Jangan
Kau menata hatimu, sebab pikiranmu.
Karena itu merumitkan sel-sel otakmu.
Jangan
Kau menutup mata, sebab bayangnya masih jelas dipelupuk matamu.
Karena film kamera akan menangkap semua pantulan cahaya, yang ada.
Jangan
Kau mendustai rasa, sebab ego yang menumpuk.
Karena ketika benar-benar pergi, tidak ada garansi untuk kembali.
Jangan
Kau tidak memelihara, sebab kau ingin dipelihara.
Karena magnet saja saling tarik menarik untuk pembuktian aksi dan reaksi.
Jangan
Kau menyimpan kasih, sebab kau takut kehilangan.
Karena pasir digenggam kan jatuh dan habis.
Jangan
Kau menganggap sudah tiada, sebab ingin melupakan.
Karena ketakutanmu, sungguhnya sedang kau tajam kan.
Jangan
Kau berlari, sebab ingin dikejar.
Karena kau tidak tahu kemampuannya untuk berlari dan tiba-tiba berhenti, lalu berbalik arah. Berharap dan diharapkan tidak seletih itu.
Jangan
Kau ingin dibuatkan puisi, sebab telinga hendak mendengar perumpamaan disebut.
Karena doa ada dan dinyatakan bukan karena kesenangan atau kehendakmu, tapi itu karena ceritaNya,
Yang telah mengadirkan peradaban indah, kita sebut rasa.
Comments
Post a Comment