Skip to main content

Tiket.com Bagian Ceritaku ke Kathmandu Untuk Anak-Anakku Kelak




Alasan yang unik untuk dapatkan tiket gratis tiket.com  adalah sudah bosan mengelilingi Indonesia. Hahaha sok hebat banget aku ya? Di Indonesia saja masih ada 3 pulau besar yang belum aku kunjungi, yaitu Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua. Entah kapanpun, aku harus pernah ke sana. Tapi enggak butuh sekarang. 

Mumpung ikutan event #tiketcomotw dari tiket.com ini, seharusnya kita ngarep yang out of the box dong. Yak! Kathmandu adalah destinasi impianku, dan semoga jadi kenyataan dalam waktu dekat, dengan Harga Gledek tiket dari tiket.com . Mau itu sama pasangan atau enggak, bebas aja. Wherever you go, only you can make your escape will be fabulous, right? Sebelumnya aku sudah pernah beberapa travelling sendiri, mau itu untuk liburan atau sekedar melaksanakan tugas. Dan pada akhirnya, enak-enak aja kok. Jadi tahu sampai mana kemampuan dan keberanianku. Ciyeeileeeeh bahasaku.

https://www.welcomenepal.com/places-to-see/top-5-shiva-temples-in-kathmandu-valley.html
Kenapa Kathmandu menjadi tujuanku? Ketika aku jalan-jalan, hal yang paling aku suka adalah tentang arsitektur bangunannya, ornamen-ornamennya, budaya, bahasa, dan tradisi dari tempat itu. Maaf, walaupun aku orangnya rada gendut, tapi aku bukan golongan food-blogger. Aku enggak begitu mementingkan masalah makanan. Asalkan itu bersih, sehat, enak dan murah (lebih mantap), pasti aku santap.

https://www.abercrombiekent.com/tours/luxury-tailor-made-travel/2019/tailor-made-nepal-kathmandu

Kathmandu punya hal yang kucari. Hal-hal yang unik dan orisinil. Tidak mewah, tapi sepertinya punya makna di setiap langkah. Kathmandu adalah bukti hal yang berdebu tak selamanya usang.

Awal aku bertemu Kathmandu saat suatu kali aku sedang blog-walking, aku baca blog seorang traveller, lupa namanya siapa sekitar 6-7 tahun lalu. Dia memaparkan keadaan Kathmandu. Aku searching lagi hal-hal tentang Kathmandu.Walau kesannya agak kumuh, aku jatuh cinta pada tempat ini. 

https://www.andbeyond.com/destinations/asia/nepal/kathmandu/

Alasan dari semua perjalananku adalah ketika aku punya anak nanti, aku mau bercerita pada mereka, bahwa ibumu sudah pernah menggampai mimpi ibu sebelum bertemu ayahmu. Ibu berhasil membahagiakan hidup ibu dulu, baru menularkan kebahagiaan ibu pada ayahmu, dan akhirnya hidup kami saling membahagiakan satu sama lain.

Entah ini alasan yang unik atau tidak untuk panitia tiket.com, tapi aku berharap tiket.com berkenan menjadi bagian dari cerita buat anak-anakku kelak. Dan anak-anakku bakalan memesan tiket liburan mereka di tiket.com juga nantinya.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...