Skip to main content

Hidup di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat | Jilid 1


Memasuki bulan-bulan yang agak sibuk sampai blog pun hampir berdebu layaknya hati para jomblo (untung enggak jomblo lagi. Bukan sombong, cuman lagi memupuk salah satu aset masa depan, sebut saja relasi dekat. Hooh, doain ya! *Lah, kok jadi beda topik gini?). And FYI, It was written when i was free in my night shift. This is how I kill boredom.

Hampir dua bulan berada di Sumbawa Besar, agaknya membuatku pribadi lumayan nyaman dengan keadaan lingkungannya. Hemm, memang ga ada mall atau segala kemudahan seperti di kota besar. Cuman, mungkin di sini cocok untuk jadi tempat bekerja dan menabung. Secara, dengan ga adanya tempat nge-mall atau nonton, bisa meminimalisir niat untuk berhedon ria. Wkwkwk.. Gaji aman, komandan!

These are some of my first impression to be here since around two months. Ga ada tempat yang buat bahagia-bahagia amat, guysToh kata Payung Teduh "Mengapa takut pada lara, sementara semua rasa bisa kita cipta"~


1. Kerja sambil Liburan. Eh ga deng, Liburan sambil Kerja, hemm..
Nah, menyambung masalah gaji tadi, hasil tabungannya nanti kemana? Tenang, Sumbawa Besar punya nilai plus yang patut diacungi jempol. Terbang ke arah timur, kita udah sampai Lombok. Nyebrang ke arah barat, kita udah sampai Pulau Komodo. Eh tapi, ga usah jauh-jauh deh, Pulau Sumbawa saja sudah punya destinasi hitsnya tersendiri, ada yang bisa dijangkau pakai motor juga kok. Jadi, kita ga begitu mengeluarkan budget yang banyak. Udahlah liburan, ga begitu berat di ongkos pula. Cemana?


2. Kulinernya enak-enak
Banyak menu makanan baru yang aku temui di sini, dari makanan berat sampai cemilan. Plecing, sepat, singang, dan banyak lagi. Kalo ngomong plecing, kebetulan aku orang penyuka kangkung, jadi otomatis aku coba. Aku punya sedikit kisa memalukan. Kangkung yang dijadikan plecing tidak dipetik-petik. Jadi, karena kangkungnya panjang-panjang, aku kira tukang masaknya pada malas metikkin daun kangkungnya. Sampai aku komplain sama temen yang memang asli Sumbawa. Hahaha, ternyata plecing kangkung emang disajikan begitu. Kangkungnya ga dipetik, kemudian direbus. Disajikan dengan toge rebus dan sambal khasnya. Dan itu buat nagih. Pokoknya sesudah pulang dari Sumbawa, aku mesti bisa buat plecing dan aneka masakan yang lain. Kalo ga, ga lucu kan demi pengen makan plecing kangkung, aku mesti terbang ke Sumbawa? Wkwkwk...


3. Fenomena Lonceng Sapi
Ini sedikit aneh sih. Beberapa malam sejak di sini, kadang terdengar suara lonceng. Ga begitu jelas darimana. Apalagi loncengnya kaya loncengnya Ibu di film Pengabdi Setan, wkwkwk.. Awalnya ku kira tukang bakso lewat, tapi pas di lihat keluar, ga ada apa-apa. Yah, berusaha berfikir positif, mungkin tukang baksonya naik jet, jadi cepat kali ga tampak. Terus kejadian lagi, ternyata itu lonceng sapi warga sekitar. Sapinya ngeronda, mungkin.

Udah lah, sekian dulu aku cerita ya. Capek juga, besok mau jaga pagi pula. Nanti, kalo ada cerita-cerita (yang bagiku unik), ku posting lagi ya. Semoga kalian ga bosan sama ceritaku. Kalo rajin, ceritain juga pengalaman hidup kalian di Sumbawa Besar. 

*ketjup manjah dari sapi Sumbawa

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...