Skip to main content

Ramalan?

Belum habis bulan Januari tahun ini, aku dipertemukan dengan dua orang dan dengan suatu kemampuan yang dianggap tabu, tapi tetep aja kita kepoin. They are fortuneteller (peramal.red).

Pertama.
Perjumpaan kami enggak sengaja. Waktu itu emang murni aku dan teman-teman asrama bertahunbaruan ke rumah salah satu teman yang rumahnya satu kota dengan rumah sakit tempat aku koas. Biasalah, kami menyalami satu per satu tetua-tetua disitu, apalagi kami, orang Batak, pasti ditanyain marga/boru. Dan perbincangan akan sangat panjang tak terduga-duga bila ada hubungan nenek moyang antar marga pada jaman dahulu.

".. Iya, jadi dulu yang ngelahirin margamu adalah boru dari margaku. Jadi setiap kau ketemu sama margaku, kau mesti manggil bapauda...", begitulah sampai selesai, jika kita pintar-pintar untuk menyudahi perbincangan klasik orang Batak, sebut saja itu namanya partuturan.

Aku dan beberapa teman nyalamnya asal-asal aja. Jadi, entah bagaimana, aku melewati seseorang, yang katanya, bisa ngeramal. Jujur aja, aku orangnya diam-diam kepo-an. Refleks aku menghampiri dia. Enggak perlu penjelasan bagaimana kami mengawali percakapan, dia langsung bertanya..

"Siapa nama mu?", tanya dia sambil menjabat tanganku dan aku, ku sebutlah nama lengkapku.

"Kau pasti dekat sama ayahmu.."

Aku terdiam. Aku menggelengkan kepala.

"Iya, pasti. Manja kau sama bapakmu..", ucapan keras dengan medok Batak yang khas.

Refleks, aku teringat waktu terakhir pulang kampung tahun baruan kemarin. Pas dipelukan ayahlah, aku nangis. Entah ya weee, kalo di rumah aku dan ayah tuh kaya diem-dieman gitu, jarang ngomonglah. Tapi perpisahan terberat yaaaa sama ayah. Dan aku pun mengangguk.

"kan? Nampak dari alismu itu.." katanya menunjukkan jarinya ke arah alisku. Kemudian dia diam, dan apalagi aku.

"Nanti akan datang jodohmu baik. Dia lebih tinggi sedikit daripada kau. Tapi, jangan dengan pengetahuanmu, kau jadi menjengkali dia...", itu kalimat yang masih ku pikirkan sampai sekarang.

Orang kedua.
Ayah adalah suami dari bunda, orang yang buka kantin di belakang asrama koas. Udah sering ketemu, tapi baru mendapat kesempatan sekarang.

Waktu itu iseng, aku ngelihat ayah menggantungkan cincin batu akiknya, yang katanya "berisi", pada seutas benang nilon. Fyi, ayah emang punya "pengetahuan tambahan" dari Tuhan. Semacam, tahu hari ini akan ada berapa mabar (mayat baru) yang datang, tahu dimana barang hilang yang katanya dibawa oleh "seseorang", dan lain-lain.

Beberapa teman, meminta ayah untuk "bertanya" pada cincin itu. Entah itu kebetulan atau gimana, itu benar adanya. So, dengan insting kepo aku, aku bertanya...dan jawabannya ini..

"Kakak sedang dideketin cowok. Tapi ini ga bakalan jadi. Dan kakak akan jomblo dalam 3 bulan kedepan.." fix lah, valentine kali ini beli coklat sendiri T.T

Dan pertanyaan terakhir..

"Yah, aku dijodohkan atau datang sendiri jodohnya?"

Ayah memulai aba-aba, "Kalo dijodohkan, searah, kalo jodohnya datang sendiri, muter...", lalu ayah mendiamkannya.

Awalnya cincin itu bergerak sesuka hati, lalu lama-lama dia bergerak searah. Gitu.

Yaaa, anggap aja itu permainan. Kalo baik, ya diaminin. Kalo buruk ya, jangan sampai. Tetap, jodoh adalah mutlak rejeki dari Tuhan. Maka dari itu, tetap saja bertekun pada Tuhan. Dekati si pemilik jodoh.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...