Skip to main content

Akhirnya, pindahan!

This is my blogpost after been a week in my new mini apartment (?). Iyain aja, udah. Satu kata yang bisa ku dapatkan pertama kali di kostan ini," Aku kaya tinggal di hotel, soalnya kamarku di lantai dua. Wkwkwk.."

Aku adalah orang yang paling berat untuk pindah, pindah tempat duduk, pindah rumah dan bahkan pindah hati. Aku malas beradaptasi. Aku malas mengenal sesuatu itu lebih dalam. Intinya aku malas memulai hal yang baru. Aku ini penikmat hal-hal yang berbau kebiasaan. Untuk kebiasaan baru, aku perlu memikirkannya matang-matang, termasuk kali ini, pindah hunian (kostan.red).

Setelah hampir hampir 5 tahun mendiami ruangan itu, akhirnya aku memilih pindah. Banyak alasan, seperti harga kostan yang stuck di situ-situ saja - sementara kostan sekitar sudah mulai turun, aku penghuni tunggal dari 5 kamar kostan yang ada, alasan safety karena belakangan aku sering pulang malam.

Bunga sebelum Natal tahun lalu, udah layu :')
Tapi lihat? Tidak ada kata bosan dari alasanku, kan? Wkwkwk.. Mungkin aku pernah bosan atau jenuh di sini, apalagi sejak tidak ada kawan kostan lain untuk diajak bercengkrama. Cuman, nyaman itu memang tidak terdefenisi. Aku suka di hunian yang lama. Banyak cerita di sana. Ruangan itu adalah saksi pas aku galau judul skripsi di-php-in dosen dan sepaketan dengan sedih diputusin, waktu marah berat badan udah turun tiba-tiba naik lagi, waktu putus asa gagal ujian dan segala keterpurukkan yang ada. 

Loh? Kok sedih semua? Enggak kok, waktu bahagia dapat sesuatu yang diidam-idamkan, waktu senang tamat sidang skripsi, waktu berbunga-bunga (halah!), dan apapun hal-hal yang ku syukuri dengan senyum. Ulululu~~

By the way, warna kamar kostanku sekarang, dalam pink dan luar ungu. 
Hwhaat a cute room, isn't?

Namun alasan-alasan untuk pindah, lebih kuat daripada pikiran untuk bertahan di tempat ini. Aku ga tau apakah aku akan betah di tempat baru, walaupun kawan-kawan dekatku ada di sini. 

Pindah adalah pekerjaan yang ga enteng. Riweh dan rempong. Duh! Nge-packing barang, memilah-milah barang mana yang mesti dibawa atau ditinggalkan atau diberikan pada orang lain atau bahkan dibuang.

Dari sini aku bisa mengambil kesimpulan, sebagus apapun barang yang pernah kita miliki, tapi kalau tidak ada manfaatnya buat kita, untuk apa diangkut? Lebih baik ikhlaskan untuk orang lain. Serusak apapun barang yang punya kenangan hebat buat kita, bila hanya mengotor-ngotori hunian baru, untuk apa dibawa?

Sama seperti hidup, kita punya fase setiap tingkatan. Secinta apapun, kalau tidak baik, tinggalkan. Bukan kah kamu harus jadi orang yang realistis? Dewasa saja, ini hidup, bukan drama.

Jadi, senyaman apa tempat tinggalmu sekarang?

Comments

  1. Pindahan memang selalu ribet adanya, saya tahun ini uda 2 kali pindahan rumah dan itu taking times banget hiks...Tapi tetep ya milih pindah kalo tempat yang sebelumnya nggak nyaman untuk ditinggali :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. pas mbak, nyari tempat yang lebih nyaman lebih baik daripada bertahan. hehe..

      Delete
  2. Pindahan memang rempong banget, tapi kalau memang mengharuskan untuk pindah ya mesti dilakukan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...