Pejamkan matamu,
saat kamu membenci segala perkataanku
dan ingatlah saat aku memujimu.
Saat itu kamu hanya baru mendapati satu hal
tersembunyi yang terdalam dariku.
Dan itu cuman kamu yang tahu.
Sebut nama pertamaku dan nama belakangmu,
saat kamu
jenuh akan semua ini.
Kamu hanya baru melewati saat terburuk ketika bersamaku.
Bukan
karena cinta yang pudar,
hanya waktu yang tak kunjung menyatukan.
Bawa aku dalam tulisanmu sebelum belajar,
karena saat
itulah aku mengucapkan semangat dan dorongan buatmu dalam doaku.
Mungkin waktu
itu aku tak bisa berkata langsung,
aku hanya mencobai rasa hati yang tak
terkatakan itu.
Ingatlah caraku menatapmu,
karena saat itulah mata
terindahku muncul di dunia.
Bukan karena aku terlahir dengan mata yang indah,
namun hal yang kulihat menjadikan mataku dan mata hatiku bersatu untuk
mengidolakanmu.
Nyanyikanlah lagu kesukaan kita,
saat kamu merasa aku
tak ada untuk jiwamu yang sepi.
Kemungkinan besar saat itu juga aku melantunkan
sajak yang sama dalam hati,
entah dalam keadaan apapun aku di sini.
Pandanglah ke langit dan langit itulah cintamu.
Perhatikanlah,
terlalu banyak bintang yang bersinar,
tapi lihatlah satu bintang yang kamu
yakini dan disanalah mata kita sedang terpesona satu sama lain.
*sekian*
Comments
Post a Comment