Saya termasuk dalam barisan warga
Negara Indonesia yang awalnya tidak terlalu mempunyai ekspektasi tinggi
terhadap bidang olahraga dan apalagi mengenai atlet-atletnya. Saya tidak punya
alasan yang spesifik untuk mengikuti perkembangann prestasi pertandingan dan
perlombaan di bidang jasmani. Mungkin karena saya sudah terlanjur tertunduk
malu dengan kekacauan di Indonesia. Bagi saya, yang membuat saya mampu berdiri
di tengah-tengah warga Negara lain, hanya karena pesona alam budaya serta
keramah-tamahan orang Indonesia yang masih diacungi jempol oleh negara-negara
tetangga. Apakah menurut anda, saya termasuk generasi muda yang sudah patah
hati pada negaranya? Mungkin. Bahkan, saya pernah mempunyai angan-angan, jika
ada kesempatan, saya ingin pindah kewarganegaraan suatu saat nanti. Bisa
dibilang, ini adalah salah satu gambaran kekecewaan anak muda akan tanah ibu
pertiwinya.
![]() |
Saat Bapak Presiden mengundang para Influencer Indonesia untuk men"demam" 18th Asian Games 2018 |
Sempat saya melihat video bapak
presiden mengundang beberapa influencer
Indonesia untuk men”demam”kan 18th
Asian Games 2018. Saya tidak begitu memperhatikan, apakah sudah mendekati
hari H pun, Asian Games 2018 tidak menjadi hal yang menarik untuk warga
Indonesia, sampai butuh memanggil para influencer?
But well done, menurut saya cara
Bapak Presiden adalah tepat. Beliau cukup peka terhadap sosial media, sehingga
dalam waktu cukup singkat, ”demam” 18th
Asian Games 2018 mendadak menyebar di kalangan masyarakat.
Saya adalah golongan anak muda
yang tidak terlalu suka tayangan televisi jaman sekarang. Youtube jauh lebih menarik buat saya. Namun, berawal dari
ketertarikkan akan creative director Opening Ceremony 18th Asian Games
2018, Pak Wishnutama, yang saya rasa seorang yang punya ide-ide yang out of the box, saya bersedia untuk
menyaksikan acara Opening Ceremony 18th
Asian Games 2018. Bahkan, saya memberi tanda di kalender ponsel saya.
Begitulah harapan saya pada acara tersebut. Sederhananya, saya ingin
menumbuhkan rasa nasionalisme saya yang hampir terkubur. Saya pun berharap, ini
bisa jadi batu loncatan agar generasi muda bangsa Indonesia semakin percaya
diri dan optimis pada negaranya sendiri.
![]() |
Bapak Presiden dengan Performance untuk Opening Ceremony 18th Asian Games 2018 |
Benar, saya tidak menyesal untuk menonton Opening Ceremony 18th Asian Games 2018. Malam Minggu saya jauh lebih berarti. Namun yang sayang sesali, saya tidak bisa menyaksikan pertunjukkan yang megah dan begitu harmonis itu secara langsung. Saya sesedih itu. Dengan menonton siarannya di televisi saja, saya sudah merinding. Saya terharu. Saya bangga. Saya tidak menyangka Indonesia sanggup menyajikan pertunjukkan yang dipuji-puji oleh hampir seluruh warga Benua Asia, bahkan dari benua lainnya. Indonesia kita dielu-elukan, teman…
“Indonesia, buat sahabat dari Negara tetangga, susah move on dari
Indonesia. Indonesia itu sebuah Negara yang candu tuk merindu #OpeningCeremonyAsianGames2018”,
isi tweet saya saat Indonesia menjadi
trending topic world wide di twitter. Indonesia menjadi buah bibir
yang terlalu manis di setiap pasang mata. Energi Indonesia benar-benar tercurah
saat itu. Ini adalah moment yang membuktikan bahwa kita sedang Menuju Indonesia
Maju. Indonesia yang jauh lebih kuat, akan bangkit. Saya tidak bisa
membayangkan, akan beberapa kali lipat rasa merinding saya jika saya punya
kesempatan duduk di Stadion Utama Gelora Bung Karno waktu itu.
![]() |
Slogan #AyoIndonesia untuk 18th Asian Games 2018 |
“Kami menyebutnya Bhineka Tunggal
Ika atau Unity in Diversity, Welcome to
Indonesia, the energy of Asia, the land of diversity”, isi pidato pembukaan
bapak Erick Thohir selaku ketua panitia pelaksanaan INASGOC 2018. Sontak satu
stadion, bahkan saya yang di rumah, merasa ini adalah salah satu pidato terbaik
yag pernah ada. Begitu hangat dan menyatukan. Tidak bisa kita pungkiri bahwa,
Indonesia sendiri terbentuk dari berbagai macam etnis dan budaya. Pagelaran Opening Ceremony 18th Asian Games
2018 memberikan pesan bahwa Indonesia terlalu kaya untuk diremehkan,
terlalu besar untuk dipecahkan, terlalu kuat untuk dijatuhkan, dan terlalu
hebat untuk diacuhkan.
Satu waktu yang semakin membuat
terharu ketika ada sesi hening untuk berdoa atas kejadian gempa yang terjadi di
Lombok dan sekitarnya. Moment dimana kita tidak hanya berbahagia akan dibukanya
18th Asian Games 2018,
tapi ikut merasakan duka yang mendalam bagi para korban. Saya pribadi merasakan
energy positif yang luar biasa. Kebetulan saya termasuk yang merasakan rentetan
gempa tersebut.
![]() |
Presiden Jokowi bersama pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan |
![]() |
Presiden Jokowi bersama Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Mahmoud Muhammad Rajoub, di Istana Negara. |
Banyak hal-hal yang terbilang
menakjubkan sejak pertandingan dimulai. Saat Opening Ceremony 18th Asian Games 2018, kita melihat hal
yang manis antara Korea Selatan dan Korea Utara bersatu mengirimkan delegasi
mereka. Ketika delegasi Palestina berjalan, gemuruh dukungan mengalir deras
buat mereka. Selain itu, beberapa Negara juga tidak hanyak mengibarkan bendera
negaranya sendiri, tapi juga bendera Negara Indonesia. Mungkin karena sangat
megahnya Opening Ceremony 18th
Asian Games 2018, tidak sedikit yang bersemangat mengabdikan moment ini
langsung di sosial media mereka. Saat Jonathan Christie merain medali emas dan
cara selebrasinya menjadi viral. Saat Hanifan Yundani meraih medali emas, Pak
Jokowi dan Pak Prabowo saling beperlukan. Entah sihir apa yang ada di 18th Asian Games 2018,
Indonesia benar-benar terasa damai dan penuh cinta.
![]() |
Presiden Jokowi - Hanifan - Pak Probowi |
“Target kita peringkat 10 besar dengan torehan 17 medali emas”,
sesederhana itu harapan Pak Jokowi, kepala Negara Indonesia. Tidak muluk-muluk,
yang penting ada peningkatan dari Asian
Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Sampai saya mengirimkan tulisan ini,
Indonesia telah menyabet 30 medali emas, 23 medali perak, 37 medali perunggu,
dengan total 90 medali. Sangkin semangatnya para kontingen Indonesia, tidak
ingin mengecewakan apalagi sudah menjadi tuan rumah, Indonesia mampu bertengger
di urutan ke-4 perolehan medali dari semua Negara. Saudara-saudara sekalian, saya
mencium aroma Menuju Indonesia Maju.
![]() |
Defia Rosmaniar, peraih medali emas pertama untuk Indonesia, berfoto dengan Presiden Jokowi. |
![]() |
Tim bulu tangkis pria Indonesia. |
Kita bisa melihat dari beberapa
atlet kita yang berjuang sampai mengorbankan kepentingan mereka, seperti Defia
Rosmaniar yang tidak bisa menghadiri pemakaman ayahnya, Anthony Ginting yang
berusaha sangat kuat saat bertanding padahal kakinya sudah mengalami cedera, Lalu Zohri yang tanah kelahirannya masih berduka karena gempa di Lombok, pasangan suami istri yaitu Iqbal Candra dan Sarah yang harus tetap berlatih
walaupun baru menikah dan hampir semua atlet yang kehilangan momen-momen
berharga dalam hidup mereka. Memang benar apakata pepatah, tidak ada kesuksesan
dengan kenyamanan. No pain no gain.
![]() |
Tim Atletik Indonesia Estafet 4x100m putra meraih medali perak. |
“Show the world, You are as bright as sun”, lirik salah satu theme song 18th Asian Games 2018. Coach melatih kontingen, supporter memberi dukungan, dan kontingen
bermain. Mau berhijab, mau meneriakkan Halleluya, dan apapun itu, nyatanya
semangat tidak muncul berdasarkan suku, agama ras, dan antargolongan. Berbeda
bukan alasan. Contoh paling sederhananya, dengan bersatu kita bisa meningkatkan
perolehan medali kita. Kita tidak perlu curang untuk meraih kemenangan. Kita tidak
perlu terpecahbelah untuk Menuju Indonesia Maju. Jadi, nikmat mana lagi yang
harus kita dustakan, saudaraku?
![]() |
Menteri PANRB bersama atlet-atlet Taekwondo. |
Bisa saya simpulkan,
terselengaranya 18th Asian
Games 2018 adalah hadiah atas ulangtahun Indonesia, sekaligus pengobat duka
para korban gempa di Lombok dan sekitarnya. Sebagai suara yang nyaring bahwa
Indonesia itu Negara kokoh, kuat, dan patut diperhitungkan. Semoga semangat
kedamaian dan kebersamaan ini tidak berakhir walaupun esok adalah Closing Ceremony 18th Asian Games
2018. Buatlah Indonesia dikenang untuk waktu yang panjang. Buatlah
Indonesia menjadi Negara yang paling dicandu untuk merindu, untuk Menuju Indonesia
Maju.
Sumber photo: www.setkab.go.id
euphoria asian games ga abis abis ya, kereeeen!
ReplyDelete