Skip to main content

Rambutkuu berantakaaaaaann!

"Kamu marah padaku?", pria mulai memecahkan suasana yang dingin itu. Yang terdengar hanya riuh kaki pejalan kaki di samping cafe itu. Mendadak semakin terdengar ramai ketika hujan mengguyur malam. Jalanan basah, baju-baju basah, tanaman disekitarnya mendapat berkat.

"Tidak kok..", ucapan singkat mengalir dari bibir wanita yang ada duduk di depannya. Wanita itu baru saja menyeruput cappucino hangat yang di pesannya kurang dari 5 menit yang lalu. Dia mengaduk-ngaduknya hingga lukisan yang ada diatas minuman itu melebur jadi satu.

"Jawaban singkat dan tatapan tidak mengarah kepadaku, pernah aku lihat. Aku tidak baru mengenalmu kemarin sore".

"Tidak kok..", wanita tadi menatap matanya. Tajam. Kemudian menundukkan kepalanya lagi dan menyeruput minumannya lagi, takug keburu dingin.

"Baiklah. Cappucino itu pacar kamu?"

Wanita itu berhenti memegang sendok. Lalu meluruskan badannya dan melipatkan tangannya didepan. Sambil tersenyum.

"How can i do? I cant do anything if you still quite."

"Aku lelah. Seharian bekerja. Kamu juga kan? Kita pulang saja. Ini sudah malam, hujan juga sudah berhenti. Lebih baik kita pulang."

Pria tadi melihat ke luar cafe. Rintik-rintik manja yang tinggal disekitaran jalan.

"Ga ada yang mau kamu bilang lagi?"

"Tidak ada, aku cuman lelah bekerja. Emosiku sedang tidak stabil. Tidak baik bicara serius ketika emosi tidak stabil. Bisa mengatakan hal yang tidak baik juga."

Pria itu pun mengangguk dan mengambil jaketnya. Segera dia dan wanitanya menuju parkir. Dia mengambilkam helm wanitanya, dan memakaikannya padanya.

"Thank you.", senyum yang selalu di rindunya pun muncul. Pria itu bahagia.

Sesampai di rumah, pria itu menurunkan wanitanya.

"Yakin ga ada lagi yang mau kamu bilang?"

"Perbaikilah komunikasi kita sama-sama. Sesibuk apapun aku, aku mengabari kamu. Kamu? Ku rasa kamu pria yang cukup peka. Wanita bisa melihat seberapa penting dirinya dalam hidup prianya, dari itu."

Pria itu kalem dan menunduk. Dia menyadari itu. Belakangan pekerjaan sangat menyita waktunya. Kalaupun ada waktu senggang, dia menghabiskan waktunya dengan teman-teman sekantornya.

"Maaf aku sedikit mengabaikanmu. Aku sangat bahagia ketik handphoneku berbunyi, aku dapat kabar dari kamu. Demi kamu, aku janji aku akan memperbaiki komunikasiku kepada kamu.."

"Ssst, jangan demi aku. Tapi demi kamu. Demi kebutuhan kamu akan kabarku. Dan jangan berjanji, cukup kamu simpan di hatimu".

"Iya. Maafkan aku. Aku menyesal. Jangan tinggalkan aku karena ini."

"Umur segini aku tidak dapat lagi mengambil keputusan mendadak. Aku lelah mengenal dan mendalami sifat orang. Cukup kamu. Kalau kamu mau dan bisa memperbaikinya, aku tidak akan apa-apa"

"How happy I am to be with you.", kata pria itu sambil senyum dan tanggannya mengacak-acak rambut wanitanya.

"Stop. Aku enggak anak-anak lagi. Rambuttku berantakaaaaan!"

"Thats how i love you damn much. I wont let you down"

"Alaaaah sudahlah. Gombalmu simpan saja. Nyatain dong brooow", sahut wanitanya sambil memperbaiki rambutnya..

Comments

Popular posts from this blog

Anak Gadis Pengen Modis

Kali ini aku mau berbagi tentang salah satu kegiatan perempuan, Dandan ( Make Up ). Begini, setiap anak perempuan akan menemukan titik dimana dia akan harus berubah, entah itu berubah cara berfikir, cara memandang masa depan bahkan cara berpenampilan. Dan aku sedang di masa peralihan itu. Contohnya, aku pernah bercermin dan ngerasa ada yang kurang diwajahnya, i mean "Make apa gitu biar lebih enak dipandang?" apalagi kalo misalnya udah nambah pergaulan atau terlalu banyak kegiatan jadi penampilan mesti lebih diperhatikan. Enggak dipungkiri, objek pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap sosok perempuan adalah wajahnya.  Dan, aku pribadi sering sih bercermin (hahaha..), cuman ya gitu aku termasuk orang yang rada cuek terhadap penampilan. Kemeja/kaos, sepatu kets/sepatu agak ada wedges, jeans , tas selempang dan ikat rambut adalah caraku berpenampilan. Bagiku, lipstick, eyeliner, mascara dan segala alat make up adalah hal yang sanga...

Nyamannya di Rumah Doa Segala Bangsa, Bukit Gibeon Sibisa | #3 Anak Kota Pulang Kampung

[Anak Kota Pulang Kampung] Belakangan ini, Medan lagi dingin banget ya, berasa lagi di daerah Tapanuli Utara. Brrrr... Jadi keinget lagi dengan liburan akhir tahun lalu. Bentar, kayanya sedap nih nyeruput teh manis anget + nyelupin roti Regale.. Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa masih terbilang baru, diresmikan tanggal 14 Mei 2016. Akupun mengetahuinya dari beberapa teman yang udah pernah ke sana duluan. Jadi jiwa panjang kaki ku, keluar begitu saja. Rasa penasaran ku juga meningkat pesat. Intinya, ga mau ketinggalan sih, wkwkwk... Iya, aku kemarin ngotot sekali untuk mampir ke Rumah Doa Segala Bangsa Bukit Gibeon Sibisa, padahal dari segi pemetaan, bisa saja aku dan keluarga melewati jalan Tele dari Pulau Samosir untuk menuju Tarutung. Tapi, panjangnya kakiku ga bisa dilawan. Kami pun menurutinya. Hahaha.. Seperti biasa, karena kami sebelumnya nginap di Pulau Samosir, kami pun menyeberangi Danau Toba sekitar 1 jam lebih. Pemandangannya, bolak-bal...

Tutorial Hampir Terlambat Untuk Bersama

Gue dulu agak pesimis dengan kekompakkan kelompok tutorial gue, mereka adalah kelompok B.1 ruang 3.13. Entahlah, gue ngerasa ada aja yang kurang di kelompok ini. Sedikit acuh tak acuh, mungkin. Kalau kelompok ini begini terus, sempat mikir pengen pindah ke kelompok lain (Tapi pasti tak mungkin), apalagi denger-denger dari senior, ketika nyusun skripsi, temen-temen tutorial kalian lah temen skripsi kalian. Emm, bukan merasa sok hebat atau gimana, tapi gue ngerasa Down To Earth aja. Skripsinya susah, mikirin temen satu doping (dosen pembimbing) lagi. Oke mending gue ngerayap didinding. Sebentar, aku perkenalkan satu per satu: Novia Giovani (211 210 002) Fransiska Sinaga (211 210 004) Mona Liany Sinaga (211 210 006) Iwan Petrus Tampubolon (211 210 008) Joab Abigail Sitompul (211 210 010) Meri Bidani Damanik (211 210 012) Gracia Medina Pinem (211 210 014) Ika Agustinawati Siahaan (211 210 016) Inrinogro (211 210 018) Agus Chandra Sembiring(211 210 020) Raskami Pe...