Skip to main content

Kekhawatiran Sirna

I am just woken up! Masih posisi melata ini mah. Baru siap saat teduh akunya. Tentang saat teduh, aku udah mengenalnya sejak SMA kalo ga salah. Ya awalnya sering bolong-bolong, cuman makin ke sini, makin teratur. Ya Puji Tuhan banget... ihiiiy!

Yaps, everyday should be started by words in praying. You tell all give thanks. Kalo enggak karena kehendakNya, ya mungkin pagi ini kita udah terbujur kaku. Berarti, kehidupan kita masih dikehendaki Tuhan untuk menghasilkan suatu tujuan. Gitu.

Heeemm, masih ngantuk banget dah aku ni, semalam lembur mulai ngerjain slide presentasi seminar proposal (hy pembaca blog gueee, doain yaa biar lancar skripsi gueee). Tapi, seiring aku ngerjain itu semalam, aku menyadari sesuatu..

"Tuhan itu, kalo ga di depanku untuk melancarkan segalanya, pasti ada di belakangku untuk nyemangatin aku. And if sometimes i feel lonely, aku percaya Dia sedang merenda cerita yang indah buatku. Iya, kadang hidup tidak se-worry yang ku kira. Cukup berdoa, berusaha, berserah. Pull stop."

Terlebih aku yang sedang masa skripsi ini. Hem, ada sedikit kekhawatiran seperti...
Siapa ntar pengujiku nanti?
Gimana kalo aku blank pas presentasi?
Gimana kalo aku ngulang?
Gimana kalo dopingku ndak bantuin aku?
Gimana...
Gimana..
Dan gimana.
Too much worried. Aku malah jadi fokus ke khawatirnya aku, bukan ke penguasaan materi.

Tapi Puji Tuhan, salah satu doaku tentang skripsi ini terjawab. Aku lebih awal untuk disadarkan bahwa tidak yg perlu dikhawatirkan yang terlalu besar. Aku selalu menyugesti diriku sendiri,"siapapun pengujiku, itu emang Tuhan yang ngasih. Tuhan pasti udah ngelihat usahaku. Tuhan yang melancarkaaan. Gelar S.Ked pasti dapat."

1 Petrus 5:7 
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

You will see..
Tapi sekali lagi, seberapa dekat kamu kepada Tuhan berbanding luua dengan kepekaanmu terhadap suaraNya dan rencanaNya.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...