![]() |
Berbicara
tentang Indonesia agaknya kita tidak akan habis-habisnya dan terus merindu.
Indonesia mempunyai kadar candu yang cukup tinggi. Menarik segala penjuru untuk
mendatanginya. Hidup rasanya percuma tanpa menatap betapa menakjubkannya tanah
ibu pertiwi ini.
Salah satu yang
aku syukuri, ketika pemilihan wahana Internship, pilihanku jatuh pada Pulau
Sumbawa, yang punya kekayaan alam yang masih "gadis". Walau tidak
begitu seterkenal pulau-pulau di sekitarnya, Pulau Sumbawa, si cantikk yang
diam-diam begitu mempesona.
Banyak pulau di
sekitar Pulau Sumbawa memberikan kesan private island. Salah
satunya adalah 3 pulau yang baru beberapa waktu lalu aku datangi yaitu, Pulau
Paserang, Belang, dan Kenawa. Indah dan belum banyak turis. Aku bisa
sebebas-bebasnya merasakan bahwa Tuhan terlalu baik mengizinkan aku
menginjakkan tanah ini. Aku bisa menghirup wangi matahari yang menyengat di
pori-pori kulitku. Dan sangkin menikmatinya, aku lupa mengoleskan sunblock. It's really a Wonderful Indonesia
Untuk nyebrang
ke 3 pulau itu, kita naik kapal dari pelabuhan Poto Tano. Poto Tano sendiri
mempunyai keadaan yang ciamiiiik! Padang savana yang kering
dan gersang, pasir yang terbang-terbang, membuat Poto Tano terlihat lain dari
beberapa pelabuhan yang pernah aku temui. Bahkan Pelabuhannya saja bisa jadi
tempat wisata. Menurut ngana? Dari Sumbawa Besar, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai
ke Poto Tano. But, I'm telling you,
during due to Poto Tano you should be the witness of Indonesia's land in
Sumbawa. Kanan kiri banyak ladang dan perbukitan yang sayang untuk ditinggal
tidur.
Pulau Paserang menjadi tujuan pertama. Selama perjalanan,
kami disajikan langit yang sangat cerah, beberapa pulau kecil yang ditumbuhi
rerumputan dan ada karang-karang putih. Ombak yang cukup besar kadang-kadang
menghantam speedboat. Naik turunnya
kaya naik roller coaster. Semacam ga ada takutnya, kami tetap
ketawa-ketawa. Belum apa-apa kami memang sudah basah di jalan. Cuman dalam
10-20 menit, kami merapat di dermaga kecil Pulau Paserang. Semakin dekat,
semakin nampak degradasi warna biru di pinggiran pantai.
Pulau indah dan tidak berpenghuni, akan benar-benar
menarik untuk para pemuja wisata yang tenang dan masih belum begitu
tersentuh oleh tangan manusia, Pulau Paserang bisa jadi destinasi kalian.
Rerumputan coklat yang kering mendominasi dan sebuah bukit panjang menjadi icon-nya.
Semua pemandangan hanya laut biru dan perbukitan pulau-pulau kecil yang tidak
berpenghuni. Ada juga beberapa spot yang memaparkan puncak
Rinjani
Di sini, kami sempat snorkeling. Menurut bapak nahkodanya, di sini ada karang-karang cantik, tapi ikannya ga begitu
banyak macamnya. Dan kami pun membuktikannya. Tapi maaf, aku ga ada foto
bagaimana keadaan di dalam air, soalnya aku lupa nge-charge batrai GoPro.
Biarlah, kami saja yang menikmatinya. Kalian mau juga? Yuk datang ke sini..
Setelah puas merasakan alam Pulau Paserang, target
perjalanan ke dua adalah Pulau Belang. Kami menempuh waktu sekitar 10 menit
untuk mencapai Pulau Belang.
Sebelumnya aku juga tidak begitu tau gimana Pulau Belang ini.
Namanya tidak sefamiliar Pulau Kenawa. Selama perjalanan menuju Pulau Belang,
kita akan mendapati banyak pulau-pulau kecil dan hutan mangrove. Bisa ku
simpulkan, Pulau Belang ini adalah gugusan pulau yang membentuknya menjadi
kelihatan lebih luas daripada Pulau Paserang dan Pulau Kenawa.
Dari 3 pulau yang ku datangi, memang yang agak sedikit
membingungkan untuk dijalani adalah Pulau Belang. Mungkin karena banyaknya
pulau-pulau kecil yang jadi bagiannya. Tapi hutan mangrove terbesar ada di
sini. Airnya di sekitarnya seperti kaca. Langsung nampak bebatuan karang
kira-kira 20 meter sebelum nyampai pesisir pantainya. Pemandangan pulau-pulau
kecilnya menjadi daya tarik tersendiri buat para pendatang. Saran buat
pemerintah dariku, bisa sepertinya dibangun semacam menara pandang, agar
pendatang tidak hanya melihat lautan birunya, namun bisa lebih puas memandang
gugusan Pulau Belang. Setelah sekitar tidak sampai 1 jam bapak nahkodanya
mengajak segera menuju Pulau Kenawa. Butuh waktu sekitar 15-20 menit.
Pulau Kenawa berada paling dekat dengan Pelabuhan Poto
Tano, makanya itu jadi alasan kenapa dia menjadi target terakhir nanti. Di
Pulau Kenawa kami merapat paling lama.
Nama Kenawa itu diambil dari salah satu nama kayu bakau
yang dominan tumbuh di Pulau Kenawa. Pulau Kenawa sendiri adalah pulau paling
kecil dari 3 pulau yang kami kunjungi. Tapi Pulau Kenawa pulau yang paling
eksotis menurut kebanyakkan orang. Dan kalau kalian check di social media, pasti akan
banyak mendapati review tentang Pulau Kenawa. Rasanya ga sah
ke Sumbawa kalau belum ke Pulau Kenawa. Dan ekspektasiku pun sama dengan traveler kebanyakkan.
Memang Pulau Kenawa dikelilingi pantai putih dan birunya
laut. Di sini juga ada beberapa warung yang menyajikan makan siang. Dan kami
pun makan di sini. Menunya didominasi ikan yang digoreng dan dipanggang.
Setelah kenyang, kami pun melanjutkan perjalanan menikmati
Pulau Kenawa. Ada bagian yang cukup luas, semacam savana yang sedang mengering.
Di sini instagramable untuk mengambil foto ala-ala. Di tengah savananya ada bukit
kecil, kemudian ada turunan lagi untuk mencapai puncak tertinggi di Pulau
Kenawa. Di puncak bukitnya, kita bisa melihat sekeliling Pulau Kenawa. Di
belakang bukitnya terdapat hutan mangrove yang cukup lebat.
Namun sayang, saat kami ke sana, Pulau Kenawa sedang
gosong, entah dibakar atau terbakar oleh orang yang ga bertanggung jawab. Aku
saran sih, karena memang daratannya sangat kering dan angin sangat kencang,
jangan merokok atau menghidupkan api. Keadaannya mudah untuk menyulutkan api.
Tapi Puji Tuhan, ketika kami di sana kami melihat rumput-rumput hijau mulai
tumbuh di kaki bukit. Pulau Kenawa akan indah semestinya.
Menurut pengalaman teman-teman yang udah pernah ke sini,
lebih indah memandang langit malam di Pulau Kenawa. Bintang-bintangnya terang
dan rame. Jadi sesekali, boleh dong tidur
langsung dibawah langit.
Tidak hanya ke puncak bukit, kami juga snorkeling di Pulau Kenawa. Ekosistem bawah lautnya cantik. Banyak
terumbu karang dan bermacam warna ikan. Kalian bisa memancing kedatangan mereka
dengan memberi roti atau nasi sisa makanan kalian. It's worth to be seen, guys!
Sebenarnya, 3 Pulau yang telah aku datangi tadi,
merupakan 3 dari 8 pulau-pulau besar dan kecil yang disatukan, kemudian diberi
nama Gili Balu. Gili Balu sendiri artinya Pulau Delapan. 5 Pulau lainnya adalah
Pulau Ular, Pulau Kambing, dan lain-lain. Hanya saja, 3 pulau ini yang lebih
menarik dari pulau-pulau lainnya. Berminat? Jangan ga ke Pulau Kenawa kalau
lagi di Sumbawa ya. Dan jangan lupa jaga kebersihan lingkungannya juga ya..
Yuk ikutan share cerita kamu tentang Indahnya Indonesia click this link: Wonderful Indonesia Blog Competition.
Comments
Post a Comment