Skip to main content

Cerdas dan Berguna

Aku percaya, setiap anak perempuan akan menemukan cara dan waktunya tersendiri untuk tumbuh, bersikap dan berpikir layaknya perempuan dewasa yang lebih siap menghadapi dunia. Banyak cara Beliau untuk membentuk kita, anak perempuan, menjadi sosok kuat, berani, tegar, kokoh, mandiri, bertanggung jawab dan bijaksana.

Kalo beberapa tahun lalu aku terus tunduk pada ketakutan dan tidak memberanikan diri dioperasi gigi, aku akan terus jadi pribadi yang penakut dan berakhir dengan penyesalan.

Kalo aku kemarin tidak beranjak dari kesedihan karena harus merelakan hubungan yang teramat ku sayang, aku akan terus bertopang dagu dan merenung, tanpa berpindah. Kini, rasionalku lebih jalan, hatiku lebih kuat.

Kalo aku terus dimanjakan fasilitas, ini dan itu terus ada, mungkin aku tidak akan jadi pribadi yang mandiri dan lebih berinisiatif.

Kalo dulu aku tetap bertumpu pada pengertianku, terus mengikuti kegoyahanku, terus menangisi kegagalanku atas harapan yang tidak tercapai dan aku tidak berjalan bersama Tuhanku, mungkin aku tidak menjadi pribadi yang lebih kokoh.

Kalo hidupku hanya diliputi canda dan tawa, semua keinginanku terpenuhi, mungkin aku tidak jadi pribadi yang lebih bijaksana menghadapi segala hal.

Kalo aku tidak ditegur caraku berjalan, berpakaian, bersikap, dan etika apapun itu, aku tidak akan jadi pribadi yang lebih anggun dan akan terus bertingkah seenak otakku saja.

Kalo aku tidak pernah diberi tanggung jawab dari hal kecil sampai hal yang besar, mungkin aku akan jadi pribadi yang tidak peduli terhadap apapun dan tidak akan jadi sosok yang bertanggung jawab.

Benar sekali kata - kata "hidup itu adalah belajar sampai mati". Untuk menulis surat, menggiling cabai, memotong rambut, mengatur keuangan, mengerti kelelahan pria, menggantikan popok bayi, bahkan memperbaiki aki mobil, kita, perempuan perlu belajar. Untuk segala hal harus kita coba dan pelajari. Jadi perempuan itu harus serba bisa, tahan banting dan tidak mudah. Tapi jadi perempuan adalah anugerah Tuhan yang tidak terganti. Jadilah perempuan yang cerdas dan berguna.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...