Skip to main content

[REVIEW] BIODERMA Has Landed in Medan

 

Di tengah kesibukkan koas PH (entah kenapa stase ini capek pikiran iya, capek badan apalagi? Pffft..), aku memutuskan untuk datang ke Bioderma in Medan Launching. Awalnya, aku ga nyangka diundang untuk datang dan ikut dalam Make Up Class oleh salah satu Make Up Artist di Jakarta Fashion Week, Mas Qiqi Franky. Lah gimana ga salah tingkah, secara aku mengenal dan belajar make up baru-baru ini, peralatan make up masih standart minimal dan perlu di upgrade banget. Ah elah, sungguh ga layak deh. Kalau datang dengan persenjataan begini, malu banget. Huahaha... Kalo mau dipikir-pikir, entah darimana pihak Bioderma dapat kontakku? Maybe karena nge-blog ya? Apalagi setelah masuk komunitas Blogger Medan . Ahh senangnyaa~ Hahaha..
Back to the topic..
 
Jadi, waktu dapet undangan itu, aku bimbang banget, kelamaan mikir, dan ujung-ujungnya undangan hampir terlupakan. Cuman kebetulan Sabtu itu aku ga koas, jadi tiba-tiba teringat undangan ini. Jarang-jarang, pikirku simple. Tapi sempat down, aku ga baca kalo batas RSPV nya seminggu lalu. Cuman, yaudalah, coba aja. Eh,  ternyata, mungkin emang dasarnya ditakdirkan untuk datang, kehadiranku masih diharapkan. Oke fix, aku memberanikan diri untuk datang.
Cerita tentang Bioderma...

Memang kemarin-kemarin udah sempat ngelirik benda ini. Ya, aku sekilas tau pas aku nonton beberapa channel beauty blogger di Youtube. Waktu itu aku cuman pengen belajar daily make up, lebih tepatnya natural make up. Aku emang tipe yang ga suka make up tebal-tebal. Rasanya tuh risih, berat and not so comfortable. Pengen cepet-cepet aku bersihin aja. Then, aku nyadar, make up itu buat wajah cepat tua, jadi aku juga nyari video tentang "Skincare Routine" atau "Daily Face Care". I prefer to take care of my face than put so many make up even just for good looking. Itu ga aku banget.
Nah, dengan keywords tadi, aku bertemu dengan beberapa youtuber yang Highly recommended sama benda satu ini. They said it was a miracle, but have a expensive price tag. Poor me yaa.. :"( Karena aku nganggap itu lebay dan mahal, aku ga begitu menghiraukan keberadaan benda satu ini. Bisa terkuras keuanganku hanya untuk benda ini. Masa iya, make up remover lebih mahal dari bedak? Ngada-ngada saja, Ckckck.. Cuman, walaupun begitu, kadang aku juga ngekepoin benda ini. Semakin ku kepoin, semakin aku jatuh cinta. Hemmm... Kok banyak ya ngerekomendasiin ini benda? Pake embel-embel miracle lagi. Dih lebay.
 
Akhirnya, aku diundang oleh benda yang awalnya agak kusepele-kan karena harganya yang cukup wow! Seperti penjelasanku tadi, aku ragu untuk ikut. Kutanya juga beberapa temanku yang ilmu kosmetiknya jauh lebih tinggi daripadaku. Mereka bilang, "Enaklah kau diundang, ikut saja, itu produk yang bagus.." Makin banyak yang meyakinkanku pada benda ini. Aku pun datang.
Waktu di situ, aku mendengar presentasinya mbak Dea. Iya, sepertinya aku menjilat ludahku sendiri, aku jatuh cinta pada benda ini, salah satu best seller product in France, Bioderma Sensibio H2O. Aku jatuh cinta pada cara kerjanya Bioderma Sensibio H2O ini dengan Micellar Water. Secara ilmu kedokteran, produk ini beneran nyambung dengan fisiologis kulit (tak perlu lah aku jabarkan di sini, nanti makin panjang cerita, udah kaya kuliah aja).
For the Conclusion, Micellar Water Punya dua bagian, kepala (hydrophilic) dan ekor (hydrophobic / tidak suka air dan malah mengarah ke lipophilic - suka debu, lemak dan lain-lain). Jadi nanti ketika Bioderma Sensibio H2O dituangkan ke kapas (hydrophilic), kepala Micellar Water bakal lengket di kapas dan ekornya menarik debu, lemak, minyak dan sejenisnya. Akhirnya, semua partikel-partikel make up, bahkan yang terkecil sekali pun akan terangkat. Kurang lebih, Micellar Water ini seperti magnet.  Begitulah kira-kira penjasan singkat tentang alur Bioderma Sensibio H2O.



Untuk ngebuktiin performance nya si Bioderma Sensibio H2O ini, pihak mereka mengadakan mini Demo dengan mengoleskan foundation di punggung tangan dan kemudian menghapusnya dengan menggunakan Bioderma Sensibio H2O tadi. Kita cukup menghapusnya secara lembut saja, foundation tadi terangkat (bahkan debu-debu pas aku naik motor tadi, juga terangkat, hehehe...


Cewek emang berjodoh sama Make Up kok yaa
Selain itu, ada juga make up class  dari Mas  Qiqi Franky. Jadi, mbak Ameltami (salah satu personil Blogger Medan juga) bersedia menjadi volunteer nya. Dia di make over! Kita diajarin gimana memilih foundation, gimana seharusnya kita memadukan lipstick dan tone eyes biar ga jatuhnya norak dan nampak kali di-make up, gimana cara memakai pensil alis biar kesannya fake dan jatuhnya jadi mirip alis bocah kartun shinchan hahaha, gimana mengaplikasikan concelear dan segala tetebengek make up. Truly, lucky me, I think. Aku sempat bertanya, gimana cara menyamarkan kantung mata, secara sesungguhnya aku adalah pemakai kacamata dan sering lembur. I got the point guys! Terus aku langsung diajarin memakai contour. Ah, adorable hand kali tangannya Mas Qiqi Franky.

Finally, walaupun aku masih newbie banget dan ditolong sana-sini, pas make up class kelar, Mas Qiqi Franky memuji hasil kerjaku (Sombong banget gueee, hellow!). But He is so humble lhoo...

 
   
Ah, singkat cerita, ada kalimat Mas Qiqi Franky yang aku resapi baik-baik, "Ini jamannya kulit sehat. Kalo kulit kita ga sehat, pas di-make up-in, pasti ada aja yang kurang. Jadi kalo kulit kita udah bagus, beautiful make up come from beautiful skin". Iya ini bener. Apalah arti make up kalo kulitmu sudah sehat? (kemudian aku dimaki-maki produsen make up, hahaha...). Makanya aku prefer maximal skincare and minimal make up. Jadi wajar aja kan ya, baru belakangan ini aku belajar make up. Ya bagiku make up cuman untuk penunjang penampilan dan profesionalisme kerja aja. Orang akan lebih yakin sama kita kalo kita Juga menjaga penampilan. Inget, jaga penampilan bukan berarti using bold make up all the time. Itu norak maksimal. Itu bakalan nunjukin kamu ga pede sama diri kamu. Hehehe..

Blogger Medan with Mas Qiqi Franky.



*Pokoknya untuk nikahan, udah bisalah ancang-ancang mas Qiqi Franky untuk jadi make up artist. Tinggal abang aja yang baik-baik kerjanya, sama-sama mantepin diri kitanya, hehehe... 

Pemakaiannya juga mudah banget. Cukup menuangkan Bioderma Sensibio H2O di kapas, terus mengusapkannya di wajah secara lembut saja. Bersihkan sampai kapasmu (around 2-3 slice) benar-benar bersih. Bioderma Sensibio H2O diciptakan untuk kulit-kulit yang sensitif, jadi cucok marucok banget untuk kamu yang kulitnya murah meradang karena produk-produk tertentu. Actually this is my reason why I wanna try this stuff. Secara, kaya aku bilang di posting-an aku sebelumnya, aku ga mudah untuk mau coba Make up, even skin care. Aku takut ga cocok :"")

Bioderma has Landed in Medan
Bioderma Sensibio H2O punya 3 variant: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml. Untuk harga, emang sedikit mahal. Tapi aku pribadi, aku mengampuni harga jika untuk perawatan kulit. Karena aku mikir, bagaimana seminimal mungkin aku meng-cover wajah dengan make up. Bioderma Sensibio H2O bisa ditemukan di drug store, easy to find, isn't it? Apalagi sekarang di seluruh Guardian Medan udah ada kok. Seneng bangett..
Thankyou Bioderma & Guardian!
Buatku, aku yang kadang malas-malasan ngebersihin muka, merasa beruntung dipertemukan dengan benda ini. Simple dan sangat menggemaskan. Kemasannya juga mudah dibawa dan ga mudah pecah dengan kemasannya yang terbuat dari plastik.Selain ga mudah tumpah, soalnya tutupnya flip top. Handy  banget kan ya? Hehehe...


Nah, aku kemarin kebetulann pihak Bioderma Sensibio H2O yang bekerja sama dengan Guardian, jadi setiap undangan diberi tester. Again, lucky me ya! Aku jatuh cinta sama produk ini, dan kemungkinan besar Bioderma Sensibio H2O masuk dalam Skin Care Routine aku. Kamu gimana? Ingat, untuk kulit jangan asal pilih ya, Ladies!! :))

ME AND THE GIANT BOTTLE BIODERMA SENSIBIO H2O

Comments

  1. Ada harga ada kualitas. Sayang, yang buat kulit berminyak sering kosong di medan

    ReplyDelete
  2. Iya bener sis, hehe...
    Ho oh banyakkan yang utk kulit normal :')

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...