Beberapa hari ini sering ke rumah sakit. Sudahlah, anggap saja belajar visite. Kenapa beta sering ke rumah sakit belakangan ini?
Jadi beberapa hari yang lalu, kami itu (aku, flo, icak, tere, sondank) ngidam ayam penyet kak tari. So, pulang kuliah terakhir kmi cau kesana. Entahlah, mungkin kami lagi sial. Sondank kecelakaan. Dia disrempet 2 anak SMA. Posisinya aku boncengan sama icak (kami ga pake helm), terus dibelakang kami si sondank, terus dibelakangnya lagi si flo dan there.
Emang aku dengar ada bunyi kaya tabrakan, tapi aku ga yakin itu salah satu dari kami. Cuman ada helm merah berguling di aspal, baru ngeh kalo itu si sondank dan dia tergeletak di aspal.
"cakk itu sondank cakk,balik kitaaa.."
Sumpah kondisi panik. Ku kira kepala sondank yang terbentur ke aspal, rupanya pergelangan kakinya yg robek, tendonya robek. Cuman you knowlah, orang Indonesia kan kalo ada kecelakaan jadi tontonan. Aku bagian nenangin sondank yg agak meronta-ronta. Dia mungkib sedikit shock. Si flo bagian men-dep darah. Icak bagian nyari motor kami. There bagian nelpon joshua (adek flo) utk bawa mobil.
"udaahlah bawa aja pake becak,kasian dia, bodok kali pun klian.", kata bapak2 disitu.
"bapak bisa tenang ga? Bntar lagi mobil datang. Klo dibawa naik becak,kakinya yg sakit."
Smentara sondank terus meronta-ronta, aku kenak pukul-pukul (ya gpp, kan shock juga gitu), aku bingung mau ngapain. Ku peluk aja dia erat-erat.
" ondang jangan nangis lagi ya dek, inget Tuhan Yesus.."
"iya kak tapi aku takut knapa - knapa, telpon bapakku kakk. Bnyak kali darahnyaaa, sakit kakk.."
"gapapa itu, cuman tendonnya yg robek yaa.. Inget Tuhan Yesus, Tuhan Yesus pasti nolongin kita yaaa.. Tenangg.." begitulah sampai mobil datang.
Sumpah mau ku maki satu-satu orang disitu, terutama yang laki-laki. Tadi sok-sok nyaranin itu ini, tapi bgitu dimintai tolong untuk gendongin sondank ke mobil aja pada mundur satu-satu. Hih!
Bayangkanlah, yg gendong malah cewek-cewek tambah si joshua yang cowok. Palak aku, keluar sisu preman medan ku.
"ngapai klian disini? Tadi sok sok nyaranin, membantu gendong aja ga bisa. Pergi klian dari sini, ini bukan tontonan. Pulang klian, nyemak-nyemakin aja pun." kira-kira itulah yang spontan keluar dari mulutku.
Udah masuk si sondank, aku ditegur sama pegawai kantor yang didepannya terjadi kecelakaan itu.
"kau ga usah ribut. Ini kantor", katanya sambil nunjuk-nunjuk aku.
"bapak ga tau kawan saya kecelakaan, menggendongkan dia ke mobil aja, ga ada.", sahutku gitu. Diam dia.
Satupun dari kami ga ada yg ngurus pelaku penabrak. Entah, udah hilang dia. Untunglah motor si sondank ga dilarikan orang. Hedehh..
Pekerjaan belum selesai. Pas kami ke rumah sakit, giliran menenangkan si sondank yang terus nangis. Entahlah, aku terus dapat bagian itu. Si flo icak bagian administrasi, tere bagian nelpon papa sondak, pacar sondank, dan ngurus kereta. Aku ga panik, cuman bingung gimana menenangkannya. Aku ingat, waktu aku oprasi usus buntu dulu, aku juga meronta-ronta, maklum masih kelas 2sd udag dioprasi aja aku bah. Mama terus ngelus-ngelus rambutku, menghembuskan angin kepalaku. Entahlah, efek tenang itu emang ada. Dan itu kupraktekin ke sondank, sambil bilangin nama Yesus. Kadang kalo takut dia kkakinya ga bisa jalan, kucubit atau ku gelitiki kakinya, dan masih terasa. Berarti sarafnya gpp. Ku naikkan kakinya juga, bisa kok, cuman memang sakit.
Begitulah kami lawak-lawakin juga dia biar dialihkan pikirannya, hingga oprasi kecilpun dilaksanakan. Kami pun nunggui dia selama oprasi.
Kami ngomong-ngomonglah disitu tentang kecelakaan tadi.
"ter ter, kok bisalah kau nangis tadi. Kau panikkan orangnya, ga bisa kau di igd nanti kerjanya. Kau cocok di spesialis kulit estetika, atau gizi..", itulah kesimpulan kami.
"kak flo ini panik tapi masih bisa jalan otaknya, ga terima gitu aja saran orang tadi".
"icak, kau ga panikkan, bisalaah. Bisa kau bungkam mulut bapak-bapak sok tau tadi . Tapi megangin tas si flo aja bisa hilang-hilang haha.."
"si nopeng inilah yang ga nyangka aku, bisa juga kau marah kaya gitu. Keluar juga premanmu yaa. Macam bukan kau. Ga panikan orangnya tapi lumayan premannya, pulang jadinya mereka". Begitulah sseterusnya sampai sondank masuk rawat inap.
Entahlah, aku pun ga nyangka bisa terucapku kaya gitu. Refleks mungkin karena udah palak ngelihat orang - orang disekitar bisanya komentar dan ngelihatin kami. Ckckck.. Kadang, sebagai cewek pun, kita mesti ada sisi maskulinnya. Kalo prinsipku ya, Ada waktunya pakai make up ke pesta, ada waktunya manjat pohon perbaiki antena..
Dari kejadian ini aku belajar:
1. Makin percaya Tuhan melindungi setiap langkahku. Kami pergi ga pake helm, trus kejadian itu terjadi setelah kami lewat. Bersyukur dan jadi lebih hati-hati berkendara.
2. Jauh atau dekat, tetaplah pakai helm. Kita enggak tau kapan musibah. Haha, jangan sampai dah aku jadi bahan skripsiku sendiri "kecelakaan dgn cedera kepala". Kan ga lucu.
3. Kalo kejadian seperti ini, belajar jangan panik. Harus bekerja juga logika kita. Gimana nanti pas di igd, dapat pasien yang emergensi. Ingaaat nop, jangan panik. Gitu.
Mungkin inilah salah satu bukti perlindungan Tuhan, buah dari doa memulai hari. Serahkan hidupmu sepenuhnya sepanjang hari.
Bantulah sesamamu, semampumu, seperti kamu melakukannya untuk Tuhan... God bless yaa 😄😄
Comments
Post a Comment