wajar. Kesal ngelihat dokter konsulen atau residen rada galak, marahin kita di depan pasien, kita diwajibkan buat case report padahal kurang tidur, adalah hal yang lumrah. Tapi, bukannya sebelum memilih prodi kedokteran, kalian seharusnya sudah siap? Hal-hal tadi adalah hal biasa kok. Tenang, aku juga begitu kok dulu. Nyatanya aku rindu masa-masa itu, tapi ga perlu diulang deh kayanya :")

I've done my Co-ass section! Bisa ongkang-ongkang kaki? Kagak! Justru, ujian inilah yang menentukan. 

*Perhatian! Sebelum melanjutkan membaca blogpost ini, 
tanamkan dulu prinsip "Ini pasti terlewati kok!"*

Udah? Kalo belum, jangan ngeyel!

Nah, UKMPPD adalah Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter, yang sebelumnya dinamai UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia). Aku ga begitu tau sejak kapan dimulai ujian ini dan siapa yang mengadakan. Singkatnya, inilah yang menentukan kita untuk bisa dapat STR/SIP. Btw, ada yang bingung ga gimana alur pendidikan dokter? Nanti deh, kapan ada waktu, aku share ya.

Moga kita one shoot ya cak (kalo ada yang naksir, silahkan kepo-in di @merillincahyandini)
UKMPPD itu ada dua bagian. Aku jelasin satu-satu ya..

A. CBT (Computer Based Test)
Ujiannya berupa Multiple Choices gitu. Kita menggunakan komputer dengan memakai jaringan internet. Ga perlu takut, setiap detik, secara otomatis jawaban kita tersimpan. Jadi, jawaban yang kita pilih langsung dikirim ke pusat.

Kalo kita punya jawaban yang ragu gimana dong?

Ketika kita menjawab soal, ada jawaban yang ragu, tetap kita jawab aja. Nanti, dibagian kiri bawah soal ada kok kolom "ragu-ragu" kita klik aja. Entar ada kok semacam map soal-soal mana saja yang sudah dijawab, ragu-ragu dan belum dijawab. 

Durasinya?

Diperkirakan 1 soal = 1 menit. Nah, jumlah soal ada 200, yaudah berarti 200 menit, sekitar 3 jam 20 menit. Kebelet? Bisa ke WC kok. Haus? Bisa minum kok. Kangen pacar? Ya tahankan! Hahaha.. Tenang, kita dibuat senyaman mungkin. Cuman, kita akan sedikit dagdigdug dengan soal-soalnya. Hahaha! Lah, wajar kan ya. PD aja boss!

Briefingnya ada kan?

Ada kok. Biasanya H-1 ujian, diadakan briefing di lokasi kita ujian. Segala prosedur dan peraturan akan dijelaskan sejelas-jelasnya. Saat itu juga diberikan kartu ujian kita. 

Astagaaa, takut! Segitu banyak kasus dan beragam penatalaksanaan, gimanaaa ini?!

Tingkat kepintaran orang berbeda-beda. Ada kok beberapa bimbingan belajar untuk persiapan UKMPPD. Yang buka private juga ada. Semua tergantung kebutuhan dan kesadaran kita akan kemampuan kita. Kaya aku, aku yang ilmunya pas-pasan, aku memang memilih ikut bimbingan belajar.

Tips untuk CBT:
1. Berdoalah. Pintar pun kita, belajar pun kita, banyak soal yang kita bahas, tetep restu Gusti yang paling utama.
2. Restu orangtua. Meminta izin mereka adalah hal penting. Mereka akan menasehati kita, menenangkan hati kita. Minta doa mereka.
3. Sarapan. Sungguh, jangan makan terlalu banyak! Kenapa? Ujung-ujungnya bisa ngantuk dan ga fokus.
4. Cepat datang. Jangan lupa bikin alarm. Persiapkan pakaian sedari malamnya. Jangan lupa kartu ujian.
5. PD, Fokus dan ikhlas. Percaya diri kita sudah dokter. Walaupun di sampingmu nanti adalah seorang aslab anatomi atau sang juara olimpiade, tetap fokus sama jawaban sendiri. Seleasikan secara jantan dan ikhlaskan apapun hasilnya.
6. Teliti. Yakinlah, soal-soal UKMPPD tidak begitu sulit, hanya saja pilihannya membingungkan. Secara kasat mata, semua bisa jadi jawaban. Kalo aku boleh memilih, aku lebih memilih essay.

Salam One Shoot! OSCE Batch III sesi 1. Doakan kami ya weee..
B. OSCE (Objective Structured Clinical Examination)
Ini bagian ujian prakteknya. Lihat, nantinya kita akan lebih mempersiapkan CBT daripada OSCE. OSCE terdiri dari 14 station (12 Station ujian, 2 station istirahat). Di sini kita diuji ketika berhadapan dengan pasien ujian. Ya, layaknya OSCE lokal di kampus. 

Kebetulan, aku orangnya agak gugupan kalo bekerja sambil dinilai gitu, hehehe... Jadi yaaaa, aku harap nilaiku bisa baik-baik saja. 

Gimana suasana di dalam?

Ada observer (biasanya dokter spesialis), ada pasien ujian atau manekin, dan ada alat-alat yang mungkin dan tidak mungkin kita pakai. Untuk station 1-3 adalah hal yang wajar gugup, kan kita beradaptasi.

Durasinya?

1 station = 15 menit. Berarti untuk 14 station perlu 210 menit, sekitar 3 jam 30 menit. Pembagian 15 menitnya itu: 1 menit baca soal. 14 menit ujian (nanti akan diberi tahu 3 menit terakhir). Nah, perpindahan 1 station ke station lain sekitar 10-30 detik. Ditengah perjalanan, ada diberi waktu 7 menit untuk observer dan pasien, beristirahat. 

Cuman anamnesa saja? Tindakan?

Rata-rata yang pasti anamnesa dan pemeriksaan vital sign ada. Untuk tindakan hanya dibeberapa station. Misalnya kaya aku kemarin, tindakanku disuruh Papsmear (vaginitis), pemasangan NGT (Sirosis hati), pemasangan infus (HONK), pemberian imunisasi (KMS). Kalau anamnesa sampai terapi, kasus aku kemarin: hipertensi grade 1, asma bronkial, insomnia, complicated UTI, Gout Arthritis, Otitis media akut, Filariasis, Tension Headache.

Tips untuk OSCE:
1. Berdoalah. Pintar pun kita, belajar pun kita, banyak soal yang kita bahas, tetep restu Gusti yang paling utama.
2. Restu orangtua. Meminta izin mereka adalah hal penting. Mereka akan menasehati kita, menenangkan hati kita. Minta doa mereka.
3. Sarapan. Sungguh, jangan makan terlalu banyak! Kenapa? Ujung-ujungnya bisa ngantuk dan ga fokus.
4. Cepat datang. Jangan lupa bikin alarm. Persiapkan pakaian sedari malamnya. Jangan lupa kartu ujian.
5. Lakukan saja apa yang diminta. Kalo cuman disuruh anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan edukasi, sudah itu saja. Jangan ditambahi.
6. Pasang muka kasihan. Percayalah, kita adalah calon teman sejawat mereka, ga akan tega kok mereka. Setidaknya mereka akan memberikan clue.
7. Lihat sekeliling dan tong sampah. Kemarin sebelum ujian, aku dinasihati senior. Ketika bingung mau ngapain, lihat tong sampah. Karena pada dasarnya, alat dan bahan akan dipakai sekali saja.
8. Jawab. Apa saja yang tanya observer, sebisanya jawab. Manatau itu bisa menambah penilaiannya kepada kita. Misalnya kemarin aku beberapa kali ditanya obat dan dosis. Ya ku jawab saja, kalau tau.
9. Kode. Pandai-pandailah mengkode pasien, kali aja dia bisa membantu, entah itu masalah diagnosa atau terapi.
10. Jangan lupa. Salam, senyum, cuci tangan dan informed consent adalah sepele, tapi itu penting.
11. Kalo udah buntu. Beri pertanyaan terbuka "ada keluhan lain yang mau anda sampaikan?', "Ada lagi yang kurang jelas?" Kalo ngerasa salah diagnosa, enggak apa-apa. Karena penilaian enggak hanya itu kok.

Salam One Shoot! OSCE Batch III sesi 3. Doakan kami ya weee..

Jarak pelaksanaan CBT dan OSCE sekitar 1 minggu. Jarak ujian dan pengumuman sekitar 1 bulan. Nah, 1 bulan inilah yang sedang aku jalani. Jujur, aku ngerasa pas-pasan ketika ujian. Hati gundah, ya wajar ya? Cuman, untung lah aku punya kepercayaan dan tahu harus melapor ke siapa. Yang aku yakini sih Sang Gusti yang tahu benar akan kemampuanku dan cuman Dia yang punya kendali terhadap apapun yang terjadi dalam hidup aku. Udah, aku cuman bis pasrah dan berserah saja sekarang. Lebay? Ya ga lah.

Kalo menurutku, UKMPPD bukan masalah kemampuan kok. Mau pintar atau biasa-biasa saja, semua sama di mata UKMPPD. Semua tergantung persiapan, ketelitian dan rezeki.

Aku pernah melihar seseorang nge-tweet gini, "Berdoa, Berusaha, Berserah", dan kurasa itu benar.

Sekianlah pengalamanku dari yang sedang menanti pengumuman. Ya, dimasa penantian ini, aku berharap ada kabar bahagia di bulan September. Bukankah, September adalah ceria?

Mohon bantuan doanya ya teman-teman!
#DoaBerjamaahUntukKelulusanUKMPPDBatch3NoviaGiovani
#DoaBerjamaahUntukSumpahDokterNoviaGiovaniTahun2017

Semoga yang doain, enteng rezeki, enteng berkat dan enteng jodoh. Amin ya!
Yang enggak doain, yuk kita barteran doa :)

Semoga bermanfaat ya, Teman Sejawat!

Comments

  1. Hai, aku baca cerita kamu jadi ingat waktu zamannya aku UKMPPD. Emang nggak akan bisa digambarin gimana deg-degannya dan gimana leganya setelah selesai ujian. Berasa ada beban yang keangkat dari tubuh (padahal belum juga pengumuman, hehe).

    Nah pas pengumuman UKMPPD, aku bahkan cuma bisa ngeliatin daftar yang ada namaku. Diem. But at that time, felt like, all the hard work really been paid off.

    Semoga kamu (dan semua temen-temenmu) lulus ya one shoot, segera bisa internsip. Aamiin.

    Anyway kamu FK mana? Salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  2. hai kak Ica, salam kenal ya...
    Sudah intenship kah? dimana?
    iya, kelar itu, langsung lega. tapi, masih numpuk deg-degannya kalo belum pengumuman muehehehe..
    aku fk methodist medan kak..

    amin, makasii kak. mohon bantuan doanya ya :D
    salam teman sejawat!

    ReplyDelete
  3. Yang penting semangat dan selalu mempantaskan diri untuk menjadi dokter yang profesional... kalau mau ikut UKMPPD atau UKDi, sulahkan memperdalam dengan latihan soal - soal dengan aplikasi android DokPro... buka aja di link ini https://play.google.com/store/apps/details?id=com.suaralo.dokpro

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...