Mungkin sifat terbodoh yang pernah aku miliki adalah sok tegar. Entah sifat warisan darimana aku turunkan ini. Sekali pun aku diberi nama si Togar, ala-ala Bataknya, itu cuman nama. Jika tawa adalah cara mengungkapan semua isi kehidupanku sekarang, mungkin aku sudah seperti anak kecil yang tertawa terbahak-bahak. Bahkan orang yang kuharapkan bisa mengerti posisiku saja, tak bisa mendukung dan malah menjatuhkan ke tempat terdalam.
Aku cuman bisa mematikan lampu kamar dan menggigit bantal agar tiada yang tahu itu suaraku. Tahan? Mungkin aku tahan karena sudah terbiasa seperti ini. Terbiasa tanpa orang yang benar-benar mengerti aku dan perasaanku.
Aku tak berharap mengerti aku dengan aku mengatakan keluh kesahku, aku cuman ingin tahu siapa yang benar-benar mengerti apa aku yang kubutuhkan. Tapi sampai sekarang tak satu pun yang bisa benar-benar mengerti aku. Aku sudah terbiasa.
Comments
Post a Comment