Skip to main content

Tempatnya Cuman Satu

Bagaimana Penghapusku menghapusmu, jelas kamu tidak ada lagi, walau ada bekasnya. Tapi aku telah menulis kalimat yang baru di tempat yang sama, di tempat kamu pernah menulis. bagaimanalah, tempatnya cuman satu. cuman satu.

Tempatnya cuman satu, di satu relung yang memang disiapkan untuk siapapun orang yang tidak ku kenal sebelumnya, untuk cuman singgah atau mendiaminya selamanya.

Memang tidak ada tempat lagi untukmu. Apa kamu mau menyalahkanku? Silahkan. Tapi, apa salah aku melindungi tempatku itu? Salah aku memperbolehkan orang lain masuk dan memang dia membahagiakan aku?

Karena yang ku tahu, tempat itu hanya didiami oleh orang yang bisa membuatku bahagia. Hehehe...

Jangan datang lagi ya, percuma. Palingan kamu cuman bisa mengetuknya lagi, lalu diam berdiri termangu. Perasaanku bilang, kamu akan merenung di situ. Mungkin ini yang kamu renungkan, Kenapa harus ku ketuk lagi pintu ini? Padahal aku dulu sudah memelihara cinta didalamnya? 
Kalo perasaan ku ini salah, maaf ya..


Kini, di dalamnya sudah ada yang mendiami relungku, tempat terbahagia itu. Aku tidak menjagokannya, tapi aku rasa lebih nyaman bersamanya dan aku bisa bersyukur pada Tuhanku atas sosok kirimanNya ini. Kepergianmu menyadarkanku bahwa Tuhan tidak membiarkanku tergeletak lemas di tengah gurun. Kurasa tidak berlebihan aku menyebut dia Oasis kehidupanku sekarang. Dia adalah salah satu Oasis canda tawa, Sumber nasehat, Lumbung semangat.

Aku tidak berani menjanjikan apakah dia tidak akan keluar seperti yang kamu lakukan. Dia pun sama seperti kamu, lelaki, yang kadang murah bosan dan buru-buru pindah entah kemana. Ku sarankan, hati-hati dengan sifat kalian yang satu itu.

Aku tidak berani mendeklarasikan dia akan selalu membahagiakanku. Toh, kata orang, berani jatuh cinta, berani patah hati. Begitulah yang harus dirasa sebelum sampai menemukan seseorang terkunci di dalamnya.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...